Jumat, 20 Oktober 2023

PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM KERJA SAMA TIM

 

Oleh : Syamil zalfa fadhillah (B12-SYAMIL)

Sebuah tim bisa mencapai target dan tujuannya jika setiap anggotanya dapat bekerja dengan efektif. Kerja efektif dapat ditentukan oleh beberapa hal salah satunya adalah adanya kejelasan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam tim.


Dengan adanya pembagian tugas yang jelas setiap anggota tim memiliki arahan atau petunjuk tentang apa yang harus dikerjakannya. Pembagian tugas yang jelas juga dapat digunakan untuk memastikan semua hal yang harus dikerjakan dapat diselesaikan.


pembagian kerja yang baik agar setiap anggota kelompok dapat menjalankan tugasnya dengan baik

berikut adalah contoh contohnya :

1. Kenal karakteristik dan kondisi anggota kelompok

Ini dilakukan untuk memahami sifat, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh anggota kelompok sehingga pembagian tugas dapat

disesuiakan dengan kemampuan mereka.


2. Memahami anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih

Ini dilakukan untuk memahami kemampuan anggota yang memiliki kemampuan lebih dalam mengerjakan tugas. Sehingga dengan

kelebihannya tersebut dapat dimanfaatkan menjadi tolak ukur dalam hasil pengerjaan tugas kelompok.


3. Pembagian tugas yang merata dan adil

Pembagian tugas dilakukan secara adil dan merata dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok.


4. Ada konsekuensi

Dalam melakukan pengerjaan tugas kelompok tentunya akan ada beberapa anggota yang malas atau tidak mengerjakan bagiannya

dengan baik dan tanggung jawab. Oleh karena itu, agar kerja kelompok berjalan kondusif maka perlu adanya konsekuensi atau hukuman

yang disepakati kelompok supaya anggota yang biasa tidak mengerjakan tugas dapat lebih terkontrol sehingga mereka menjadi aktif dalam

mengerjakan tugas.


PEMAHAMAN 

pemahaman terlebih dahulu mengenai kualitas dari masing-masing anggotanya sehingga kita bisa menentukan posisi atau porsi seperti apa yang tepat diberikan kepada setiap anggota tersebut dan pastinya disini dengan pembagian itu diharapkan akan memperkecil kemungkinan konflik yang akan terjadi dan yang ada hanya saling membantu, saling mem-back up, dan saling berkolaborasi sesuai potensi masing-masing sehingga dapat mempercepat untuk satu kelompok ini mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.


PEMIMPIN

Dengan kata lain, faktor utama dari seorang pemimpin adalah bagaimana ia memberikan pengaruh (influence) bagi para pengikutnya. Pemimpin harus bisa mengarahkan anggota atau pengikutnya untuk mengalami perubahan yang lebih baik agar semakin dekat dengan tujuan yang ingin dicapai.


Misalnya, seorang dekan fakultas di sebuah perguruan tinggi tentu ingin membuat fakultas yang dipimpinnya menjadi yang terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergi dan kerja sama yang baik antara pemimpin dan dosen atau antara sesama dosen.


Pemimpin juga hendaknya menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam keadaan apapun. Sebab, pada akhirnya segala keputusan dalam sebuah organisasi harus mendapat persetujuan pemimpinnya. Apabila pemimpin tidak bisa diandalkan, keputusan-keputusan yang dibuat justru bisa berdampak buruk pada organisasi, berikut adalah beberapa contohnya:

1. Menginspirasi dan Memotivasi

Seperti yang telah disebutkan, pemimpin adalah motor penggerak yang harus dapat mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan. Pemimpin harus bersikap ambisius dalam mencapai tujuannya. Mereka bukan tipe orang yang mudah menyerah dalam melakukan tugasnya dan selalu memperlihatkan inisiatif untuk melakukan suatu perubahan.


2. Bertanggung Jawab

Seorang pemimpin harus memiliki keinginan yang kuat untuk memimpin para anggotanya. Dalam hal ini, pemimpin yang baik seharusnya mempunyai keinginan untuk bertanggung jawab atas perbuatannya maupun anggota kelompok lain yang memengaruhi organisasi.


3.Jujur dan Berintegritas

Seorang pemimpin harus bisa membangun sebuah hubungan dengan anggotanya yang dilandasi dengan rasa saling percaya satu sama lain. Pemimpin yang baik harus selaras antara apa yang diucapkan dan dilakukan. Dengan demikian, akan timbul rasa percaya yang tinggi dari anggota terhadap pemimpinnya.


4. Percaya Diri

Rasa kepercayaan diri yang tinggi sangat diperlukan dalam diri seorang pemimpin. Tujuannya untuk meyakinkan para anggotanya bahwa mereka melakukan sesuatu yang benar dan sedang mencapai sebuah tujuan yang berarti. Dengan begitu, anggota akan merasa yakin dan percaya terhadap segala keputusan yang dibuat pemimpin.


5. Cerdas

Pemimpin haruslah merupakan sosok yang cerdas dan berpengetahuan luas, terutama yang berkaitan dengan tujuan organisasi tersebut. Hal Itu dibutuhkan agar bisa memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat serta menyadari dampak dari keputusan yang dibuatnya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar