Jumat, 14 September 2018

Oleh : Tri Muzdalifah (@J16-Tri)





Who is truly I am?

            Who is truly I am? Siapa diri kita sebenarnya?
            Sebelum terfokus pada pertanyaan Siapakah Saya Sebenarnya?” alangkah baiknya seseorang harus mempunyai prespektif ataupun pandangan bahwa mengenal diri sendiri merupakan suatu hal yang penting bahkan sebuah keharusan.
Jika seseorang telah mepunyai prespektif seperti itu tentu akan memudahkan seseorang untuk lebih mengenali atau mendalami siapa dirinya yang sebenarnya. Pada era ini banyak orang berfikir mengenal diri sendiri bukanlah sesuatu yang penting padahal kenyataanya hal tersebut dinilai cukup penting oleh beberapa ahli Psikologi seperti, Allport menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (dalam Suryabrata, 1998). Bischof (1970) menyatakan bahwa kepribadian dapat dilihat sebagai integrasi dari aspek-aspek kognitif, afektif, kongtif dan karakteristik fisik individu seperti yang diperlihatkan dalam hubungannya dengan orang lain. Kepribadian merupakan motif perilaku atau sistem berprilaku. Sementara itu, Atkinson (1996) memberikan batasan kepribadian sebagai pola perilaku dan cara berpikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri individu terhadap lingkungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, pengenalan diri bertujuan membantu manusia sebagai individu untuk bisa mengembangkan bakat dan lingkungan yang tepat dengan harapan anda bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada seoptimal mungkin, dan memberikan patokan- patokan dasar yang bisa dilaksanakan. Dengan kata lain dengan pengenalan diri, seseorang akan lebih memahami apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan yang tidak mereka butuhkan.
            Ada beberapa manfaat dari pengenalan diri, diantaranya sebagai berikut     ;
1.      Mudah untuk menentukan jalan hidup
2.      Mudah mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi
3.      Dapat berkompromi dengan diri sendiri
4.      Mengetahui kelemahan dan kekurangan diri sendiri
5.      Menerima kondisi diri sendiri
6.      Mengetahui potensi diri sendiri
7.      Dan lain sebagainya.
Harry Ingham dan Joseph Luft dalam ”Johari Window”-nya menyatakan bahwa manusia memiliki 4 daerah pengenalan diri yaitu:
1. Diri terbuka
Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri dan ditampilkan kepada orang lain atas kemauan sendiri. Misalnya perasaan-perasaan, pendapat-pendapat, dan pikiran-pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain. Juga hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain, seperti muka, bentuk badan, umur yang tampak pada keadaan badan (tua, muda); meskipun banyak orang ingin juga menutupinya.
2. Diri tersembunyi
Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri, tetapi secara sadar ditutup- tutupi atau disembunyikan terhadap orang lain. Mungkin juga orang tidak tahu bagaimana menyampaikan dirinya kepada orang lain (misalnya tidak setuju dengan pendapat orang lain tetapi tidak dapat menyampaikan hal itu), atau karena kalau disampaikan akan membuat malu diri sendiri, misalnya perasaan ketidakpastian, keinginan-keinginan yang dirahasiakan, dan sebagainya.
3. Diri terlena
Bagian diri yang tanpa disadari diri sendiri, tertutup terhadap dirinya tetapi tersampaikan kepada orang lain atau diketahui orang lain. Misalnya kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat, dan kemampuan tertentu yang tidak disadari ada pada diri sendiri, yang sering berpengaruh (positif atau negatif) dalam berhubungan dengan orang lain (misalnya sering membuat interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, senang membantah, membanggakan diri dan sebagainya).
4. Diri yang tak dikenal diri sendiri dan orang lain                      
Bagian diri yang tidak dikenal diri sendiri dan orang lain ini adalah berupa motif-motif, kebutuhan-kebutuhan yang tidak disadari, terlupakan atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak dikenal lagi dan masih memengaruhi tindakan-tindakan orang dalam berhubungan dengan orang lain.
            Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengenalan diri itu sangat penting. Dengan pengenalan diri seseorang dapat hidup lebih baik, mempunyai pemikiran positif, mampu mengembangkan potensi yang ia miliki, menerima kekurangan diri sendiri, mampu membuat keputusan yang benar karna telah mengerti apa yang sebenarnya seseorang inginkan. Namun dalam proses pengenalan diri tentu saja membutuhkan waktu dan melalui banyak tahapan. Untuk itu bersabar dan berdoalah dalam proses tersebut dan semoga setiap individu di dunia ini mampu mengenali dan menemukan dirinya sendiri.

Daftar Pustaka
http://baranews.co/2017/12/10/psikologi-pengenalan-diri-dan-pengembangan-kepribadian-1/


1 komentar:

  1. Shasa (@J15-Shasa)

    Terimakasih atas informasi yang telah diberikan.
    Artikel yang dibuat sudah sangat baik dan informasi yang diberikan juga cukup lengkap. Karena penting kita mengenali diri kita sendiri. Namun, mindmapnya apangkah lrbih baik bila di berikan berbagai warna

    BalasHapus