Selasa, 29 Desember 2015

Bersemangat

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan.
Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita,
Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Semua peristiwa yang berlangsung dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya, semuanya merujuk kepada kehendak Allah. Pernyataan ini dipertegas kembali oleh Muhammad Al-Ghazali dalam buku Change Your Life, Change Your Self. Buku serial motivasi Islami tersebut masih sering saya baca ulang ketika saya membutuhkan suntikan motivasi diri.
Kata tawwakal mengandung makna sikap berserah diri seorang muslim kepada Tuhannya setelah melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Setelah mencurahkan usaha yang optimal, mereka berserah diri sepenuhnya kepada Allah, dan bersikap lapang dada menerima segala kehendak Tuhan terhadap hasil usahanya di masa mendatang. Hasil baik dan buruk pasti ada hikmahnya.
Sebenarnya, tak ada gunanya kita memendam rasa cemas dan stres terhadap sesuatu yang berada di luar jangkauan kemampuan kita. Kadang-kadang manusia larut dalam penyesalan atas kelalaiannya. Lebih dari itu, seringkali kita temui manusia yang gagal justru mencela habis-habisan segala kekurangannya. Kasihan.
Seandainya mereka menyerahkan semuanya kepada takdir yang berada di luar jangkauan kemampuan manusia, maka tak ada tempat bagi penyesalan dan celaan. Dan selanjutnya tak ada tempat bagi perasaan stres dan ragu-ragu. Oleh karena itu, kita harus menghadapi dunia dengan keyakinan dan keberanian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar