Selasa, 14 November 2023
Rabu, 08 November 2023
Peran Media dalam Pendidikan Anti Korupsi: Memahami Dampak Penyiaran terhadap Kesadaran Publik
(B18-NAUFAL)
1. Pengertian
Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan penyalahgunaan wewenang oleh individu atau pihak tertentu demi keuntungan pribadi atau kelompok. Korupsi dapat dilakukan oleh orang atau organisasi yang diberi jabatan penting. Dampak korupsi mencakup kerugian bagi negara dan masyarakat, serta melemahkan prinsip demokrasi, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan ketidakstabilan dalam pemerintahan. Shed Husein Alatas mengidentifikasi beberapa ciri korupsi, termasuk melibatkan lebih dari satu individu, keinginan untuk memengaruhi keputusan, penipuan yang melekat, dan pengkhianatan terhadap kepercayaan.
Korupsi bisa mengambil berbagai bentuk, seperti suap, penyelewengan dalam jabatan, pemerasan, konflik kepentingan dalam pengadaan, tindakan curang, dan gratifikasi. Untuk mencegah korupsi, diperlukan tindakan tegas dari penegak hukum serta perubahan mental individu yang menolak korupsi.
2. Dampak
Korupsi Pada Masyarakat
Korupsi memberikan dampak yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga memberatkan warga di dalamnya. Dampak korupsi di berbagai sektor bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung, seperti:
- Kenaikan Biaya Jasa dan Layanan Publik
Keadaan ekonomi yang mahal ini memengaruhi tarif jasa dan layanan publik karena harga yang ditetapkan harus mencakup kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan yang terkait dengan tindakan korupsi.
- Keterbatasan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
Korupsi dalam proyek-proyek dan alokasi anggaran kesehatan sering terjadi di kalangan pejabat pemerintah, bahkan hingga level menteri. Korupsi juga menghambat pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintah.
3. Peran
Media Dalam Pendidikan Anti Korupsi
Peran media dalam pendidikan anti-korupsi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak penyiaran terhadap kesadaran publik. Berikut beberapa peran media dalam pendidikan anti-korupsi:
- Sebagai Sarana Pendidikan
Media, termasuk media sosial dan alat pembelajaran multimedia, dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk memperkenalkan konsep anti-korupsi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa. Dalam konteks pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi, media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa.
- Sebagai Sumber Informasi
Media massa seperti televisi, radio, dan surat kabar dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk melaporkan kasus-kasus korupsi dan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pihak berwenang. Berita tentang korupsi yang melibatkan pengusaha dan pejabat sering menjadi berita utama dan berita penting di media cetak dan elektronik.
- Sebagai Alat Pengawasan
Media massa juga memiliki peran penting dalam mengungkapkan kelemahan atau bahkan tindakan korupsi dalam berbagai lembaga negara, termasuk pengadilan, polisi, dan satuan tugas anti-korupsi, sehingga korupsi dapat dikendalikan. Tekanan dari publik terhadap lembaga pemerintah tersebut dapat mendorong perubahan jangka
panjang.
4. Dampak
Penyiaran Publik Tentang Korupsi
Dampak penyiaran publik tentang korupsi mencakup:
- Peningkatan Kesadaran Publik Tentang Korupsi
Media massa memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya tentang korupsi, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dampak buruk korupsi dan pentingnya melawan korupsi dalam berbagai aspek kehidupan.
- Mendorong Keterlibatan Aktif dalam Upaya Pemberantasan Korupsi
Melalui pemberitaan yang cepat, pendidikan kepada masyarakat, menciptakan kesadaran bersama, serta advokasi keadilan, media massa membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan korupsi dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pemberantasan korupsi.
- Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Media massa dapat mengungkapkan ketidakberesan atau bahkan kasus korupsi di berbagai lembaga pemerintah seperti pengadilan, kepolisian, dan satuan tugas anti korupsi, yang pada akhirnya membantu mengendalikan korupsi. Tekanan dari publik terhadap lembaga-lembaga pemerintah ini dapat mendorong perubahan jangka panjang.
- Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda
Melalui pendidikan anti-korupsi yang disebarkan melalui media massa, pesan-pesan ini dapat ditanamkan sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, membantu generasi muda memahami secara lebih dini isu korupsi dan cara mencegahnya.
5. Langkah
Media Massa Dalam Membantu Pendidikan Anti Korupsi
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh media massa dalam mendukung pendidikan anti korupsi mencakup:
- Meningkatkan Kesadaran Publik
Media massa dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran publik tentang korupsi dan dampak negatifnya pada masyarakat dan negara. Dengan melaporkan kasus-kasus korupsi dan mengungkapkan penyimpangan serta penyalahgunaan, media massa dapat membantu membentuk kesadaran masyarakat yang lebih baik.
- Memantau Kinerja Badan Pemerintah
Media massa dapat menjalankan peran pengawasan dengan mengungkapkan kekurangan atau tindakan korupsi yang terjadi di berbagai lembaga pemerintah, termasuk pengadilan, kepolisian, dan satuan tugas anti korupsi. Tekanan dari publik terhadap lembaga-lembaga pemerintah tersebut dapat mendorong reformasi dalam jangka panjang.
- Membentuk Opini Publik
Media massa dapat membentuk opini publik tentang korupsi dan upaya pemberantasan korupsi. Dengan memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, media massa membantu membentuk persepsi masyarakat terkait upaya pemberantasan korupsi di Indonesia serta pandangan masyarakat terhadap korupsi itu sendiri.
- Mendukung Gerakan Sosial
Media sosial memiliki peran penting dalam menghimpun gerakan massa untuk melakukan aksi di dunia nyata. Gerakan sosial melalui media sosial dapat menjadi kuat, terutama dalam konteks politik identitas. Penggunaan media sosial dianggap efektif dalam menghimpun massa.
Dengan demikian, media massa dapat berperan kunci dalam melawan korupsi dengan meningkatkan kesadaran publik, memantau kinerja lembaga pemerintah, membentuk opini publik, dan mendukung gerakan sosial dalam upaya pemberantasan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Suryatiningsih,
R (2020), MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ANTI KORUPSI UNTUK MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN
DAN KESEDERHANAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI YOGYAKARTA, diakses pada 8
November 2023
https://journal.uny.ac.id/index.php/epistema/article/download/34970/15012
Nurrohmah,
A , PERAN MEDIA BERANTAS KORUPSI, EFEKTIFITAS PROGRAM MADRASAH ANTI KORUPSI
PEMUDA MUHAMMADIYAH DI TVMU, diakses pada 8 November 2023
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9478/ARIANA%20NURROHMAH.pdf?sequence=1
Nurmalita,
C, Moh. Ari Wibowo (2018), Pengembangan media ajar petisi atau pendidikan anti
korupsi, diakses pada 8 November 2023
https://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/view/10636
RB.
Soemanto, Sudarto, Sudarsana (2014), PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG KORUPSI,
diakses pada 8 November 2023
https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/download/10124/9032
Putri,
N (2023) Bincang Santai Mengenal Pentingnya Pendidikan Antikorupsi Sebagai
Upaya Pencegahan Korupsi Sejak Dini, diakses pada 8 November 2023
Rabu, 18 Oktober 2023
Fleksibilitas & Keterbukaan Dalam Kerjasama Tim
Oleh : Naufal Arkaan (@B18-NAUFAL,)
Pembahasan :
Fleksibilitas
dan keterbukaan adalah dua aspek penting dalam kerjasama tim yang sukses.
Fleksibilitas mengacu pada kemampuan anggota tim untuk beradaptasi dengan
perubahan dan situasi yang mungkin terjadi selama proyek. Keterbukaan, di sisi
lain, berarti anggota tim bersedia mendengarkan, berbagi ide, dan menerima
masukan dari rekan-rekan mereka.
Kombinasi fleksibilitas dan
keterbukaan memungkinkan tim untuk lebih responsif terhadap tantangan dan
peluang yang muncul. Tim yang fleksibel dapat menyesuaikan peran dan tugas
mereka sesuai dengan kebutuhan proyek, sementara keterbukaan membantu dalam
pembentukan komunikasi yang baik dan kolaborasi yang efektif. Penting untuk
mempromosikan kedua aspek ini dalam budaya kerja tim Anda untuk mencapai
kesuksesan bersama.
Fleksibilitas dan keterbukaan dalam
kerjasama tim adalah faktor penting untuk mencapai keberhasilan. Beberapa poin
dalam aspek ini termasuk:
1.
Keterbukaan terhadap Ide-Ide Baru
Anggota tim harus terbuka terhadap ide-ide
baru dan beragam. Menerima gagasan dari berbagai sudut pandang dapat
meningkatkan inovasi.
2.
Fleksibilitas dalam Peran
Anggota tim sebaiknya siap untuk mengambil
berbagai peran sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini membantu tim beradaptasi
dengan perubahan situasi.
3.
Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi yang jujur dan terbuka
sangat penting. Semua anggota tim harus merasa nyaman berbicara tentang masalah
atau kekhawatiran mereka.
4.Pemahaman
terhadap Perbedaan
Tim harus menghormati perbedaan budaya, latar
belakang, dan pendapat. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah.
5.
Resolusi Konflik yang Efektif
Kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan
baik adalah kunci. Konflik dalam tim mungkin timbul, tetapi bagaimana tim
menanganinya adalah yang penting.
6.
Pembelajaran Berkelanjutan
Fleksibilitas dan keterbukaan juga mencakup
kesediaan untuk belajar secara terus-menerus. Tim yang terbuka terhadap
pembelajaran dapat terus beradaptasi dan berkembang.
7.
Pembagian Tanggung Jawab:
Dalam kerjasama tim yang baik,
tanggung jawab dibagi dengan adil dan terbuka. Semua anggota tim harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka.
8.
Kemampuan untuk Beradaptasi
Tim yang fleksibel dapat dengan
cepat beradaptasi dengan perubahan situasi atau prioritas yang berubah.
9.
Keterlibatan dan Motivasi
Anggota tim yang merasa terlibat dan
termotivasi lebih cenderung bersikap terbuka dan fleksibel dalam kerja sama.
10.
Evaluasi dan Peningkatan
Tim yang terbuka untuk evaluasi diri dan
perbaikan terus-menerus cenderung mengembangkan fleksibilitas yang lebih baik.
Kombinasi fleksibilitas dan
keterbukaan ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang adaptif, inklusif,
dan efisien.
Manfaat
fleksibilitas dalam pekerjaan
Berikut adalah manfaat fleksibilitas
dalam pekerjaan yang bisa kamu dapatkan:
1.
Memudahkan adaptasi dalam pekerjaan
Bersikap fleksibel di tempat kerja
memungkinkan Anda beradaptasi dengan perubahan. Misalnya saja ketika Anda
menerima tugas atau tanggung jawab baru.
Mengutip dari indeed, fleksibilitas
juga dapat membuat proses adaptasi Anda lebih mudah ketika Anda memilih untuk
mengubah jalur karier. Apalagi jika Anda pernah mengalami kesenjangan pekerjaan
sebelumnya.
2.
Mampu mengatasi keadaan tak terduga
Banyak situasi yang mengharuskan
Anda fleksibel dalam bekerja. Misalnya saja ketika Anda sedang berkonflik
dengan rekan kerja, Anda bisa menyelesaikannya dengan menenangkan diri.
Ketika sesuatu yang tidak terduga
terjadi, muncullah masalah yang harus diselesaikan. Anda juga bisa membantu
rekan dan tim Anda dalam bekerja agar permasalahan dapat terselesaikan dengan
baik.
3.
Mempertahankan loyalitas
Tanpa fleksibilitas kerja, akan
sulit untuk bertahan di satu tempat kerja. Apalagi dalam kondisi industri saat
ini, berdiam diri di satu tempat merupakan pilihan yang lebih aman dibandingkan
berpindah dari satu tempat ke tempat kerja lainnya.
Pola pikir yang fleksibel akan
membantu Anda tetap pada pekerjaan Anda saat ini, meskipun tempat kerja Anda
berubah berkali-kali.
4.
Meningkatkan kepuasan kerja
Fleksibilitas kerja dapat mengurangi
stres kerja Anda. Selain itu, menjadi orang yang fleksibel memungkinkan Anda
mendapatkan pengalaman baru dal
am bekerja. Stres kerja yang rendah dan
kesempatan mendapatkan pengalaman baru akan meningkatkan kepuasan kerja Anda.
5.
Meningkatkan motivasi dan berpikir positif
Salah satu hal tersulit dalam
pekerjaan adalah menjaga sikap positif dalam menghadapi perubahan. Menurut
Mindtools, menghadapi perubahan dalam rutinitas kerja bisa jadi sulit bagi para
pekerja. Dengan tetap fleksibel, Anda dapat mempertahankan sikap positif. Anda
dapat merespons perubahan ini secara proaktif dan memotivasi diri sendiri untuk
bekerja lebih baik.
hidup dengan berfokus pada
fleksibilitas dan keterbukaan bukan hanya berguna dalam mencapai keberhasilan
dalam karir, tetapi juga dalam pengembangan pribadi kita. Dengan membuka diri
terhadap pengalaman-pengalaman baru, kita bisa memperluas pandangan kita
terhadap dunia dan memperkaya kehidupan kita secara keseluruhan. Dengan begitu,
jangan ragu untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan fleksibilitas dan
keterbukaan dalam hidup kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://rahma.id/hidup-dengan-berfokus-pada-fleksibilitas-dan-keterbukaan/?amp=1
https://glints.com/id/lowongan/fleksibilitas-dalam-pekerjaan/
Sabtu, 14 Oktober 2023
PRESENTASI 6 OKTOBER 2023
PRESENTASI
6 OKTOBER 2023
Selasa, 03 Oktober 2023
Review Konten Video Youtobe
Naufal Arkaan (@B18-NAUFAL)
Komunikasi yang Efektif
syarat komunikasi efektif: pesan di sampaikan dengan jelas dan sampaikan denga baik, tercapainya tujuan dari pesan. dalam berkomunikasi dengan individu atau kelompok kita harus menunjukkan kemampuan mendengarkan dan memperhatikan penuh pada si pembicara dan juga menunjukkan sikap tertarik dengan apa yang di bicarakan oleh pembicara
Berpikir Positif
kesuksesan mampu di capai dengan hal hal sederhana yg dapat dilakukan pada diri kita sendiri, yaitu dengan berpikir positif. Berpikir positif mampu membuka kreativitas dan ide ide baru dalam diri kita yang selanjutnya dapat dikembangkan sebagai sesuatu yang matang. Orang yang berpikir positif cenderung berani dalam mencoba hal hal baru dan tidak takut pada kegagalan
Pengembangan Diri
pengembangan diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan. Cara mengembangkan diri adalah dengan cara melakukan pembelajaran, pertumbuhan, dan transformasi pribadi. poin penting dalam konsep pengembangan diri yaitu pendidikan, keterampilan dan kompetensi, kesadaran dalam diri sendiri, pengelolaan waktu dan tujuan, dan hubungan sosial
Potensi Diri
potensi diri merujuk pada kapasitas pada kemampuan pada individu untuk mengembangkan diri. poin penting dalam potensi diri yaitu menyangkut kepribadian dan identitas, pengembangan keterampilan, bakat dan minat, pengetahuan dan pembelajaran
Pengembangan Karir
karir merupakan suatu perjalanan yang melibatkan perkembangan, kemajuan, dan evolusi dalam pekerjaan dan profesi seseorang. Karir juga mencakup serangkaian pekerjaan, posisi, tanggung jawab yang dijalani seseorang dalam hidupnya. karir memerlukan perkembangan agar dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan. Karir juga melibatkan perencanaan dan tindakan untuk mencapai tujuan karir seperti mengikuti promosi.
Jumat, 29 September 2023
PRESENTASI KELAS (15 SEPTEMBER 2023)
PRESENTASI KELAS
Rabu, 27 September 2023
Kreativitas dan Ekspresi Pribadi Dalam Konsep Pengembangan Diri
Kreativitas adalah bidang yang kompleks dan memiliki beragam definisi, tergantung pada sudut pandang dan teori yang digunakan oleh para ahli. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi konsep ini lebih dalam dan melihat bagaimana kreativitas dan ekspresi pribadi dapat berkontribusi pada pengembangan diri yang positif. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Temukan passion Anda (bakat dan minat)
- Identifikasi bakat dan minat pribadi Anda. Apa yang membuat Anda merasa bersemangat dan terinspirasi?
- Jelajahi berbagai bidang dan aktivitas untuk menemukan passion Anda. Cobalah hal-hal baru dan berani keluar dari zona nyaman Anda.
- Setelah Anda menemukan passion Anda, gunakan kreativitas Anda untuk mengembangkan keterampilan di bidang tersebut. Ciptakan sesuatu yang unik dan orisinal.
2. Ekspresikan diri Anda melalui seni dan kreativitas
- Gunakan seni sebagai sarana mengekspresikan diri. Menggambar, menulis, atau memutar musik berdasarkan minat dan bakat Anda.
- Ciptakan karya seni yang mencerminkan kepribadian dan perasaan Anda. Jangan takut untuk mengekspresikan emosi dan pikiran Anda melalui seni.
- Gunakan kreativitas Anda dan ciptakan sesuatu yang baru dan menarik. Berpikirlah di luar kebiasaan dan temukan cara unik untuk mengekspresikan diri.
- Gunakan kreativitas Anda untuk menemukan solusi terhadap tantangan hidup. Berpikir kreatif dapat membantu Anda menemukan solusi inovatif dan efektif.
- Lihat setiap kesulitan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko.
- Ingat, ada banyak cara untuk mencapai tujuan Anda. Jika satu metode tidak berhasil, bersikaplah fleksibel dan temukan cara lain untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Meningkatkan kualitas hidup melalui ekspresi pribadi
- Gunakan ekspresi pribadi untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. Bicaralah secara jujur mengenai perasaan dan keinginan Anda kepada orang-orang terdekat.
- Jangan takut untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya. Terimalah siapa diri Anda dan jadilah diri sendiri tanpa rasa takut.
- Temukan cara untuk memasukkan kreativitas dan ekspresi pribadi ke dalam kehidupan sehari-hari Anda. Misalnya melalui gaya berpakaian, hobi atau gaya hidup.
Beberapa definisi kreativitas dari berbagai sumber adalah:
1. Menurut Pamilu (2007), kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang ditandai dengan orisinalitas dalam ekspresi yang bersifat imajinatif.
2. Menurut Rachmawati dkk (2005), kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik dalam bentuk gagasan maupun karya nyata yang berbeda dari yang telah ada.
Kreativitas dapat dijelaskan melalui empat dimensi yang berbeda:
1. Dimensi Pribadi: Kreativitas merupakan ekspresi dari keunikan individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Produk kreatif mencerminkan orisinalitas individu.
2. Dimensi Pendorong: Bakat kreatif individu akan berkembang jika mendapat dukungan dari lingkungan dan memiliki motivasi internal untuk menghasilkan sesuatu.
3. Dimensi Proses: Siswa perlu diberikan kesempatan dan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan aktivitas kreatif. Kurikulum yang terlalu padat dapat menghambat kreativitas siswa.
4. Dimensi Produk: Kreativitas terjadi ketika individu dapat mengenali potensi kreatifnya, diberi kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan kreatif sesuai minatnya, dan menghasilkan produk yang bermakna.
Aspek-aspek yang mendorong kreativitas menurut Sternberg (1999) mencakup:
1. Kelancaran Berpikir (Ignorance of Thinking): Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide dengan cepat, tanpa perlu memikirkan kualitas pada awalnya.
2. Keluwesan Berpikir (Inflexibility): Kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide, melihat masalah dari berbagai sudut pandang, dan menggunakan berbagai pendekatan pemikiran.
3. Elaborasi Pikiran (Elaboration): Kemampuan untuk mengembangkan ide dan merinci detil-detilnya sehingga menjadi lebih menarik.
4. Keaslian Berpikir (Originality): Kemampuan untuk mencetuskan ide yang unik atau asli.
Proses kreativitas biasanya berjalan melalui empat tahap:
1. Tahap Persiapan: Ini adalah tahap awal di mana individu mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk memahami masalah yang akan dipecahkan.
2. Tahap Inkubasi: Pada tahap ini, individu seakan-akan melepaskan diri dari masalah untuk sementara waktu dan mungkin secara tidak sadar merenungkan masalah tersebut.
3. Tahap Iluminasi: Ini adalah tahap ketika ide atau gagasan baru mulai muncul, sering kali disebut sebagai "insight," yang merupakan solusi untuk masalah.
4. Tahap Verifikasi: Pada tahap ini, ide-ide yang muncul dievaluasi secara kritis, dan pemikiran divergen digabungkan menjadi pemikiran konvergen untuk memecahkan masalah dan merealisasikannya.
Dalam mengembangkan diri, penting untuk menghargai kreativitas dan ekspresi pribadi. Mereka adalah alat yang ampuh untuk mengeksplorasi potensi pribadi dan menciptakan kehidupan yang memuaskan. Jadi, beranilah berekspresi dan eksplorasi kreativitasmu dalam konsep pengembangan diri.
Referensi:
- Pamilu, Anik. 2007. Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak. Jakarta: Buku Kita.
- https://www.kajianpustaka.com/2020/07/kreativitas.html
- https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/9104/BAB%20VII.pdf?sequence=9&isAllowed=y
- Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdikbud.