Kamis, 28 September 2023

Pengembangan Karir: Tahapan beserta Strategi Efektifnya

 

Oleh : Rose Avereal Pingkan Roring (@B23-ROSE)



Pengembangan karir (career development) merupakan suatu kondisi dimana manusia mengalami peningkatan diri dalam suatu karir. Komitmen dan kesadaran diri sangat diperlukan dalam pengembangan karir guna meningkatkan kemampuan dan mencapai tujuan yang profesional.

Menurut Samsudin (2010:141-144) , pengembangan karir memmiliki beberapa tahap, sebagai berikut :

1.      Karir awal

Karir awal biasanya diawali dari sebuah organisasi kemudian kesempatan magang (internship) dimana individu dapat mencoba pilihan karir yang berbeda ataupun jabatan melalui kursus. Early career atau karir awal memang tidak pernah berjalan mulus karena beberapa faktor seperti hilang harapan karena tidak sesuai dengan realitas, kegagalan dalam observasi lingkungan, ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut lembaga atau organisasi.

2.      Karir Pertengahan

Karir pertengahan terjadi setelah bangkit dari karir awal dimana terdapat pengalaman baru seperti promosi, penugasan khusus, dll. Dan salah satu menyikapi masalah di pertengahan karir bisa dengan mentoring karyawan junior.

3.      Karir Akhir

Pada tahap ini, individu mulai melepaskan diri dari belitan tugasnya dimana dia akan menyiapkan diri untuk pensiun dengan tetap produktif.

 

Namun tentunya, perlu strategi – strategi yang efektif untuk menuntun kita dalam mengembangkan karir yang sukses dan profesional. Berikut strategi pengembangan karir yang efektif :

1.     Pendidikan

Pendidikan yang dimaksud yakni pendidikan secara terus – menerus. Pendidikan menjadi fondasi kita dalam mengembangkan karir. Belajar dan meninmba ilmu tidak memerlukan ketentuan usia, maka dari itu, dengan seringnya mengumpulkan wawasan dan pengetahuan mampu membantu kita dalam meningkatkan keterampilan kita juga. Contohnya seperti mengikuti seminar, workshop, dan kursus. Ataupun bisa menimba ilmu melalui media internet yang sudah tersedia banyak.

2.     Identifikasi

Mengidentifikasi setiap peluang – peluang baru untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kita mampu mengidentifikasi peluang, kita mampu mengejar peluang tersebut dan mulai mengambil langkah yang di luar zona nyaman kita, seperti mengambil proyek yang menantang, terjun dalam tim atau organisasi, dll.

3.     Koneksi

Setiap individu perlunya menjalin koneksi. Namun dalam lingkup pengembangan karir, kita perlunya menjalin koneksi yang professional seperti bergabung dalam suatu komunitas yang kita minati, ataupun mengikuti seminar. Koneksi juga bisa didapat dari platform media sosial seperti LinkedIn, Instagram, dll. Dengan banyaknya koneksi yang kita punya, kita pun mampu mendapat ilmu dari mereka.

4.     Umpan Balik

Sikap terbuka terhadap umpan balik sangat diperlukan dalam pekerjaan kita karena kita dapat berkembang menjadi lebih professional.  Umpan balik yang kita dapat bisa dijadikan dorongan untuk kita dan kita pun dapat mengetahui letak kekurangan kita. Maka dari itu, perlunya sikap menerima kesalahan kita dan menjadikan itu sebagai motivasi untuk berkembang.

5.     Bangkit dari kegagalan

Setiap individu pasti mengalami kegagalan. Sama halnya dengan umpan balik, kegagalan membuat orang menjadi mudah menyerah. Namun faktanya, kegagalan bukan menjadi penghalang kita untuk berkembang. Kegagalan membuat kita memiliki kesempatan untuk berkembang dalam karir kita.

6.     Keterampilan

Keterampilan menjadi aspek penting dalam pengembangan karir. Keterampilan ada karena sudah dibentuk sejak lama atau sudah dilatih. Keterampilan bisa kita kembangkan dari wawasan dan pengetahuan yang kita dapat ataupun dari pengalaman.

7.     Keseimbangan

Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir perlu dijaga. Karena dari banyak kasus yang terjadi, banyak sekali orang yang tidak berkembang dalam berkarir hanya karena mereka lebih mementingkan kebihdupan pribadi mereka dan tidak bisa mengatur kedua hal tersebut.

 

 

Daftar Pustaka :

https://media.neliti.com/media/publications/225593-menata-pengembangan-karier-sumber-daya-m-e78b99f7.pdf

http://repository.iainkudus.ac.id/166/5/5.%20Bab%202.pdf

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar