Di susun Oleh : Fauzi Fathiyakan
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti bakal menemukan
orang-orang baru di sekeliling kita. Dan kita pun hatrus bisa beradaptasi
dengan mereka. Dan dalam kehidupan sehari-hari pun pasti kita tidak hanya
berdiam diri saja. Kita pasti bepergian ke suatu tempat untuk suatu keperluan.
Atau contoh terdekatnya jika kita memasuki suatu lingkungan baru, baik itu
sekolah, kampus, perkantoran atau apapun itu kita sangat membutuhkan suatu
kemampuan untuk beradaptasi.
Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan, manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk melakukan adaptasi.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
- Manusia
adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
- Manusia
menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial.
- Setiap
orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua
rangsangan baik positif maupun negatif.
- Kemampuan
adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
- Sehat
dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.
Ada pun karakteristik perubahan dapat dibedakan menjadi pertama, perubahan begitu misterius karena tidak dapat dipegang. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tidak tahu membalas budi dan kedua, perubahan terjadi setiap saat. Oleh karena itu, perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-kali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan seseorang maka akan terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.
Seperti yang telah disampaikan, perubahan tidak bisa menunggu. Justru saat situasi stabil, kita harus pelan-pelan memikirkan perubahan, untuk mencapai kondisi lebih baik selanjutnya. Jika sudah terlambat, tak jarang usaha perubahan apapun yang dilakukan tidak akan menolong lagi. Jadi berubahlah sebelum krisis melanda.
- Jangan
Mau Menjadi Orang Biasa.
Sekarang saatnya Anda mengubah pikiran yang terlalu sederhana
dan umum agar menjadi pikiran yang kreatif. Mulailah dengan menyikapi kehidupan
Anda saat ini yang sedang menempuh pendidikan, berilah makna pada perkuliahan Anda
dan nikmatilah perkuliahan, bukan sekedar menjalankannya. Anda bisa merasakan
betapa kekuatan hadir bila kita menyenangi pekerjaan kita (termasuk kuliah).
Dengan demikian pekerjaan sesulit apapun rasanya dapat terselesaikan atau
paling tidak mendapatkan hasil yang optimal.
- Menyerah
Itu Bukan Pilihan.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memiliki semangat pantang
menyerah? Sudahkah Anda memiliki kesabaran untuk tidak menyerah? Sudahkah Anda
memiliki mental yang kuat untuk bertahan dalam kesulitan? Jawaban Anda menjadi
tidak penting. Yang penting adalah Anda siap berubah untuk lebih lagi dari yang
sekarang Anda miliki. Anda lakukan, dan Anda yakini. Sekarang saatnya
meningkatkan semua itu hingga kesuksesan benar-benar dalam pelukan. Beberapa
nilai yang dapat kita kembangkan : Pertama, Kedisiplinan. Walaupun
kedisiplinan terkesan kaku dan tidak diinginkan serta dapat mengurangi
kreativitas, tetapi disiplin tetap harus kita terapkan dalam kehidupan kita.
Kedua, Kejujuran. Kejujuran merupakan modal penting dalam
kehidupan, baik sebagai professional, maupun sebagai anggota masyarakat.
Ketiga, Kerja keras. Untuk mendapatkan pekerjaan tidak mudah
dan menjadi mahasiswa pun tidak mudah. Untuk meraih posisi ideal di masa depan,
Anda harus berjuang dengan gigih dan terakhir adalah Doa. Akhirnya
seluruh nilai-nilai di atas tersebut belum lengkap bila tidak diiringi dengan
doa. Kita semua makhluk beragama, dan secara mental kita memang membutuhkan
kesejukan spiritual. Hal yang spiritual ini dapat membuat kita semakin tenang;
tidak lupa diri saat kita berhasil dan tidak menjadi down pada saat
keberuntungan tidak berpihak pada Anda.
- Sekarang
Giliran Anda Berubah.
Kesuksesan seperti layaknya sebuah antrian. Anda harus bersabar,
Anda harus melangkah. Anda harus memiliki waktu yang tepat untuk bergerak.
Namun ada sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri. Untuk sukses lebih cepat
dibanding dengan yang lain, Anda harus bergerak lebih awal. Anda harus datang
lebih awal dari yang lain, maka Anda akan berada di depan, dan Anda hanya
membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding yang lain. Namun, jika Anda
menunda-nunda, bisa jadi Anda akan kehabisan tiket kesuksesan itu.
Pertanyaannya sekarang, apakah Anda ingin mulai “mengantri” saat barisan itu
sudah panjang, atau menjadi pengantri pertama? Jangan tunggu lagi. Segera ambil
posisi karena sekarang adalah giliran Anda, sebelum orang lain mendahului.
- Bangun
Perlaku yang Baik.
Berdasarkan penelitian bahwa 80 % keberhasilan dalam berkarir
ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam bersikap dan beradaptasi secara tepat
dalam lingkungan kerjanya. Kalau Anda merasa tingkah laku yang ditampilkan
salah terus, lama kelamaan Anda pasti jadi ragu-ragu membina hubungan dengan
orang lain. Dengan begitu, berarti sikap yang baik bagi diri Anda penting
bukan? Bagaimana cara kita bersikap?
KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN MENYIKAPI MASALAH
SOSIAL
1. Definisi
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat
kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.
Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan
makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan
lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan
perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam
lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah
sosial yang terjadi.
2. Penerapan dan Proses pembelajaran
Penerapannya kemampuan
beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan
didalam keluarga yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran
apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari
cara beradaptasi dengan keluarga . setelah anak bisa beradaptasi dengan
keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan.
Proses
pembelajarannya yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan
dimana saja.dimana dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga
dan menyikapi measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan
cara beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak
sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah
itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah
itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi
masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka
tetapi dengan orang dewasa juga.
3. Evaluasi atau Cara Mengatasinya
Setelah anak tau apa itu adaptasi dan cara menyikapi masalah sosial
anak harus dievaluasi untuk mengetahuin seberapa besar pengetahuan anak
Peserta didik diberi tugas untuk mengamati kegiatan apa saja
yang dilakukan dimasyarakat sekitarnya dan aturan-aturean apa saja yang berlaku
dimasyarakat tersebur tertulis maupun tak tertulis , setelah itu anak-anak
disuruh membuat laopran tentang pengamatan tersebut.
4. Implementasi dalam kehidupan sehari-hari
Yaitu dimana dalam implementasi ini anak dihimbau agar mereka
belajar bagaimana beradaptasi dan menyikapi masalah sosial didalam masyarakat
sekitar dan menyuruh siswa untuk melaksanakan atau praktek langung
dimasyarakt.dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat
tersebuat aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar