Oleh : Rose Avereal Pingkan Roring (@B23-ROSE)
Menurut Samsudin (2010:141-144) , pengembangan karir
memmiliki beberapa tahap, sebagai berikut :
1.
Karir awal
Karir awal biasanya diawali dari sebuah
organisasi kemudian kesempatan magang (internship) dimana individu dapat
mencoba pilihan karir yang berbeda ataupun jabatan melalui kursus. Early career
atau karir awal memang tidak pernah berjalan mulus karena beberapa faktor
seperti hilang harapan karena tidak sesuai dengan realitas, kegagalan dalam observasi
lingkungan, ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut lembaga
atau organisasi.
2.
Karir Pertengahan
Karir pertengahan terjadi setelah bangkit
dari karir awal dimana terdapat pengalaman baru seperti promosi, penugasan khusus,
dll. Dan salah satu menyikapi masalah di pertengahan karir bisa dengan mentoring
karyawan junior.
3.
Karir Akhir
Pada tahap ini, individu mulai melepaskan
diri dari belitan tugasnya dimana dia akan menyiapkan diri untuk pensiun dengan
tetap produktif.
Namun tentunya, perlu strategi – strategi yang efektif
untuk menuntun kita dalam mengembangkan karir yang sukses dan profesional.
Berikut strategi pengembangan karir yang efektif :
1. Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud yakni pendidikan secara
terus – menerus. Pendidikan menjadi fondasi kita dalam mengembangkan karir.
Belajar dan meninmba ilmu tidak memerlukan ketentuan usia, maka dari itu, dengan
seringnya mengumpulkan wawasan dan pengetahuan mampu membantu kita dalam
meningkatkan keterampilan kita juga. Contohnya seperti mengikuti seminar,
workshop, dan kursus. Ataupun bisa menimba ilmu melalui media internet yang
sudah tersedia banyak.
2. Identifikasi
Mengidentifikasi setiap peluang – peluang
baru untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kita mampu mengidentifikasi peluang,
kita mampu mengejar peluang tersebut dan mulai mengambil langkah yang di luar
zona nyaman kita, seperti mengambil proyek yang menantang, terjun dalam tim
atau organisasi, dll.
3. Koneksi
Setiap individu perlunya menjalin koneksi.
Namun dalam lingkup pengembangan karir, kita perlunya menjalin koneksi yang professional
seperti bergabung dalam suatu komunitas yang kita minati, ataupun mengikuti
seminar. Koneksi juga bisa didapat dari platform media sosial seperti LinkedIn,
Instagram, dll. Dengan banyaknya koneksi yang kita punya, kita pun mampu
mendapat ilmu dari mereka.
4. Umpan Balik
Sikap terbuka terhadap umpan balik sangat
diperlukan dalam pekerjaan kita karena kita dapat berkembang menjadi lebih professional. Umpan balik yang kita dapat bisa dijadikan
dorongan untuk kita dan kita pun dapat mengetahui letak kekurangan kita. Maka
dari itu, perlunya sikap menerima kesalahan kita dan menjadikan itu sebagai
motivasi untuk berkembang.
5. Bangkit dari kegagalan
Setiap individu pasti mengalami kegagalan. Sama
halnya dengan umpan balik, kegagalan membuat orang menjadi mudah menyerah. Namun
faktanya, kegagalan bukan menjadi penghalang kita untuk berkembang. Kegagalan
membuat kita memiliki kesempatan untuk berkembang dalam karir kita.
6. Keterampilan
Keterampilan menjadi aspek penting dalam
pengembangan karir. Keterampilan ada karena sudah dibentuk sejak lama atau sudah
dilatih. Keterampilan bisa kita kembangkan dari wawasan dan pengetahuan yang
kita dapat ataupun dari pengalaman.
7. Keseimbangan
Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir
perlu dijaga. Karena dari banyak kasus yang terjadi, banyak sekali orang yang
tidak berkembang dalam berkarir hanya karena mereka lebih mementingkan
kebihdupan pribadi mereka dan tidak bisa mengatur kedua hal tersebut.
Daftar Pustaka :
http://repository.iainkudus.ac.id/166/5/5.%20Bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar