Diki Hermawan (@B32-DIKI)
1.
Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif merupakan proses
komunikasi dimana pesan atau informasi yang disampaikan dengan jelas, dipahami
dengan baik, dan mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini bertujuan agar
terhindar dari kesalahpahaman dalam berkomunikasi dan dapat memberikan pesan sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Syarat terjadinya komunikasi efektif yaitu: (1) Pesan
disampaikan dengan jelas; (2) Dipahami
dengan baik oleh lawan bicara; (3) Mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Beberapa
aspek penting yang dapat menjelaskan betapa pentingnya komunikasi efektif,
yaitu: (1) Keterampilan mendengarkan; (2) Pemahaman tentang audiens; (3) Kesederhanaan,
yaitu penyampaian pesan semudah mungkin agar mudah untuk dipahami; (4) Kepatuhan
waktu, menyesuaikan waktu dengan audiens; (5) Gestur tubuh, ekpresi wajah, dan
juga intonasi dalam berbicara agar sesuai dengan apa yang disampaikan; (6) Keterbukaan
dan kejujuran agar tumbuh rasa saling percaya; (7) Memahami konteks dan tujuan jelas
yang ingin di capai; (8) Meminta dan memberikan umpan balik sesuai dengaan konteks
untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dengan baik; (9) Menunjukkan rasa
empati dan simpati; (10) Konsistensi dalam memberikan pesan.
2. Konsep
Berpikir Positif
Berpikir
positif merupakan sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal-hal dari
sudut pandang optimis, berfokus kepada solusi dan tidak berfokus pada
masalah. Selalu yakin dan memiliki peluang
untuk proses pelajaran, perbaikan, tumbuh dan berkembang. Aspek-aspek pemting
dalam berpikir positif, yaitu: (1) Memliki pikiran optimis; (2) Sikap terbuka
terhadap pengalaman dan hal-hal baru; (3) Mempunyai rasa syukur terhadap
hal-hal yang di alaminya; (4) Berfokus terhadap solusi dan tidak terus terusa
terjebak dalam pemikiran yang negatif; (5) Memiliki kemampuan mengelola emosi secara
bijaksana; (6) Memiliki kesadaram bahwa dirinya memegang kendali atas kehidupannya
sendiri; (7) Belajar dari kehidupan yang dilewatinya baik itu keberhasilan
maupun kegagalan; (8) Adanya dukungan sosial; (9) Menerima segala kenyataan
yang terjadi dalam kehidupannya; (10) Berdampak positif terhadap kesehatan fisik
dan mental.
3. Konsep
Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah suatu
proses yang memeliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan,
dan kualitas diri. Hal ini merupakan suatu bentuk upaya kesadaran demi menjadi
pribadi yang lebih baik dari kemarin. Pengembangan
diri dilakukan melalui berbagai cara yaitu: (1) pembelajaran; (2) Pertumbuhan;
dan (3) Transformasi pribadi. Konsep ini mencakup beberapa bidang seperti
intelektual, fisik, sosial, spiritual, dan sebagainya. Berikut adalah berapa aspek
penting yang dapat menjelaskan pentingnya konsep ini yaitu: (1) Pendidikan dan
pembelajaran; (2) Keterampilan dan kompetennsi; (3) Memiliki kesadaran diri
berupa pemahaman mengenai diri sendiri; (4) Pengelolaa waktu dan tujuan; (5)
Memiliki kesehatan fisik dan mental; (6) Memiliki Hubungan sosial yang sehat;
(7) Pemberdayaan terhadap diri sendiri; (8) Kreatifitas dan menjelaskan
ekspresi diri; (9); Dapat memhami dan melakukan pengelolaan terhadap emosi;
(10) Belajar dari segala pengalaman-pengalaman kehidupan.
4. Konsep
Potensi Diri
Konsep ini terus berkembang selama
hidup, ini merujuk pada kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya demi mencapai tujuan dan menjadi pribadi yang
lebih baik. Konsep ini mencakup beberapa aspek termasuk keterampilan, bakat, pengetahua,
minat dan sumber daya yang dimiliki pribadi seseorang. Ada beberapa aspek
penting dalam konsep potensi diri, yaitu: (1) Memiliki pemahaman mengenai diri
sendiri, ini melibatkan pengembangan kesadaran, pengelolaan atas kekuatan dan
kelemahan; (2) Pengembangan keterampilan dan peningkatan terhadap kompetensi; (3)
Memahami bakat dan minat diri sendiri; (4) Meningkatkan pengetahuan; (5) Pengelolaan
waktu dan rencana dengan baik; (6) Memiliki tujuan dan motivasi; (7) Kemampuan mengatasi
hambatan dan rintangan; (8) Mengembangkan relasi dengan hubungan sosial yang positif;
(9) Keseimbangan dalam hidup.
5. Konsep
Karir dan Pengembangan Terhadap karir
Karir melibatkan kemajuan dan
pengembangan profesi pekerjaan individu selama hidupnya. Ini merupakan pengelolaan
individu terhadap dirinya dalam konteks profesionalitas. (1) Karir adalah
perjalanan yang dimana dalam cakupannya terdapat serangkaian pekerjaan atau posisi
yang dijalani seseorang dalam kehidupannya, termasuk beberapa tahapan di dalamnya
yaitu pendidikan, pelatihan, pekerjaan awal, perkembangan dan kemajuan hingga
pada masa pensiun. (2) Pengembangan karir merupakan upaya kesadaran dalam meningkatkan
kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang relevan dengan tujuan
profesionalitas individunya masing-masing. Hal ini melibatkan perencanaan dan
tindakan untuk mencapai tujuan dari karir yag ingin dicapai. Aspek-aspek
penting dalam pengembangan karir, yaitu: (3) Pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kualifikasi profesionalisme; (4) Perencanaan karir merupakan
proses merencanakan langkah-langkah demi mencapai tujuan karir; (5) Jelajah
diri (pemahaman tentang diri sendiri); (6) Pengalaman kerja; (7) Mengambangkan
relasi; (8) Memiliki keterampilan komunikasi dan manajemen waktu; (9) Dapat
beradaptasi dan bersifat fleksibel; (10) Evaluasi berkala (tujuan, proses, dan
karir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar