1. Pengertian Resiko
Sesunguhnya kehidupan manusia itu selalu berkisar
antara ketidak pastian yang berkepanjangan dan terus menerus Keadaan tidak pasti
tersebut lazim disebut sebagai suatu risiko. Bahwa manusia itu selalu
menghadapi risiko, karena memang sesungguhnya manusia itu pada hakekatnya
merupakan suatu obyek tumpuan risiko, yang sebagaimana sifat hakiki manusia itu
sendiri.
Jadi risiko itu memang suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping itu tidak ada seorangpun yang bebas dari suatu risiko. Misalnya risiko dalam menjalankan kendaraan bermotor, tidak ada seorang pengemudi yang dapat menjamin bahwa ia akan selalu selamat dalam perjalanan, namun juga kecelakaan yang mengakibatkan kerugian. Risiko adalah “ sebagai suatu konsep dengan beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada hubungan-hubungan apa dan disiplin ilmu dari mana orang memandang.
Keterkaitan antara matematika dan ketidakpastian, akan menimbulkan suatu teori risko yang mempunyai peranan sangat penting dalam asuransi. Teori risiko mempunyai kaitan yang erat dengan asuransi, karena teori risiko dapat memberikan suatu gambaran untuk waktu yang akan datang dengan lebih dahulu memberikan ramalan terhadap suatu rospek.
Jadi risiko itu memang suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping itu tidak ada seorangpun yang bebas dari suatu risiko. Misalnya risiko dalam menjalankan kendaraan bermotor, tidak ada seorang pengemudi yang dapat menjamin bahwa ia akan selalu selamat dalam perjalanan, namun juga kecelakaan yang mengakibatkan kerugian. Risiko adalah “ sebagai suatu konsep dengan beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada hubungan-hubungan apa dan disiplin ilmu dari mana orang memandang.
Keterkaitan antara matematika dan ketidakpastian, akan menimbulkan suatu teori risko yang mempunyai peranan sangat penting dalam asuransi. Teori risiko mempunyai kaitan yang erat dengan asuransi, karena teori risiko dapat memberikan suatu gambaran untuk waktu yang akan datang dengan lebih dahulu memberikan ramalan terhadap suatu rospek.
2. Jenis-Jenis Resiko
1. Menurut
sifatnya dibedakan dalam :
a. Resiko
murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya
tanpa disengaja. Misal: kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian
dsb.
b. Resiko
speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh: utang-piutang, perdagangan
berjangka, pembelian saham dsb.
c. Resiko
fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada
seseorang dan menderita cukup banyak. Misal: banjir, gempa bumi, gunung meletus
dsb.
d. Resko
Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb.
e. Resiko
dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat
dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, contoh: resiko penerbangan luar
angkasa, nuklir dsb.
2. Menurut
dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain(diasuransikan).
a. Resiko
yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang
akan terkena resiko pada perusahaan asuransi.
b. Resiko
yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang purbakala,
barang bersejarah.
3. Menurut
sumber/penyebab timbulnya.
a. Resiko
intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh:
keusakan aktiva karena kesalahan karyawan itu sendiri (kecelakaan kerja)
b. Resiko
ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal: pencurian,
persaingan bisnis, fluktuasi harga dsb. Upaya penanggulangan/meminimumkan
resiko berdasar pada sifat dan obyek yang terkena resiko.
3. Cara Mengatasi Resiko
1. Sebelum
memulai usaha, Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang
dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat
menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang
dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan
semakin meningkat.
2. Pilihlah
peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, Jangan sampai
Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai
usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan
dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah
perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan
agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3. Carilah
informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu
Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda
berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi
munculnya resiko yang tidak diinginkan.
4. Sesuaikan
besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan
terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika
modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
5.
Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung
kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas
untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul
bisa Anda atasi dengan baik.
6. Cari
informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat
ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak
bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut
seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis
peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
7. Ketahui
seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar
tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko
bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.
4. Menghadapi Resiko Dalam Dirisendiri
Definisi
resiko memanglah mengarah kepada suatu hal yang buruk, namun hal buruk tersebut
masih dalam taraf mungkin. Mungkin disini dapat diartikan sebagai suatu hal
yang akan terjadi dan tidak akan terjadi, karena dalam melakukan suatu hal
pasti terdapat resiko didalamnya yang harus kita pertanggungjawabkan. Namun
adakalanya bahkan sering terjadi resiko yang dikhawatirkan ketika melakukan
suatu hal pada akhirnya tidak terjadi sama sekali, oleh karena itu sudah
sepantasnya kita sebagai manusia yang memilki akal untuk berfikir adalah berani
mengambil tindakan untuk menerima dan menghadapi resiko yang MUNGKIN terjadi.
Meskipun
begitu tidak saya bantah bahwa sayapun masih takut ketika melakukan suatu hal
yang MUNGKIN dapat menimbulkan resiko yang akan berdampak negatif bagi saya
pribadi, namun saya selalu berusaha untuk menghilangkan fikiran buruk tersebut
dengan cara menilai bahwa sesuatu yang saya kerjakan tersebut meskipun memiliki
tingkat resiko yang tinggi namun resiko tersebut tidak akan terjadi sehingga
saya dapat melakukan semua hal yang saya anggap benar tanpa terlalu khawatir
dengan resikonya. Karena yang saya tahu orang yang berani mengambil resikolah
yang akan sukses di masa mendatang kelak.
Sumber :
Sekian Artikel Dari
Saya. . .
Soleh
Hakim Ansori
Y011-SOLEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar