ABSTRACT
College
Students are part of adolescence. At that age, they need recognition from their
social environment or still in the search for identity and still have unstable
emotions. This situation tends to make self control weak. Self control can be a
feeling of happiness, sadness, anger, and so on.
Keywords :
Self Control
ABSTRAK
Mahasiswa/i merupakan bagian dari masa remaja. Pada
usia tersebut, mereka membutuhkan pengakuan dari lingkungan sosialnya atau
masih dalam tahap pencarian jati diri dan masih mempunyai emosi yang labil.
Keadaan itu cenderung membuat kontrol diri lemah. Control diri dapat berupa
perasaan bahagia, sedih, marah, dan sebagainya.
Kata Kunci :
Mengendalikan diri
Menurut William (2008) mahasiswa/i termasuk dalam
bagian remaja akhir yang memiliki tugas perkembangan yaitu memperkuat self
control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip
atau falsafah hidup. Mahasiswi dikatakan sudah memperkuat self control bila
mahasiswi tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain melainkan menunggu
saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara
yang dapat diterima (Hurlock, 2004).
Pengertian kontrol diri yang dikemukakan oleh Averill (1973)
merupakan variabel psikologis yang mencakup kemampuan individu untuk
memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak
penting atau penting dan kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan yang
diyakininya sedangkan menurut Goleman (1999), Pengendalian diri adalah
kemampuan menangani emosi diri sehingga berdampak positif pada pelaksanaan
tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya
suatu sasaran, dan mampu segera pulih dari tekanan emosi.
Menurut
Averill (1973) ada 3 aspek kontrol diri yaitu :
1. Kontrol
Perilaku (Behavior Control)
Merupakan
kemampuan mengarahkan perilaku kearah yang lebih baik, menghindari pelanggaran
norma, dan komponen kemampuan stimulus
2. Kontrol
Kognitif (Cognitive Control)
Merupakan
kemampuan mempertimbangkan dan menilai keadaan
3. Mengontrol
Keputusan (Decesional Control)
Merupakan kemampuan mengambil tindakan atau memilih
tindakan.
Bagaimana
cara kita mengendalikan diri yaitu :
1.
Mengenali diri kita
sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan
2.
Memahami dampak dari
emosi yang timbul
3.
Tenangkan dan buang emosi
negatif
4.
Berpikirlah dari sudut
orang yang terkena dampak
5.
Berusaha mengetahui pesan
yang disampaikan emosi
6.
Lakukan terus dan
ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa belajar untuk
menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri
Ciri - ciri seseorang mempunyai
kontrol diri antara lain :
1. Kemampuan
untuk mengontrol perilaku yang ditandai dengan kemampuan menghadapi situasi
yang tidak diinginkan dengan cara mencegah atau menjauhi situasi tersebut,
mampu mengatasi frustasi dan ledakan emosi.
2. Kemampuan
menunda kepuasan dengan segera untuk mengatur perilaku agar dapat mencapai
sesuatu yang lebih berharga atau lebih diterima oleh masyarakat
3. Kemampuan
mengantisipasi peristiwa dengan mengantisipasi keadaan melalui pertimbangan
secara objektif.
4. Kemampuan
menafsirkan peristiwa dengan melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan
dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif
5. Kemampuan
mengontrol keputusan dengan cara memilih suatu tindakan berdasarkan pada
sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kontrol
diri
1.
Kepribadian
Kepribadian
mempengaruhi kontrol diri dalam konteks bagaimana seseorang dengan tipikal
tertentu bereaksi dengan tekanan yang dihadapinya dan berpengaruh pada hasil
yang akan diperolehnya. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda (unik)
dan hal inilah yang akan membedakan pola reaksi terhadap situasi yang dihadapi
2.
Situasi
Situasi
merupakan faktor yang berperan penting dalam proses kontrol diri. Setiap orang
mempunyai strategi yang berbeda pada situasi tertentu, dimana strategi tersebut
memiliki karakteristik yang unik. Situasi yang dihadapi akan dipersepsi berbeda
oleh setiap orang, bahkan terkadang situasi yang sama dapat dipersepsi yang
berbeda pula sehingga akan mempengaruhi cara memberikan reaksi terhadap situasi
tersebut. Setiap situasi mempunyai karakteristik tertentu yang dapat
mempengaruhi pola reaksi yang akan dilakukan oleh seseorang.
3.
Etnis
Etnis
atau budaya mempengaruhi kontrol diri dalam bentuk keyakinan atau pemikiran,
dimana setiap kebudayaan tertentu memiliki keyakinan atau nilai yang membentuk
cara seseorang berhubungan atau bereaksi dengan lingkungan.
4.
Pengalaman
Pengalaman
akan membentuk proses pembelajaran pada diri seseorang.
5.
Usia
Bertambahnya
usia pada dasarnya akan diikuti dengan bertambahnya kematangan dalam berpikir
dan bertindak
Daftar Pustaka
Anggraeni,
Ririn., Sulis, Maryanti. 2014. Hubungan Antara Kontrol Diri Dan
Perilaku Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi. Vol 12.
No. 12, Juni 2014. Pp 34 – 42. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/126664-ID-hubungan-antara-kontrol-diri-dan-perilak.pdf (Diakses
20 Desember 2018)
Anonim. 2011. Mengendalikan Diri Sendiri.
Dalam http://superkomplit.blogspot.com/2011/03/mengendalikan-diri-sendiri.html
(Diakses 20 Desember 2018)
Titisari, Haryanti
Tri Darmi. 2017. Hubungan antara Penyesuaian diri dan Kontrol diri dengan
Perilaku Delikuen pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Jombang. Jurnal Psikodimensia.
Vol 16. No. 2. Pp 131 – 140. Dalam http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/1068
(Diunduh 20 Desember 2018)
Diana, R. Rachmy.
2015. Pengendalian Emosi Menurut Psikologi Islam. Jurnal Unisia. Vol. 37. No.
82, Januari 2015. Pp 41 – 47. Dalam http://journal.uii.ac.id/Unisia/article/download/10495/8175 (Diunduh
20 Desember 2018)
Anonim. 2013.
Pengendalian Diri (Self Control). Dalam http://garasikeabadian.blogspot.com/2013/03/pengendalian-diri-self-control.html
(Diakses 20 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar