Kerja sama, atau kooperasi merujuk pada praktik seseorang atau
kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau
kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih bekerja secara
terpisah dalam persaingan.
Cara
Membangun Semangat Kerjasama di Sekolah
1. Tentukan
tujuan bersama dengan jelas. Sebuah tim bagaikan sebuah kapal
yang berlayar di lautan luas. Jika tim tidak memiliki tujuan atau arah yang
jelas, tim tidak akan menghasilkan apa-apa. Tujuan memerupakan pernyataan
apa yang harus diraih oleh tim, dan memberikan daya memotivasi setiap anggota
untuk bekerja. Contohnya, sekolah yang telah merumuskan visi dan misi sekolah
hendaknya menjadi tujuan bersama. Selain mengetahui tujuan bersama,
masing-masing bagian seharusnya mengetahui tugas dan tanggungjawabnya untuk
mencapai tujuan bersama tersebut.
2. Perjelas
keahlian dan tanggung jawab anggota. Setiap
anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing bertanggung jawab
terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di lingkungan sekolah, para
guru selain melaksanakan proses pembelajaran biasanya diberikan tugas-tugas
tambahan, seperti menjadi wali kelas, mengelola laboratorium, koperasi, dan
lain-lain. Agar terbentuk kerja sama yang baik, maka pemberian tugas tambahan
tersebut harus didasarkan pada keahlian mereka masing-masing.
3. Sediakan
waktu untuk menentukan cara bekerjasama. Meskipun
setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya bisa dicapai melalui kerja
sama, namun bagaimana kerja sama itu harus dilakukan perlu adanya pedoman.
Pedoman tersebut sebaiknya merupakan kesepakatan semua pihak yang terlibat.
Pedoman dapat dituangkan secara tertulis atau sekedar sebagai konvensi.
4. Hindari
masalah yang bisa diprediksi. Artinya mengantisipasi masalah
yang bisa terjadi. Seorang pemimpin yang baik harus dapatmengarahkan anak
buahnya untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul, bukan sekedar
menyelesaikan masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau dapat mengenali
sumber-sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan kemunculan masalah
yang silih berganti harus ditangani.
5. Gunakan
konstitusi atau aturan tim yang telah disepakati bersama.
Peraturan tim akan banyak membantu mengendalikan tim dalam menyelesaikan
pekerjaannya dan menyediakan petunjuk ketika ada hal yang salah. Selain itu
perlu juga ada konsensus tim dalam mengerjakan satu pekerjaan..
6. Ajarkan
rekan baru satu tim agar anggota baru mengetahui
bagaimana tim beroperasi dan bagaimana perilaku antaranggota tim berinteraksi.
Yang dibutuhkan anggota tim adalah gambaran jelas tentang cara kerja, norma,
dan nilai-nilai tim. Di lingkungan sekolah ada guru baru atau guru pindahan
dari sekolah lain, sebagai anggota baru yang baru perlu ”diajari” bagaimana
bekerja di lingkungan tim kerja di sekolah. Suatu sekolah terkadang sudah
memiliki budaya saling pengertian, tanpa ada perintah setiap guru mengambil
inisiatif untuk menegur siswa jika tidak disiplin. Cara kerja ini mungkin belum
diketahui oleh guru baru sehingga perlu disampaikan agar tim sekolah tetap
solid dan kehadiran guru baru tidak merusak sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar