Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus.
Secara terminologis adil
bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran.Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama.
Adil bukan lah menyamaratakan semua hal.
Adil bukan lah semua orang mendapatkan hal yang sama. Adil adalah menerima
sesuai porsi masing-masing, sesuai kebutuhan masing-masing, sesuai kemampuan
masing-masing, sesuai usaha masing-masing orang.
Jika kita tidak berusaha keras jangan harap
kita mendapat kesetaraan yang sama dengan orang yang lebih berusaha daripada
kita. Sama kasusnya seperti dalam mendapatkan hasil ujian, ketika beberapa hari
sebelum ujian kita sibuk main ke sana kemari, sementara ada teman kita yang
lain yang memilih sibuk untuk belajar dan mengulang pelajaran selama satu
semester, lalu kemudian ujian tiba hingga hasilnya diumumkan, nilai kita tidak
akan lebih baik dari pada teman kita tersebut. Itu yang disebut hasil yang
adil.
Semua orang punya jalannya masing-masing,
punya langkahnya masing-masing, dan punya rintangan-rintangan hidupnya
masing-masing. Semua itu telah ditentukan oleh Allah SWT dengan sangat adil.
Yang mengaggap hal-hal tidak adil adalah diri kita yang lebih senang melihat
kesuksesan orang lain daripada melihat perjalanan sendiri. Maka dari itu, tidak
elok membandingkan diri terus menerus dengan orang lain, kecuali jika hal itu
menjadikan diri kita terpacu untuk berbuat hal yang sama baiknya atau lebih
baik lagi tanpa menjadikannya sebuah patokan permanen. Karena patokan permanen
kita sebaiknya adalah diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar