Oleh :
Anisa Zahwa A
(@B-37-ANISA)
Setiap individu mengalami emosi. Suka, duka, marah, takut, dan hal lainnya. Emosi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Namun, tidak semua orang mampu untuk mengendalikan emosinya secara efektif.
Kebijaksanaan emosional yang muncul dari berpikir positif merupakan kunci untuk mengatasi tantangan, mengelola stres, dan meningkatkan kualitas hidup. Berpikir positif merupakan bagian dari kebijaksanaan emosional yang melibatkan cara setiap individu memandang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya.
Adapun cara mengembangkan kebijaksanaan emosional yang akan membantu Anda :
1. Kesadaran diri
Mulailah dengan mengenali emosi diri Anda dan belajar untuk mengelola emosi dengan bijak dimanapun dan kapanpun.
2. Empati
Mencoba untuk memahami emosi orang disekitar Anda, dengan berempati Anda dapat membangun hubungan yang lebih baik.
3. Motivasi
Tetap fokus pada tujuan Anda dan gunakan emosi positif sebagai acuan untuk mencapai impian Anda.
4. Meditasi dan Relaksasi
Jika Anda ingin menjaga ketenangan dalam situasi yang menegangkan, Anda dapat lakukan praktik meditasi relaksasi.
5. Konseling dan Dukungan Profesional
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengembangkan kebijaksanaan emosional, perimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental.
Mengapa kebijaksanaan emosional penting dalam kehidupan?
Kebijaksanaan emosional sangat penting dalam kehidupan setiap individu dan dalam masyarakat secara keseluruhan karena mempunyai banyak manfaat untuk Anda.
Adapun beberapa manfaat dari kebijaksanaan emosional yang dapat Anda capai melalui berpikir positif :
1. Opitimisme
Berpikir positif berarti memiliki sikap optimis terhadap kehidupan. Jika Anda optimis maka cenderung lebih tahan terhadap stres dan memiliki daya tahan yang baik dalam mengatasi kesulitan.
2. Keterampilan Penyelesaian Masalah
Memiliki pola pikir yang positif dapat membantu dalam mengelola stress. Adapun beberapa orang yang mengelola stress dengan cara menenangkan diri, menggunakan teknik relaksasi, dan memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi tekanan.
3. Kemandirian emosional
Berpikir positif berkaitan dengan kemandirian emosional. Anda mampu mengenali dan mengelola emosi Anda dengan baik, seperti emosi negatif kemarahan, kecemasan, atau kesedihan.
4. Empati dan keterlibatan sosial
Berpikir positif dapat menguatkan hubungan sosial dan empati terhadap orang lain. Karena, orang yang berpikir positif cenderung lebih terbuka, mampu memberikan dukungan sosial, dan lebih baik dalam menjaga hubungan yang sehat.
5. Daya tahan psikologis
Ini berarti Anda mampu bertahan dalam menghadapi situasi yang sulit, tetap tenang dalam menghadapi tekanan, dan pulih lebih cepat dari kegagalan.
Berikut adalah contoh cerita pendek tentang kebijaksanaan emosional dari kisah “Murid Baru Yang Menimba Air Sumur”
Murid Baru Yang Menimba Air Sumur
Alkisah, ada seorang murid baru yang diperintah oleh gurunya untuk mengambil air di dekat sebuah sumur, yang terletak di belakang perguruan.
Si muridpun bergegas menuju ke belakang untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan. Tanpa berpikir panjang atau mempelajari situasi di sekitar sana, pikiran dan langkah kakinya langsung tertuju pada sumur dan ember untuk menimba air.
“Ahah, itu dia ember kosong dan talinya,” serunya. Dengan gembira, diapun mulai memegang tali dan mengayunkan ember ke dalam sumur. Tetapi sampai tali yang dipegang di tangan hampir tiba di ujung, dirasakan embernya tetap kosong, tidak juga menyentuh air di dalam sumur. Maka dia melakukan usaha lebih keras. Tubuhnya ikut dilengkungkan ke bawah seraya matanya menatap nanar berusaha menembus kegelapan sumur, sambil tangannya sibuk mengayun-ayunkan ember. Tetapi tetap saja tidak ada apapun yang tersentuh ember di bawah sana. Panas yang terik dan usaha sepenuh hati yang dilakukan berkali-kali membuat keringat mengucur deras membasahi bajunya.
Murid itupun mulai merasa kesal dan jengkel. Usahanya berkali-kali dan keinginannya untuk tidak menyerah, tetapi tidak membawa hasil seperti yang diharapkan, membuat emosinya semakin memuncak.
Dari kejauhan, sang guru menyaksikan ulah si murid. Dengan senyum sabarnya dihampiri si murid. Melihat kedatangan gurunya, si murid segera berkata lantang, “Guru. saya sudah berusaha menimba air!. Tetapi kelihatannya sumur ini sudah kering. Jika sumur ini tidak berair, mengapa guru memerintahkan saya untuk mengambil air?”
Gurunya balik bertanya, “Berapa kali kamu menimba?
Si murid menjawab dengan emosi, “Sudah berkali-kali. Lihat saja bajuku sampai basah kuyup dan berkeringat begini!”
Sang Guru berkata lagi, “Kalau kamu merasa sumur itu kosong, mengapa terus menimba? Kamu marah ya? Kemarahanmu sampai menutup kesadaran dan akal sehatmu?” Plak! Kepala si muridpun dipukul oleh sang Guru. “Lihat ke samping sumur itu, di sana ada kran air. Tinggal dibuka krannya, airpun mengalir. Guru meminta kamu mengambil air di dekat sumur, bukan menimba di sumur!”
Seketika wajah si murid merah padam, dia merasa malu sekaligus merasa begitu bodoh karena telah membuang energi dan kemarahan tidak pada tempatnya.
Pelajaran moral yang dapat kita ambil, yaitu saat Anda mudah tersinggung dan kesal, hal tersebut dapat membuat Anda berpikir kuran jernih. Tetap tenang dan kendalikan emosi Anda saat menghadapi kesulitan. Semakkin Anda mudah tersinggung dan emosional, semaikin kecil kemungkinan Anda melihat masalah dengan pikiran yang jernih. Jangan bereaksi cepat terhadap sesuatu, pikirkanlah dengan tenang dan jernih terlebih dahulu. Termasuk ketika Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu
Kesimpulan
Berpikir positif bukan tentang menyembunyikan emosi negatif, tetapi mengembakan keterampilan kebijaksanaan emosional yang dapat membantu Anda dalam mengatasi dan mengahadapi sebuah tantangan secara bijak. Ini merupakan kunci untuk menciptakan keseimbangan emosional dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Daftar Pustaka
Haerani, S. (n.d.). KISAH MEMBUKA KESADARAN. Retrieved from gurusiana.id: https://www.gurusiana.id/read/haeranispdimmpd084152/article/membuka-kesadaran-278030
Rahmah4761, M. (2023, September 23). SENI MENGONTROL EMOSI PENTINGNYA KETERAMPILAN PENGENDALIAN DIRI. Retrieved from kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/maulidyarahmah4761/650d052608a8b558f77ea2a2/seni-mengontrol-emosi-pentingnya-keterampilan-pengendalian-diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar