Kamis, 16 November 2023
Rabu, 15 November 2023
Rabu, 08 November 2023
Mengajarkan Anti Korupsi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler : Mengembangkan Kreativitas Siswa Dalam Menciptakan Kesadaran
Degradasi
moral seperti korupsi seolah menjadi permasalahan bangsa dari tahun ke tahun.
Korupsi yang dibiarkan akan berdampak pada karakter atau tingkah laku generasi
muda. Korupsi
adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk memperoleh
keuntungan pribadi secara ilegal. Korupsi sering kali terjadi ketika individu
kehilangan kendali atas karakter mereka, seperti integritas, kejujuran, dan
moralitas. Pendidikan yang mengedepankan
implementasi nilai-nilai antikorupsi perlu digalakkan sejak dini. Menciptakan generasi
antikorupsi tentu bukanlah hal yang mudah, generasi tersebut tidak muncul
secara langsung melainkan melalui proses (Mazid et al., 2019:45). Oleh sebab
itu, diperlukannya upaya atau strategi yang terprogram, holistik, dan memiliki
tolok ukur yang jelas dalam pelaksanaannya. Tolok ukur yang jelas untuk
memberantas korupsi akan membuat program tersebut dapat diteruskan pada
generasi selanjutnya (Gurning & Laura, 2014:95).
Ekstrakurikuler merupakan strategi yang termasuk dalam kegiatan pengembangan diri. Tidak seperti strategi yang lain, implementasi nilai-nilai antikorupsi melalui pengembangan diri ini dilakukan di luar kelas, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, bakat, dan minat. Di sisi lain setiap anak memiliki bakat dan peminatan yang tidak sama.
Bagaimana cara menumbuhkan kejujuran dalam diri anak/remaja/mahasiswa?
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk generasi jujur di keluarga, masyarakat, sekolah dan kampus. Sekolah yang memiliki visimisi-pengembangan nilai-nilai yang sejalan dengan nilai-nilai integritas/antikorupsi. Nilai antikorupsi yang terdiri dari jujur, disiplin, tanggungjawab, kerjakeras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli. Nilai-nilai tersebut diimplem entasikan melalui berbagai kegiatan, seperti kegiatan belajar mengajar, pembiasaan, ekstrakurikuler, tata kelola sekolah, keteladanan guru/dosen dan orang tua, pelaksanaan ujian dan penerimaan peserta didik baru/masa orientasi siswa. Pengimplementasian Pendidikan Antikorupsi dapat dilakukan dengan pembiasaan sehingga akan terjadi perubahan perilaku dan menjadi budaya.
Integrasi Pendidikan
Antikorupsi dalam Sistem Pendidikan
Pendidikan
antikorupsi dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan melalui berbagai
cara:
1. Kurikulum
yang Terintegrasi: Materi mengenai antikorupsi dapat diintegrasikan
ke dalam kurikulum sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
Ini termasuk pelajaran tentang etika, integritas, dan dampak korupsi pada
masyarakat.
2. Program
Pelatihan untuk Guru: Dikarenakan guru adalah agen perubahan penting
dalam pendidikan antikorupsi. Mereka perlu dilatih untuk mengajar nilai-nilai
antikorupsi kepada siswa mereka dan menjadi contoh yang baik dalam tindakan
mereka.
3. Kegiatan
Ekstrakurikuler: Sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
seperti klub antikorupsi, debat etika, atau proyek sosial yang mempromosikan
integritas dan kesadaran antikorupsi.
4. Kerjasama
dengan Lembaga Antikorupsi: Sekolah dan perguruan
tinggi dapat menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga antikorupsi pemerintah
dan organisasi non-pemerintah yang berkomitmen untuk memerangi korupsi. Ini
dapat menciptakan peluang bagi siswa untuk belajar dari praktisi antikorupsi.
5. Pelatihan
Orang Tua: Pendidikan antikorupsi tidak hanya penting di
sekolah, tetapi juga di rumah. Orang tua perlu diberikan pelatihan tentang
bagaimana mereka dapat mendukung pembentukan karakter antikorupsi pada
anak-anak mereka.
Senin, 30 Oktober 2023
PRESENTASI KELAS (27 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS
Kamis, 19 Oktober 2023
Pengelolaan Gangguan Dalam Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah suatu upaya untuk mengendalikan atau mengatur waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu agar lebih produktif, efektif, dan efisien. Caranya tentunya adalah dengan memanfaatkan ketersediaan waktu yang ada sebaik mungkin. Mengatur waktu dengan baik akan membantu seseorang untuk bisa hidup lebih seimbang. Pada umumnya, seseorang yang tidak mampu mengatur waktu dengan baik akan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi karena harus mengorbankan aktivitas lain demi satu aktivitas yang sedang dikerjakan.
Dampak Manajemen Waktu yang Buruk
Manajemen waktu yang buruk bisa berdampak buruk juga bagi fisik maupun
mental dari seseorang. Dampak-dampak itu seperti:
· 1. Kualitas Tidur Tidak Baik
Jika kita tidak bisa mengatur waktu dengan efisien dan efektif, hasilnya adalah membuat jadwal tidur menjadi berantakan. Misalnya, ketika kita diberikan pekerjaan atau tugas dengan kurun waktu tertentu, ada waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas tersebut, tetapi kita justru melakukan aktivitas lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas tersebut. Kemudian, ketika sudah mendekati tenggat waktu pengumpulan pekerjaan, kita baru memulai untuk mengerjakan. Alhasil, yang sering terjadi adalah sampai begadang dan akhirnya menjadi kurang tidur.
2. Kesehatan Terganggu
Kesehatan juga bisa terganggu akibat manajemen waktu yang buruk. Mengapa demikian? Kaitannya adalah pada kualitas tidur yang kurang baik. Ketika seseorang kurang tidur atau kurang istirahat, tentunya akan membuat kesehatan terganggu.
3. Meningkatnya Stres
Meningkatnya stres ini bisa terjadi karena seseorang tidak bisa memaksimalkan waktu dengan efektif. Hal itu bisa terjadi karena biasanya mereka tidak bisa mengatur mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak.
4. Manfaat Manajemen Waktu
Manajemen waktu tentunya memiliki manfaat-manfaat yang baik bagi
seseorang. Manfaat itu antara lain:
1. Manajemen waktu bisa
membuat orang memiliki sikap yang lebih disiplin karena mampu mengerjakan tugas
tertentu tepat waktu.
2. Membuat seseorang menjadi
lebih teratur, terencana, dan lebih rapi dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Terhindar dari stres dan
kecemasan.
4. Hasil kerja lebih maksimal
sehingga memungkinan mendapatkan prestasi setelahnya.
5. Kualitas tidur lebih baik
6. Membuat seseorang lebih
bertanggung jawab dengan tugas atau pekerjaan yang diberikan kepadanya.
7. Membuat seseorang bisa
mencapai target yang telah ditetapkan.
Tips Melakukan Manajemen Waktu
Ada
beberapa cara yang bisa dimulai untuk dilakukan untuk bisa mengatur atau
mengorganisir waktu agar terhindar dari dampak-dampak buruk tidak bisa mengatur
waktu.
Cara-caranya
seperti:
1.
Sudah membuat perencanaan atau daftar kerja yang akan dilakukan.
2.
Menetapkan target pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan, baik itu jangka
panjang maupun jangka pendek.
3. Membuat skala prioritas, yaitu dengan memilah-milah dan mengurutkan mana
aktivitas yang sekiranya penting untuk dilakukan dan mana yang tidak.
4. Membuat perencanaan yang realistis. Artinya, harus bisa diselesaikan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
5.
Selalu disiplin mengawasi waktu sesuai dengan rencana yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
6.
Menghindari sifat malas.
7.
Fokus pada tujuan yang telah ditetapkan.
8.
Mengendalikan stres agar bisa selalu berpikiran positif dan selalu
termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
9.
Berani tegas mengatakan tidak pada diri sendiri.
Rabu, 04 Oktober 2023
Review Video Youtube; Langkah Pengembangan Diri Melaui Berpikir Positif dan Komunikasi Efektif
1. Komunikasi Yang Efektif
komunikasi yang efektif itu merupakan proses informasi yang disampaikan dengan jelas dan dipahami dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. beberapa aspek pentingnya komunikasi yang efektif, tunjukkan kita tertarik dengan apa yang dikatakan dan bagaimana bisa dipahami dengan baik, nilai-nilai yang dianutnya, pesan harus disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. menyampaikan pesan pada waktu yang tepat dan menghargai waktu audiens. Bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada suara, penting untuk memastikan ekspresi non verbal sejalan dengan pesan yang disampaikan, dan berbicara dengan jujur terbuka dan bagaimana kepercayaan itu tumbuh dan memahami konteks komunikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan tujuan yang jelas akan lebih efektif mencapai hasil yang diinginkan, dan menunjukkan empati simpati, memahami apa yang dirasakan oleh orang
2. Berpikir
Positif
berpikir positif adalah suatu sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal-hal dari sudut pandang yang optimis melibatkan keyakinan pada setiap situasi, berpikir keyakinan bahwa hal-hal baik dapat terjadi di masa depan juga melibatkan sikap terbuka terhadap ide baru dan pengalaman. dan harus menghargai hal-hal kecil dalam hidup, selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Fokus dan solusi, melibatkan fokus pada mencari solusi, hindari dari pikiran. Kebijaksanaan emosional, mengelola emosi secara bijaksana, mengatasi emosi yang negatif dan Pertumbuhan pembelajaran, bahwa setiap pengalaman baik sukses atau gagal adalah peluang untuk belajar dan berkembang dan dengan Dukungan social, dapat memberikan dukungan emosional dan perspektif yang positif dan menerima bahwa tidak semua hal dalam hidup akan berjalan sesuai rencana. Efek positif pada kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Konsep
Pengembangan Diri
pengembangan
diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan
keterampilan dan kualitas pribadi. Pendidikan dan pembelajaran, sebagainya Hidup ini adalah belajar
belajar dan belajar dengan Keterampilan dan Kompetensi, tujuan minat pribadi
bisa mencakup keterampilan teknis keterampilan interpersonal. Kesadaran diri, Pengelolaan waktu & tujuan, bagaimana
mengatur tujuan pribadi yang jelas dan pengelolaan waktu dengan efisien. Hubungan
dengan orang lain sangat berperan penting dalam pengembangan diri hubungan social.
Pemberdayaan, harus punya inisiatif harus berani mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan dan tentu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
Kreativitas dan ekspresi pribadi, untuk mengembangkan diri ini bisa melalui
seni menulis musik atau hobi lain yang memungkinkan untuk mengekspresikan diri
dengan bebas. Pertumbuhan, melibatkan pemahaman dan pengelolaan emosi,
bagaimana kita mengelola emosi. Pengalaman hidup, tantangan kemudian ambil
resiko ambil tindakan secara bertanggung jawab secara profesional dan mengambil
pelajaran dari pengalaman-pengalaman.
4. Potensi Diri
kemampuan untuk
mengembangkan diri mencapai tujuan dan menjadi versi terbaik. Ada beberapa
aspek; Kepribadian dan identitas, bagaimana kesadaran diri dikembangkan
kemudian lebih kenal dengan kekuatan serta kelemahan diri sendiri.
Keterampilan, bakat dan minat. Pengetahuan dan Pembelajaran, untuk
mengoptimalkan potensi diri. Pengelolaan waktu dan rencana, bagaimana mengelola
waktu dengan baik dan membuat rencana yang jelas untuk mencapai tujuan.
Mengatasi hambatan, hadapi dan belajar dari kegagalan. Pengembangan relasi, dapat
membantu seseorang mencapai potensi diri di hubungan yang positif. Keseimbangan
hidup, dapat ditingkatkan melalui usaha refleksi dan pengalaman terus berupaya
menggali dan mengoptimalkan pengembangan potensi diri.
5. Pengembangan
Karir
Karir adalah
suatu perjalanan yang melibatkan pengembangan kemajuan dan evolusi dalam
pekerjaan dan profesi seseorang sepanjang hidupnya. Pengembangan karir ini
merupakan upaya sadar untuk meningkatkan kemampuan sampai kemampuan
keterampilan. Pendidikan dan Pelatihan, komponen penting dalam pengembangan
karir mencakup gelar pendidikan tinggi sertifikasi, pelatihan, keterampilan, pembelajaran
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualifikasi
profesionalisme. Perjalanan karir adalah proses merencanakan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir. Pengalaman pekerjaan untuk
mengembangkan karir di pengalaman di berbagai pekerjaan. Mengembangkan jaringan
dan hubungan professional, membantu dalam pengembangan karir dapat membuka
pintu peluang baru. Keterampilan komunikasi dan manajemen waktu, membantu seseorang
untuk mampu berinteraksi juga bagaimana mengelola tugas dan proyek secara
efisien. Evolusi berkala, pengembangan karir adalah proses yang berkelanjutan untuk
mengevaluasi tujuan, bagaimana progresnya, bagaimana rencana, melakukan
penyesuaian, adanya penyesuaian jika diperlukan
Kamis, 28 September 2023
Empati Dalam Komunikasi Yang Efektif
Apa yang Komunikasi dengan empati berarti komunikasi
yang dilandasi kesadaran untuk memahami dengan perasaan, kepedulian dan
perhatian terhadap komunikan. Karena itu, dalam komunikasi empatik yang perlu
diperhatikan adalah cara memahami orang lain.
Peran empati dalam komunikasi
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain. Dalam konteks komunikasi, empati memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan hubungan yang empatik dan saling mendukung. Ketika kita mampu merasakan dan memahami apa yang orang lain rasakan, kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan memperkuat ikatan interpersonal. Salah satu aspek penting dari empati dalam komunikasi adalah mendengarkan secara aktif. Mendengarkan dengan empati bukan hanya tentang memperhatikan apa yang dikatakan orang lain, tetapi juga mencoba memahami dan merasakan apa yang mereka rasakan. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh pada mereka, mengabaikan gangguan, dan menunjukkan minat yang tulus terhadap cerita dan pengalaman mereka.
Empati juga
memainkan peran dalam mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat. Ketika kita
mampu memahami perasaan orang lain, kita dapat merespons dengan empati dan
kepekaan. Ini melibatkan menggunakan bahasa yang menghormati, menunjukkan
dukungan, dan menawarkan pengertian dalam situasi yang emosional. Dengan
berempati, kita dapat membangun hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung.
Bagaimana
Menggabungkan Empati untuk Komunikasi Efektif
1.Menjadi Pendengar yang Baik.
Menjadi
pendengar yang baik mungkin terdengar mudah untuk dilakukan namun, faktanya
kita harus mengerti apa yang sedang dirasakan orang tersebut dan itu bagi
sebagian orang bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang dengan mudah dapat
merasakan empati, namun bukan berarti kita tidak dapat berempati. Dan kita dapat mengajarkan diri kita
bagaimana cara berempati. Mendengarkan keluhan, kesedihan, dan kebahagiaan
seseorang bisa menjadi salah satu cara untuk melatih kemampuan kita berempati.
2. Memberikan Masukan
Selain menjadi pendengar yang baik yang bisa
kita lakukan selanjutnya adalah dengan memberikan masukan. sebagai seorang
pendengar yang baik dan berempati berarti menahan penilaian atau penghakiman
kita walau dalam memberikan masukan atau nasihat. Jika kita selalu mendapatkan
cara untuk menilai seseorang karena apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya,
mungkin sekarang saatnya untuk berhenti.
Berempati memiliki artian bahwa kita mengerti
apa yang sudah mereka lakukan dan kita tidak berhak untuk menilai baik itu
salah ataupun benar.
3. Memberikan Kenyamanan
Faktanya, empati adalah sesuatu yang setiap
manusia miliki. Kita dapat dengan mudah berempati dengan orang lain secara
alami, otak kita secara tidak sadar bisa memahami emosi orang lain. Berempati dalam berkomunikasi selanjutnya yaitu dengan
memberi kenyamanan. Memberi kenyamanan yang dimaksud bukan hanya bersifat
kenyamanan emosional saja, namun bisa juga secara fisik.