Minggu, 06 Desember 2015

Resiko Hidup



     1.      Pengertian Resiko

Sesunguhnya kehidupan manusia itu selalu berkisar antara ketidak pastian yang berkepanjangan dan terus menerus Keadaan tidak pasti tersebut lazim disebut sebagai suatu risiko. Bahwa manusia itu selalu menghadapi risiko, karena memang sesungguhnya manusia itu pada hakekatnya merupakan suatu obyek tumpuan risiko, yang sebagaimana sifat hakiki manusia itu sendiri.
Jadi risiko itu memang suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping itu tidak ada seorangpun yang bebas dari suatu risiko. Misalnya risiko dalam menjalankan kendaraan bermotor, tidak ada seorang pengemudi yang dapat menjamin bahwa ia akan selalu selamat dalam perjalanan, namun juga kecelakaan yang mengakibatkan kerugian.  Risiko adalah “ sebagai suatu konsep dengan beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada hubungan-hubungan apa dan disiplin ilmu dari mana orang memandang.
Keterkaitan antara matematika dan ketidakpastian, akan menimbulkan suatu teori risko yang mempunyai peranan sangat penting dalam asuransi. Teori risiko mempunyai kaitan yang erat dengan asuransi, karena teori risiko dapat memberikan suatu gambaran untuk waktu yang akan datang dengan lebih dahulu memberikan ramalan terhadap suatu rospek.

2.      Jenis-Jenis Resiko

1. Menurut sifatnya dibedakan dalam : 
a. Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Misal: kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dsb. 
b. Resiko speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh: utang-piutang, perdagangan berjangka, pembelian saham dsb. 
c. Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang dan menderita cukup banyak. Misal: banjir, gempa bumi, gunung meletus dsb. 
d. Resko Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb. 
e. Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, contoh: resiko penerbangan luar angkasa, nuklir dsb. 

2. Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain(diasuransikan). 
a. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi. 
b. Resiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang purbakala, barang bersejarah. 

3. Menurut sumber/penyebab timbulnya. 
a. Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh: keusakan aktiva karena kesalahan karyawan itu sendiri (kecelakaan kerja) 
b. Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal: pencurian, persaingan bisnis, fluktuasi harga dsb. Upaya penanggulangan/meminimumkan resiko berdasar pada sifat dan obyek yang terkena resiko. 

3.      Cara Mengatasi Resiko

1. Sebelum memulai usaha, Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2. Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya. 
3. Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan. 
4. Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas. 
5. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik. 
6. Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar. 
7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.

4.      Menghadapi Resiko Dalam Dirisendiri

Definisi resiko memanglah mengarah kepada suatu hal yang buruk, namun hal buruk tersebut masih dalam taraf mungkin. Mungkin disini dapat diartikan sebagai suatu hal yang akan terjadi dan tidak akan terjadi, karena dalam melakukan suatu hal pasti terdapat resiko didalamnya yang harus kita pertanggungjawabkan. Namun adakalanya bahkan sering terjadi resiko yang dikhawatirkan ketika melakukan suatu hal pada akhirnya tidak terjadi sama sekali, oleh karena itu sudah sepantasnya kita sebagai manusia yang memilki akal untuk berfikir adalah berani mengambil tindakan untuk menerima dan menghadapi resiko yang MUNGKIN terjadi.
Meskipun begitu tidak saya bantah bahwa sayapun masih takut ketika melakukan suatu hal yang MUNGKIN dapat menimbulkan resiko yang akan berdampak negatif bagi saya pribadi, namun saya selalu berusaha untuk menghilangkan fikiran buruk tersebut dengan cara menilai bahwa sesuatu yang saya kerjakan tersebut meskipun memiliki tingkat resiko yang tinggi namun resiko tersebut tidak akan terjadi sehingga saya dapat melakukan semua hal yang saya anggap benar tanpa terlalu khawatir dengan resikonya. Karena yang saya tahu orang yang berani mengambil resikolah yang akan sukses di masa mendatang kelak.

Sumber :

Sekian Artikel Dari Saya. . .
Soleh Hakim Ansori
Y011-SOLEH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar