@D05-Yulia, @ProyekB10
Oleh : Yulia Puspitasari
Assalamu’alaikum wr.wb
Selamat siang, ketemu lagi dengan
saya dalam perbincangan hangat seputar 14 karakter unggul yang kali ini akan
membahas karakter unggul yang ke-10 yaitu mengenai pengendalian diri. Asikkkk ala-ala
pembawa acara tv gitu….
Menurut islam, pengendalian diri atau control diri
(Mujahadah An-nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat
merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Dalam
literature islam, pengendalian diri dikenal dengan dengan istilah as-saum atau
puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut dalam
hadis Rasulullah Saw. Yang artinya :
“wahai golongan
pemuda! Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, karena
yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan,
tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia puasa, karena (puasa) itu
menahan nafsu baginya.” (HR. Bukhari)
Tentu setiap orang memiliki suatu
masalah dalam hidupnya baik kecil maupun besar. Namun semua itu tergantung dari
kita yang menyikapinya. Kalau saya sendiri mecoba selalu menyikapi masalah
dengan bersikap huznuzon kepada allah, walaupun tujuan awalnya hanyalah untuk
menenangkan diri agar tidak terlalu menjadi beban pikiran, namun dengan
bersikap huznuzon ternyata menerapkan sikap dari suri tauladan kita yaitu
nabiyyina Muhammad saw yaitu sikap bersyukur. Bersyukur bukan hanya atas apa
yang rezeki kita peroleh, melainkan suatu masalah hidup pun perlu kita syukuri
karena dengan adanya masalah kita lebih menjadi pribadi yang lebih dewasa. Itu salah
satu cerita dari ribuan manfaat mengendalikan diri.
Sesuai dengan riwayat Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Saw.
Bersabda :
“orang yang perkasa
bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah
orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri :
1. Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau
cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu.
2. Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang membuat “aniaya” kepada kita.
3. Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang
menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.
4. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain
dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita.
5. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. Kepada
kita, dan tidak merusak nikmat tersebut; seperti menjaga lingkugan agar selalu
bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal, dan sebagainya.
Jadi, jelaslah bahwa pengendalian diri diperlukan oleh
setiap manusia agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Dan
aku percaya kalau kamu adalah salah satu dari jutaan orang yang pandai
mengendalikan diri. Sekian bahasan kita kali ini. Wassalamu’alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar