Kamis, 28 September 2023

Optimisme Dalam Konsep Berpikir Positif


Disusun Oleh: Desy Nuraini Syach (@B33-DESY)
 Optimisme

Dalam hidup, kita harus memiliki sikap optimis ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Optimisme sendiri merupakan bentuk sikap untuk senantiasa berpikir positif dalam memandang suatu hal. Sikap optimis tentunya harus selalu dilakukan. Sebab, sikap optimis akan membantu kita dalam menjaga kesehatan mental dan fisik demi kualitas hidup yang lebih baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan. Optimisme juga dapat diartikan sebagai rasa optimis terhadap kejadian di masa depan akan memiliki hasil yang positif.

Orang yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki pikiran dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu fenomena. Dengan sikap optimis, seseorang juga akan pantang menyerah karena memiliki harapan yang menjadi keyakinannya. Sebaliknya, lawan kata dari sikap optimis adalah pesimis, di mana seseorang yang pesimis selalu memiliki pikiran atau cara pandang yang seolah tidak memiliki harapan. Sikap pesimis cenderung membuat orang untuk berpikir negatif dan menyalahkan diri sendiri atas suatu hal yang memengaruhi kehidupannya.

Cara Menerapkan Optimisme

Optimisme bukanlah hal yang ada dan melekat pada diri manusia sejak lahir. Optimisme juga dapat dipupuk dan diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan optimisme dalam kehidupan.

1. Mulai Memandang Setiap Hal dengan Positif

Salah satu langkah awal untuk menerapkan sikap optimis adalah dengan mulai memandang setiap hal dengan cara pandang yang positif. Sebab, pemikiran positif akan membuatmu terbiasa untuk bersikap optimis.

2. Mensyukuri Setiap Hal Kecil

Sering menganggap segala sesuatu sebagai kekurangan adalah salah satu ciri sikap pesimis. Untuk mulai menerapkan sikap optimis, kamu bisa mulai mensyukuri setiap hal yang kamu dapatkan dan lakukan dengan baik, meskipun hal tersebut bukan hal yang menyenangkan sekalipun.

3. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Saat menemui kegagalan, jangan sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, kamu bisa mulai menganggap bahwa kegagalan tersebut sebagai pelajaran dan dorongan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi ke depannya.

4. Hindari Kata-Kata Negatif

Mulailah menerapkan afirmasi positif pada dirimu dengan mengganti kata-kata negatif seperti “saya tidak bisa” menjadi “saya pasti bisa”. Ungkapan negatif tidak hanya akan menghambatmu untuk berpikir positif, melainkan juga dapat menurunkan semangat dan motivasimu.

5. Mulailah Bergaul dengan Orang-Orang yang Berpikiran Positif

Tentunya, semua hal tersebut dapat terwujud jika kamu berada di lingkungan yang tepat. Untuk itu, mulailah bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif, karena orang-orang yang memberikan aura negatif secara tidak langsung akan memengaruhimu juga.


KESIMPULAN 

Sikap optimis menjadikan seseorang keluar dengan cepat dari permasalahan yang dihadapi karena adanya pemikiran dan perasaan memiliki kemampuan juga didukung anggapan bahwa setiap orang memiliki keberuntungan masing-masing. Dengan kata lain, optimis membuat kita selalu percaya dan yakin pada kemampuan diri sendiri. Dan juga terdapat hubungan positif yang signifikan antara berfikir positif dengan perilaku optimisme, yang artinya semakin tinggi berfikir positif maka semakin tinggi optimisme belajar pada mahasiswa / mahasiswi. Tetapi sebaliknya semakin rendah berfikir positif maka semakin rendah optimisme belajar pada mahasiswa mahasiswi.



Daftar Pustaka

Willytiyo, Kurniawan. (2019) RELATIONSHIP BETWEEN THINK POSITIVE TOWARDS THE OPTIMISM OF PSYCHOLOGY STUDENT LEARNING IN ISLAMIC UNIVERSITY OF RIAU https://media.neliti.com/media/publications/327946-relationship-between-think-positive-towa-0ace5cee.pdf 

Tifanny, Revita. (2022). Optimisme adalah : Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat dan cara menerapkannya. https://dailysocial.id/post/optimisme-adalah 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar