Adil
Oleh : Wening Suciati (@P05-WENING)
ABSTRAK
Sebagai pelajar/mahasiswa yang kelak akan merasakan dunia kerja pasti kita pernah berpikir untuk menjadi seorang pemimpin saat kerja nanti. Namun, ketika keinginan kita sudah terwujud bagaimana caranya agar kita disukai oleh bawahan kita? Salah satunya dengan bersikap adil. Apasih itu adil? Apakah hanya seorang pemimpin yang harus berlaku adi? Artikel berikut akan membahas secara singkat tentang adil.
KATA KUNCI: adil, pemimpin, sehari-hari
Bukan hanya seorang pemimpin saja yang harus memiliki sifat adil. Tetapi, semua jenis pekerjaan ataupun kegiatan dibutuhkan orang yang memiliki sifat adil. Seperti firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan AMANAT kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan ADIL. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Salah satu tuntutan yang selalu diajukan, walau mungkin tidak selalu diucapkan, oleh orang yang dipimpin kepada pemimpinnya ialah ‘bersikap adillah’. Ukuran adil dalam suatu urusan memang tidak selalu dapat ditetapkan, namun kerap dirasakan oleh orang-orang yang dipimpin dan inilah yang menjadikan tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk bersikap dan bertindak adil, terlebih lagi bila ia tidak pernah menjelaskan alasan yang melatari sikap dan tindakannya. Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah Subhanallahuwata’ala.
Pengertian adil adalah pemimpin yang adil kepada dirinya dan adil dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
1) Adil kepada dirinya
Seorang pemimpin harus dekat kepada Tuhannya sehingga terhindar dari perbuatan dosa, memiliki sifat Wara’ (hati-hati) yang tidak terobsesi mengejar kepentingan dunia dan dapat dipercaya dalam memegang amanah (kepercayaan) kepemimpinan.
2) Adil dalam aspek sosial
Berarti pembebasan kekayaan negara dari eksploitasi negara asing. Penerapan perekonomian Syariah, serta adil dalam pembagian kekayaan negara kepada semua lapisan masyarakat sesuai kadarnya.
3) Adil dalam perbuatan, perkataan, dan dalam penetapan putusan hukum
Tidak memihak kepada kepentingan kelompok tertentu yang terkandang diikuti dengan janji tertentu dalam rangka memenuhi atau memuaskan kepentingan pribadi juga.
4) Adil juga berarti bahwa seorang pemimpin harus mampu membina sekaligus menjadi pelindung umat dan agama, bukan malah sebaliknya menjadi ancaman baik kebijakannya yang tidak pro umat dan tidak pro agama yang diyakini masyarakatnya.
Cara menjadi adil:
1) Berlaku adil sebagai atasan
a. Beri kesetaraan kepada seluruh karyawan
b. Jadikan diri anda sebagai contoh
c. Buatlah aturan yang jelas untuk karyawan
d. Beri karyawan anda hak suara
e. Minta maaf jika anda berbuat kesalahan
2) Berlaku adil sebagai pengajar
a. Beri kesempatan kepada semuanya untuk berbicara
b. Ketahui cara menyanjung seseorang di depan orang lain
c. Memberi nilai adil
d. Hidari menjadikan salah satu murid sebagai kesayangan anda
3) Berlaku adil sebagai orang tua
a. Menjadi pengertian
b. Dengarkan apa yang dibutuhkan anak
c. Berikan apa yang dibutuhkan anak
d. Hidarkan berkata “hidup itu tidak adil” kepada anak
e. Buatlah aturan rumah dengan jelas
Beberapa manfaat dari memiliki sifat adil:
1) Disukai banyak orang
2) Tanggap terhadap masalah lingkungan
3) Jauh dari keributan
4) Sopan dalam tutur kata
5) Hidup rukun dan aman
6) Tidak ada rasa iri hati dll
KESIMPULAN
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa bersikap adil bukan hanya untuk seorang pemimpin saja tetapi setiap pekerjaan dan kegiatan pun harus dilakukan secara adil. Adil mendatangkan banyak manfaat dan disukai oleh Allah Swt. Sebagai pelajar/mahasiswa penting untuk menanamkan sikap adil sejak dini contohnya dengan tekun dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
v Basuki, Dian. 2018. “adil, karakter kepemimpinan yang kian menipis” dalamhttps://indonesiana.tempo.co/read/122302/2018/02/03/desibelkoe/adil-karakter-kepemimpinan-yang-kian-menipis (diakses 15 Desember 2018)
v Ardhi, Dhiayudin Rijal. 2012. “menumbuhkan sikap adil dan bijaksana” dalamhttps://ultimatesammy.wordpress.com/2012/08/17/menumbuhkan-sikap-adil-dan-bijaksana/ (diakses 15 Desember 2018)
v Anonim. 2017. “menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana” dalamhttps://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2017/01/04/109128/109128.html (diakses 15 Desember 2018)
v Klopotelu. 2013. “pemimpin yang adil” dalamhttps://klopotelu.wordpress.com/2013/01/30/pemimpin-yang-adil/(diakses 15 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar