Sabtu, 11 Januari 2020

Ciri Individu Proaktif


Oleh : Adetha Muhammad Dzulfaqar
(@N11-Adetha)


Pengertian Proaktif

Sikap Proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (Stimulus).
Menurut Covey, seseorang yang bersikap proaktif mampu memberi jeda antara datangnya stimulus dengan keputusan untuk memberi respon. Pada saat jeda tersebut seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan dan mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proaktif dia definisikan sebagai “Kemampuan memilih respon”.

Sikap Proaktif manusia selalu memiliki tujuan, bergerak maju, dan berorientasi ke masa depan, serta secara internal memunculkan perilakunya sendiri. Stimulus dari luar lebih tampak sebagai sesuatu yang menjadi kecenderungan aktualisasi dari dalam keluar daripada sesuatu yang menjadikan individu bereaksi terhadap stimulus lingkungan. Individu secara psikologis mencerna stimulus eksternal tersebut, dan bukan sekedar bereaksi terhadap stimulus.

Hjelle dan Ziegler mengemukakan bahwa proaktivitas merupakan salah satu asumsi dasar sifat manusia. Lebih jauh dijelaskan bahwa proaktivitas adalah lawan dari reaktivitas. Proaktivitas merupakan keyakinan diri bahwa sumber segala perilaku adalah terletak pada diri manusia itu sendiri. Manusia melakukan aksi, bukan sekedar reaksi. Penyebab perilaku dapat ditemukan dalam diri manusia sendiri dan muncul secara internal.

Sikap Proaktif sangat berguna bagi manusia terutama dalam menghadapi rintangan maupun dalam berinteraksi dengan manusia lain. Sikap proaktif menunjukkan tingkat kecerdasan emosi atau bisa kita sebut EQ yang tinggi. Seseorang bisa bertahan saat menghadapi musibah, bisa menumbuhkan motivasi saat kondisi tidak menyenangkan, juga bisa memberikan respon positif yang disesuaikan dengan situasi, semua itu merupakan sikap proaktif yang menunjukkan pengelolaan emosi secara baik.

Ciri-ciri individu proaktif
Covey meringkas definisi dan pengertian tentang Sikap Proaktif dari para ahli diatas dengan menjelaskan tentang ciri-ciri individu proaktif. Ciri-ciri individu Proaktif terdapat 5 macam, yaitu :
  1. Orang Proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak pernah menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, kondisi lingkungan, atau tekanan sosial yang diterima.
  2. Orang Proaktif menfokuskan upaya mereka pada upaya mempengaruhi lingkungan mereka (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang menurut mereka dapat membuat suatu perubahan. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
  3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang Proaktif bekerja dari dalam ke luar, yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya terlebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
  4. Orang Proaktif hidup berpusat pada prinsip yang kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
  5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “Empat Anugrah Unik Manusia” secara optimal. Empat Anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh para ahli psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “Empat Anugrah Unik Manusia” itu adalah Kesadaran Diri, Hati Nurani, Imajinasi Kreatif, dan Kebebasan Kehendak.
Aspek-Aspek Proaktivitas
Steven Covey berpendapat proaktivitas memiliki tiga aspek, yaitu :
1. Kebebasan memilih respon
Frankl (Covey, Saputra (Ed) 2010) menggambarkan sebuah peta diri dalam mengembangkan proaktivitas. Gambar bagan model proaktivitas menurut Frankl terdapat pada gambar 2.1 sebagai berikut :
Proaktivitas mengandung kebebasan seseorang untuk memilih respon. Pada kebebasan memilih, terkandung unsur-unsur sebagai berikut :
·         Kesadaran diri (Self-Awareness)
Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak hanya mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, memikirkan, merenungkan dan mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.

·         Imajinasi (Imagination)
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang memungkinkan individu untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Sebelum merespon permasalahan yang dihadapi, individu membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa depan, akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri dalam merespon permasalahan.

·         Kata Hati (Conscience)
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benar- salah, baik-buruk sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku sebelum merespon permasalahan.

·         Kehendak Bebas (Independent Will)
Kehendak bebas adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas dari segala pengaruh lain. Individu, memiliki kebebasan untuk memilih apa yang akan dilakukan. Kebebasan dilakukan dengan kesadaran diri dan setelah melalui proses berpikir. Kehendak bebas dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam memilih respon setelah melalui proses berpikir.

2. Kemampuan mengambil inisiatif
Menurut Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010) sifat dasar manusia adalah bertindak, dan bukan menjadi sasaran tindakan. Kemampuan mengambil inisiatif memungkinkan seorang individu untuk memilih jawaban terhadap suatu keadaan bahkan memberi kekuatan untuk menciptakan keadaan tertentu. Individu yang memiliki proaktivitas merupakan solusi bagi sebuah masalah karena mempunyai inisiatif untuk mengerjakan apa saja yang diperlukan dan konsisten pada prinsip-prinsip yang benar untuk menyelesaikan masalah. Inisiatif perlu dimiliki oleh individu agar individu tidak selalu menunggu perubahan yang datang menghampiri, namun individu yang harus membuat perubahan terjadi pada dirinya.

3. Kemampuan untuk bertanggung jawab
Pada bahasa inggris, tanggung jawab adalah responsibility yang berasal dari dua buah kata “response-ability” atau dalam bahasa Indonesia adalah “kemampuan merespon”. Stephen Covey (Saputra (Ed) 2010) mengartikan tanggung jawab sebagai kemampuan individu dalam merespon sesuatu. Proaktivitas membuat individu tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau pengkondisian untuk setiap perilaku.

Manfaat Kebiasaan Proaktif
Ada berbagai manfaat kebiasaan proaktif (Covey, 2001) antara lain:
  1. Meningkatkan keberhasilan dalam memimpin diri sendiri. Dia sendirilah yang mengendalikan dirinya dan tidak dikendalikan oleh orang lain.
  2. Meningkatkan pengembangan diri menjadi pribadi dewasa yang berkembang seutuhnya dan seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya.
  3. Menolong diri sendiri ketika menghadapi masalah.
  4. Meningkatkan pemahaman diri dengan merubah cara pandang terhadap sesua tu hal.
  5. Bersedia belajar dari kesalahan.



Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar