Kamis, 13 September 2018

SELF KNOWLEDGE


Banyak dari kita sering kali merasa tidak produktif dalam melakukan suatu kegiatan. Merasa apa yang kita lakukan selalu berujung pada tanda tanya. “apa yang sudah saya lakukan?” “mengapa saya hanya berkegiatan ini saja?” “mengapa saya sangat pesimis dalam melakukan suatu hal?”. Ditambah lagi, rasa malas selalu menghantui pemikiran kita. Sebenarnya, hal tersebut wajar dialami oleh semua manusia. Akan tetapi, apabila terus menerus dibiarkan, target, cita-cita dan waktu kita pasti akan sia-sia dan tidak akan dapat tercapai. Mengapa demikian? Karena kita belum memahami diri kita sendiri atau biasa disebut “Self-Knowledge”. Kita tidak tahu siapa diri kita, bagaimana cara belajar yang baik untuk diri kita sendiri, serta bagaimana menumbuhkan rasa optimisme dalam diri kita untuk memiliki waktu produktif.  
Menurut James F. Calhoun (1995) pengertian Konsep diri adalah gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan tentang dirinya sendiri, pengharapan diri, dan penilaian terhadap diri sendiri. Memiliki sebuah “Self-Knowledge” sangat berpengaruh besar terhadap hidup kita. Hidup kita akan menjadi lebih teratur dan lebih baik.

Manfaat Pengetahuan Diri :
·           Happiness / Kebahagiaan.
·           Less inner conflict / Lebih sedikit konflik batin.
·           Better decision-making / Pengambilan keputusan yang lebih baik.
·            Self-control / Kontrol diri.
·           Resistance to social pressure / Tahan terhadap tekanan sosial.
·           Tolerance and understanding of others / Toleransi dan pemahaman orang lain.
·           Vitality and pleasure / Vitalitas dan kesenangan.

Selain itu, terdapat Blok Bangunan Diri yaitu VITALS. Huruf besar tersebut membentuk akronim untuk 6 blok bangunan diri, atau VITALS, untuk singkatnya. Huruf-hurufnya mewakili Values/Nilai, Interests/Minat, Temperament/Watak, Around-the-Clock/Sekitar Jam, Life Mission and Goals/Misi dan Tujuan Hidup, and Strengths/Skills (Kekuatan/Keterampilan).


·           V = Values
Penelitian menunjukkan bahwa hanya berpikir atau menulis tentang nilai Anda dapat membuatnya lebih mungkin bahwa Anda mengambil tindakan yang sehat.
                                                                                                                    
·           I = Interests
Untuk mengetahui minat Anda, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini: Apa yang Anda perhatikan? Apa yang kamu ingin tahu? Apa kekhawatiranmu? Keadaan mental yang terfokus untuk tertarik pada sesuatu membuat hidup lebih hidup dan mungkin memberi Anda petunjuk untuk kegemaran anda.

·           T = Temperament  
Apakah Anda mengembalikan energi Anda dari menyendiri (introvert) atau bersama dengan orang (ekstrovert)? Apakah Anda seorang perencana atau tipe orang yang suka pergi? Apakah Anda membuat keputusan lebih berdasarkan perasaan atau pikiran dan fakta? Apakah Anda lebih suka detail atau Ide Besar? Mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan temperamen seperti ini dapat membantu Anda tertarik pada situasi di mana Anda dapat berkembang dan menghindari situasi di mana Anda dapat layu.

·           A = Around-the-Clock Activities  
Misalnya apakah Anda orang pagi atau orang malam? Pada jam berapa puncak energi Anda? Jika Anda menjadwalkan kegiatan saat Anda berada dalam kondisi terbaik, Anda menghormati biologi bawaan Anda.

·           L = Life Mission and Meaningful Goals 
Tanyakan pada diri Anda pertanyaan yang sama: "Apa peristiwa paling bermakna dalam hidup Anda?" Anda mungkin menemukan petunjuk untuk identitas tersembunyi Anda, untuk karier Anda, dan untuk kepuasan hidup.

·           S = Strengths                            
Mengetahui kekuatan Anda adalah salah satu dasar kepercayaan diri; tidak dapat mengakui kekuatan super Anda sendiri dapat menempatkan Anda pada jalur menuju harga diri yang rendah.                                                                                       

Bagi saya sendiri, cara saya untuk mengetahui siapa diri saya salah satunya dengan menanyakan kebiasaan serta sifat diri saya terhadap orang lain. Berbagai macam sifat mereka utarakan kepada saya, namun saya menyaring berbagai sifat yang mereka katakan dan mengumpulkan kesamaannya. Bukan hanya itu, saya juga ikut meneliti kebiasaan saya sehari hari. Dari sini lah saya mendapatkan jawaban dari “who am i?” .
            Setelah saya menemukan jawabannya, ternyata salah satu sifat saya adalah selalu mengambil pelajaran dari hal2 kecil. Sebagian orang merasa bahwa menonton film, drama korea, atau membaca buku fiksi merupakan hal yang dapat membuang waktu kita. Kita harus merelakan kurang lebih 2 jam demi menghabiskan satu judul film dan drama korea. Sedangkan untuk buku kurang lebih 3 jam lamanya. Tapi bagi saya, motivasi terbesar saya setelah diri sendiri dan orangtua adalah dengan melakukan 3 hal tadi. Saya sangat termotivasi setelah melakukan 3 hal tadi melalui pesan yang disampaikan. Lalu, untuk menerapkan motivasi yang saya dapatkan, saya selalu mengingat kata “Now or Never”. Hal apapun yang saya ingin capai, saya selalu menggunakan kata itu sebagai salah satu motivasi saya.
Salah satu Kegiatan lagi setelah saya menemukan diri saya adalah membuat target. Saya bukan tipe orang yang mengendalikan diri melalui jadwal harian. Saya sangat tidak bisa terikat dengan hal itu. Maka dari itu, saya membuat target berdasarkan tipe diri saya. Kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun, saya harus bisa mencapai target itu sesuai dengan waktunya. Saya juga menghukum sendiri apabila saya bermalas-malasan atau menunda kegiatan untuk mencapai target saya. Dengan demikian, apapun kegiatannya dapat berjalan baik dengan adanya “Self-Knowledge”

Daftar Pustaka 

1 komentar:

  1. @J05-Alif

    Untuk artikel ini telah ditulis dengan baik dan mudah dimengerti. Akan tetapi pada pembahasan tentang cara mengetahui diri sendiri masih kurang spesifik, sehingga masih kurang jelas.

    BalasHapus