Kepribadian Proaktif Untuk
Meningkatkan Prestasi
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Tingkat
proaktivitas secara operasional didefinisikan sebagai suatu sikap mental
dan tindakan seseorang yang Memilih
sikap bertanggungjawab, atas sikap dan perilakunya; Memusatkan enrgi dengan
berfokus pada kerja; Menggunakan pendekatan dari dalam keluar; Mendahulukan
prinsip atau nilai di atas suasana hati; dan Mengembangkan dan menggunakan
empat anugrah unik manusia.
Kata Kunci :
Proaktif, kinerja individu
I.
Pendahuluan
Pengaruh globalisasi
mendorong munculnya perubahan secara mendasar pada dunia kerja dan organisasi.
Menurut Cascio (1998: 4) ada lima macam perubahan yang terjadi pada organisasi.
Perubahan tersebut adalah Perubahan dalam pasar produksi dan pelayanan jasa, Perubahan
dalam teknologi, Perubahan dalam struktur dan desain organisasi, Perubahan
peran manajer, dan Perubahan peran kerja. Perubahan tersebut tampak dalam
bidang pasar produksi dan pelayanan jasa.
II.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan proaktif?
2.
Apa saja
ciri-ciri orang yang berkepribadian proaktif?
3.
Apa saja faktor
yang memengaruhi prestasi kinerja?
III.
Pembahasan
3.1 Pengertian Proaktif
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proaktif adalah tindakan yang lebih aktif.
Kata proaktif berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Pengertian proaktif sering dikatakan sebagai
lawan kata dari tindakan reaktif. Arti kata proaktif ini sering digunakan di
dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
3.2 Ciri-ciri orang yang berkepribadian proaktif
Ciri-ciri tersebut adalah:
a.
Memilih sikap
bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya,
b.
Memusatkan
energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran pengaruh (influence circle),
c.
Menggunakan
pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d.
Mendahulukan
prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial,
e.
Mengembangkan
dan menggunakan “empat anugrah unik manusia”, (four unique human gifts).
3.3 Faktor yang memengaruhi prestasi kinerja
Keith Davis (1964 :
484) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Byars & Rue (1984:
311-312) berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu faktor
individual dan faktor lingkungan. Faktor individual meliputi, energi fisik dan
mental yang digunakan menyelesaikan tugas, sifat pribadi, dan persepsi peran.
Faktor lingkungan meliputi kondisi fisik, peralatan, waktu, material,
pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan dan sebagainya
IV.
Kesimpulan
Kemampuan dan motivasi
seseorang bisa menjadi dorongan agar kinerja kita berprestasi. Dengan berkepribadian
proaktif, artinya kita harus lebih bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu
V.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar