Tampilkan postingan dengan label @Proyek A09. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @Proyek A09. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Desember 2017

Berani Mengambil Risiko

Disusun oleh Anastasia Wiwin Pradita BL de Rozari
@E15-Anastasia, @ProyekA09










 Resiko.
Banyak orang yang salah menyebut kata tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan resiko yang benar adalah risiko, risiko itu sendiri adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Ambil contoh sederhananya saja, kita mau ke minimarket di depan kompleks membeli sesuatu, pilihannya adalah berjalan kaki,mengendarai sepeda,mengendarai sepeda motor,mengendarai mobil, dan memesan ojek online. Tentu anda banyak melakukan pertimbangan untuk meminimalisir risiko, baik dari waktu,efisiensi,tenaga yang dikeluarkan, dan lain-lain. Misalnya anda memilih mengendarai sepeda motor berarti waktu yang digunakan tidak terlalu banyak, lebih efisien, tenaga yang dikeluarkan juga sedikit, risikonya bisa terjatuh tapi sedikit kemungkinannya bila anda berhati-hati.

Menurut Eris (2013), Resiko itu bukan untuk dihindari, namun harus dihadapi dan dikelola. Karena apabila kita mampu menghadapi dan mengelolanya dengan benar, maka kita bisa mengelola potensi-potensi kerugian yang ada. Ada seorang trader pernah berkata seperti ini "jangan tanyakan kepada diri Anda berapa persen Anda siap menerima keuntungan, tetapi tanyakanlah berapa persen Anda siap menanggung kerugian."

Cara agar Berani Mengambil Risiko (Widy,2016)
1. Kegagalan adalah bagian dari kesuksesan
Sering gagal merupakan bagian dari proses. Tidak ada yang langsung melakukan dengan baik ketika pertama kali mencoba sesuatu. Kegagalan bukanlah sesuatu yang dapat anda hindari. Pikirkan kegagalan sebagai pembelajaran, sehingga anda menjadi lebih dekat ke kesuksesan setiap kali mencoba.

2. Nilai apa yang harus anda tingkatkan dan hilangkan


3. Bertindak seolah-olah anda hanya mempunyai satu kesempatan
Berkomitmen pada risiko yang anda ambil dengan segenap hati, seolah-olah ini adalah satu-satunya kesempatan yang pernah anda dapatkan. Benar-benar yakin bahwa risiko yang anda ambil adalah apa yang anda inginkan, dan pertimbangkan semua hal yang anda lepaskan hanya untuk memiliki kesempatan tersebut. Tentu anda mungkin gagal dan mungkin benar-benar menjadi peluang lain, tetapi jangan biarkan kemungkinan tersebut menjadi jalan keluar anda dari kesempatan yang anda miliki sekarang.

4. Menjaga risiko tetap wajar
Hati-hati untuk tidak mengambil risiko berdasarkan pada emosi murni, karena emosi berubah dan anda dapat melihat sesuatu yang tampak baik pada saat itu tetapi akhirnya menjadi risiko yang mengerikan.

5. Bersikap jujur pada diri sendiri
Lebih baik mengambil risiko yang sesuai dengan kepribadian anda,  tidak mencoba untuk mengubah siapa diri anda untuk menyesuaikan risiko.

6. Memiliki keyakinan di dalam diri
Percaya pada potensial keuntungan dan kerugian yang telah anda timbang, percaya pada kemampuan anda sendiri dan sukses.

7. Mengetahui kapan waktu untuk melepaskan
Atur beberapa batasan pada risiko yang anda ambil sehingga anda tahu ketika risiko tidak lagi membawa keuntungan apapun.

DAFTAR PUSTAKA
Eris. 2013. Dalam http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=115513&title=resiko_itu_pasti_ada_tinggal_bagaimana_kita_mengelolanya
Diunduh 17 November 2017

Widy. 2016. dalam http://indotopinfo.com/agar-berani-mengambil-resiko.htm
Diunduh 17 November 2017

Selasa, 14 November 2017

Berani Mengambil Resiko

@E02-Elvi, @Proyek A09
Disusun Oleh Elvi Khairina



Berani mengambil resiko, artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri. Dengan menunjukkan bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap resiko yang diambil. Bukan berarti kita melangkah mengambil sebuah resiko tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa mereka BERANI untuk mengambil resiko dalam bertindak (Arum,2013).
Keberanian mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang. Ketika kiat berani mengambil dan menghadapiresiko dan ternyata kita salah, maka itu merupakan pembelajaran yang sangat berharga untuk membuat kita menjadi semakin lebih bijaksana lagi.
Hambatan yang dihadapi ketika berada dalam proses mencapai tujuan untuk berani mengambil resiko (Jonar,2017):
1.      Zona nyaman yang tidak bisa kita tinggalkan
2.      Keadaan fisik tubuh kita
3.      Kondisi alam (cuaca dan sebagainya)
4.      Tidak ada orang sekitar kita yang mendukung
Agar berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal (Kadir, 2012):
1.      Berbaik sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.Bagi siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia berani berikhtiar, maka dia mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada dalam naungan Allah, berada dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil dengan segala macam risiko yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada Allah. Nah, jika apa yang dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah Yang Maha Kuasa di atas segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak semangat
2.      Yakin bahwa kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya. Dengan demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai kesuksesan, maka dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya. Dia harus percaya bahwa menggapai kesuksesan itu pasti melalui langkah-langkah. Selain itu, kesuksesan juga butuh waktu pencapaian. Kesuksesan tidak didapatkan seketika saja, dia butuh waktu yang kadang tak sedikit. Jika langkah-langkah yang sudah tersusun mengalami kendala pencapaian, maka itu pertanda impian tersebut butuh langkah-langkah baru yang lebih kreatif dan fleksibel.
3.      Percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni kehidupannya.
4.      Percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.
5.       Percaya akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan kepada mereka yang bersungguh-sungguh.

DAFTAR PUSTAKA
Arum. 2013 . Berani Mengambil Resiko. Business Lounge Journal. Dalam http://blj.co.id/2013/05/13/berani-mengambil-resiko/
Jonar,Artha Nugraha. 2017 . Berani Mengambil Resiko . Arthanugraha.com. Dalam http://www.arthanugraha.com/berani-mengambil-resiko/
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Resiko. Catatan Harian Syamsudin Kadir. Dalam https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/

MENGAMBIL RISIKO

MENGAMBIL RISIKO

Disusun Oleh:
@E03-Rayhan, @ProyekA09


     Resiko dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang dan dapat diartikan juga sebagai suatu konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan. ... Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.

      Pengambilan resiko menurut pandangan kewirusahan bisa dilihat dari pengertian kewirausahaan itu sendiri secara umunya.Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusaha kecilNomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan pengertian Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan .

       Dari penjelsan diatas, mengenai pengambilan resiko pada dasarnya merupakan nilai utama dalam kewirausahaan. Untuk menjadi seorang wirausaha harus berani mengambil sebuah resiko demi mencapai sebuah kesuksesan dan mempunyai jiwa yang pantang menyerah tanpa berhenti untuk selalu mencoba. Seorang wirausaha selalu berina untuk mengambil sebuah resiko yang bisa dikatakan tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah dengan didukung sebuah komitmen yang kuat sehingga mendorong wirausaha untuk mencari peluang demi meraih sebuah kesuksesan. Apabila seorang wirausaha tidak memiliki sikap berani dalam mengambil sebuah resiko ini maka bisa dipastiakan meraka akan sulit untuk memulai dan berkembang.Tetapi pengambilan ini dilakukan dengan perhitungan yang tepat dan realistis tanpa mengada-ada atau sekedar mengkhayal saja.Pengambilan resiko itu sendiri erat kaitannya dengan rasa percaya diri yang kuat dari seorang wirausaha.

        Kegagalan bukan sebuah hambatan yang secara otomatis menghambat untuk kita maju tetapi dari kegagalan itu kita harusnya belajar untuk menatanya lebih baik lagi dengan memperhitungkan lebih dan kurangnya sehingga tujuan yang diinginkan tercapai dengan baik. Kesuksesan itu sendiri diraih setelah ada kegagalan yang terjadi sebelumnya,tidak semata-mata langsung sukses begitu saja, pasti membutuhkan sebuah proses (waktu). Karena seorang wirausaha pasti menyukai dan mengkhendaki sebuah tantangan dan berani untuk mengambil resiko yang ada. Pengambilan resiko itu sendiri erat kaitannya dengan kepercayaan diri dari wirausaha tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA:
https://www.kompasiana.com/adityabambangsundawa/pengambilan-resiko-menurut-perspektif-kewirausahaan_55107cf7a33311c639ba858b
https://www.kompasiana.com/.../pengambilan-resiko-dalam-perspektif-wirausaha_55107.-win)".