Disusun oleh : RAIHAN (B22)
Sebuah kerjasama dalam tim membutuhkan interaksi dan eksekusi dengan baik, pastinya setiap anggota atau personal dalam tim memiliki pengalaman, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Dengan dukungan dan bimbingan pastinya sebuah tim dapat berhasil dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kuncinya adalah memahami dan memenuhi kebutuhan dasar dari tim dan berikut yang harus diperhatikan untuk tim yang lebih baik :
1. Memahami tujuaan tim
Tips pertama yang paling penting untuk kita pahami dalam membangun sebuah tim yang kompak adalah tujuan dibentuknya tim tersebut.
Kita dan seluruh anggota tim harus memahami dan berkomitmen untuk memenuhi tujuan tersebut. Kesepakatan mengenai fisi misi dan arah yang jelas sangat penting untuk membuat tim yang efektif.Semua anggota tim harus memiliki misi yang disetujui di awal dan menjadi dasar dari setiap hal yang dilakukan oleh tim.
Kejelasan ini harus dipertegas agar seluruh anggota tim memiliki ekspektasi jelas mengenai goal, tanggung jawab, kerja, dan hasil kerja.
2. Lingkungan yang kondusif
Tips membangun tim yang kompak bisa juga dimulai dengan menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi setiap individu dalam tim tersebut. Lingkungan yang kondusif tersebut akan mendorong kepercayaan antar-individu, serta memberikan dorongan kepada masing-masing anggota untuk tidak takut untuk mengemukakan pendapatnya. Anggota akan merasa dihargai pendapatnya, serta tidak takut untuk berbicara meskipun pendapat tersebut berseberangan dengan anggota tim yang lain.
3. Saling percaya
Tips selanjutnya untuk membangun tim yang kompak adalah dengan melibatkan partisipasi dari semua anggota tim. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah lingkungan yang nyaman untuk mengemukakan pendapat, berkomunikasi, mempertahankan argumen, serta mengambil keputusan. Dalam membangun lingkungan tersebut, semua anggota tim harus memiliki rasa percaya satu sama lain. Seseorang yang tidak setuju terhadap suatu pendapat ia harus diberi tempat untuk mengekspresikan pendapatnya.
Jangan menghukum atau menjauhi u tersebut akan memperluas sudut pandang tim dalam melakukan kerjasama.
Dan pastinya pada setiap tim pasti ada yang namanya pemimpin, dan tentu saja menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin memang bukan hal yang mudah. Selain harus mampu membawa tim ke arah yang lebih baik dan juga harus bisa memimpin anggota tim untuk menuju ke arah tersebut. Tentu semua itu tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya pemahaman akan arti kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang baik juga akan dibutuhkan oleh semua tim. Hal ini disebabkan karena pemimpin yang baik akan membawa tim ke dalam jalan yang terang dan kesuksesan. Namun, menjadi seorang pemimpin juga bukan hal yang mudah karena salah langkah satu dapat menghilangkan rasa hormat dari suatu tim. Lantas, bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik?
1. Bersikap baik namun tidak lemah
Bersikap baik dan positif di sangatlah penting. Pemimpin yang bersikap baik terhadap timnya akan lebih disenangi daripada pemimpin yang mempunyai sikap kasar atau meremehkan timnya. Selain itu, bersikap baik yang dilakukan bukan berarti menjadi lemah.
Pemimpin juga harus tetap tegas secara profesional. Misalnya dalam membuat suatu keputusan, membagi pekerjaan, mengatur pembagian tugas dan lain sebagainya. Tapi tidak perlu terlalu tegang dan tidak menciptakan hubungan yang baik dengan karyawan, karena terciptanya hubungan yang baik bisa meningkatkan komunikasi yang baik juga tenrunya.
2. Bersikap tegas tapi tidak kasar
Seorang pemimpin yang baik juga harus bisa menyampaikan tugas dengan jelas dan tegas agar timnya dapat mengerti dengan baik tanggung jawab masing-masing. Sebab, bersikap tegas sangat perlu dilakukan saat menjadi pemimpin. Selain itu, perlu diingat bahwa tegas bukan berarti kasar. Pemimpin dapat menyampaikan perintah dengan cara yang tegas dan dapat dimengerti tanpa harus membuat tim merasa seperti diperintah.
3. Bertanggung jawab
Kesalahan saat melakukan pekerjaan bisa saja terjadi kapan saja, meskipun seluruh anggota tim sudah berusaha bekerja dengan sebaik dan sehati-hati mungkin. Disaat seperti ini, seorang pemimpin yang akan bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, karena pada dasarnya pemimpin yang mengontrol semua kerjasama tim didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar