Minggu, 02 Oktober 2016

Peduli Mudah Diucapkan Namun Sulit Dilakukan






Peduli dalam segala hal
Dijaman saat ini, kepedulian terhadat sesama semakin berkurang, manusia pada saat ini sudah dijajah oleh kemajuan jaman, dimana jamannya mementingkan kepentingan pribadi tanpa memikirkan orang lain yang juga harus diperhatikan.
Menurut artikel yang pernah saya baca manusia kini sudah dijajah salah satunya oleh barang elektronik, contohnya saja handphone, disaat ini manusia kapan saja dimana saja selalu mementingkan handphone pribadinya dibanding yang lainnya. Hal tersebut pernah terjadi dalam kasus seorang anak yang sibuk main HP sedangkan orang tuanya sedang memberi nasihat kepada anaknya tersebut, sikap perduli anak tersebut untuk memperhatikan orang tuanya menjadi hilang karena asik bermain HP. Dan masih banyak contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepedulian adalah barang langka yang perlu dilestarikan
Di jaman sekarang , invidualistis semakin menjamur , dikarenakan tuntutan hidup yang semakin tinggi dan orang-orang berlomba lomba untuk mengejar tugas atau target baik dalam bisnis ataupun pekerjaan mereka dan apapun yang menjadi target dalam hidupnya . Hal ini secara tidak langsung membuat orang semakin memikirkan atau mementingkan diri sendiri, dibandingkan orang lain di lingkungan sekitarnya.  Berbanding terbalik dengan beberapa scene ‘reality show’ yang kerap menghiasi layar kaca , dengan skenario acara  yang mengisahkan tentang kepedulian masyarakat kecil pada orang susah.  Pesan yang ingin disampaikan pada acara ‘reality show’ tersebut intinya  adalah orang susah saja , masih mau peduli pada orang yang minta tolong  ( red. acara “minta tolong” ) . “
( obrolan masa depan, 5 desember 2914)

* PEDULI PADA DIRI SENDIRI
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap egois, melainkan anak diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri. Contoh, diajarkannya menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan seterusnya. Ini adalah wujud kepedulian orangtua terhadap anak sehingga ia merasa dipedulikan dan akhirnya ikut peduli pada dirinya sendiri dan orang lain.
Sewaktu-waktu, mungkin saja si anak mengingatkan adik atau kakaknya untuk tak lupa menjaga kebersihan. ”Kok, mau tidur enggak sikat gigi? Nanti giginya cepat rusak, lo.” Kepedulian anak akan terlihat dalam interaksinya dengan orang lain. Dengan peduli pada diri sendiri, anak jadi belajar bertanggung jawab pada diri sendiri.
* PEDULI PADA KAKAK/ADIK
Untuk menanamkan rasa peduli anak pada kakak atau adik, ada beberapa hal yang harus orangtua ajarkan, yaitu:
*   Mengekspresikan rasa kasih sayang.
Mintalah anak untuk mencium adik dalam gendongan, mencium ayah dan ibu sebelum berangkat sekolah atau sebelum tidur, dan memeluk kakak yang hendak berangkat sekolah, memintanya kakak untuk menemani sang adik bermain, memberi tahu ayah atau ibu jika adik menangis, tidak merepotkan ayah dan ibu jika kakak atau adik sedang sakit, dan sebagainya.
*  Selalu berbagi.
Ingatkan pula pada si prasekolah untuk selalu berbagi. Kalau punya makanan dan adik atau kakaknya minta sedikit, minta si prasekolah untuk membaginya. Mainan pun begitu, minta dia bergiliran memainkannya dengan sang adik atau kakak.
*  Biasakan berkata dan bersikap yang baik.
Gunakan selalu kata-kata “sakti”, maaf, tolong, dan terima kasih. Sebelum si kecil dapat menggunakannya dengan tepat, orangtualah yang harus lebih dulu mencotohkan dalam keseharian. Kata-kata tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi saling menghargai dan menghormati. Kepedulian anak pada adik maupun kakak, membuatnya belajar bagaimana bersikap menyayangi, menghargai, dan menghormati orang lain. Tentu saja, anak pun belajar membangun rasa empati. Pasti kebahagiaan akan meliputi dirinya, sebab sikap baik terhadap adik/kakak membuahkan respons yang menyenangkan dari mereka. Demikian pula sebaliknya.
* PEDULI PADA ORANGTUA
Sikap anak pada orangtua boleh jadi merupakan pantulan sikap orang tua terhadap anak. Semakin peduli sikap kita, maka anak pun tumbuh dengan kepedulian yang dicurahkan kembali kepada ayah-ibunya. Mulailah dengan ekspresi sayang berupa pelukan, elusan, perkataan yang lemah lembut, perhatian yang tulus, dan kesediaan untuk selalu membantu anak menjadi mandiri. Ada yang bilang, peluklah anakmu 8 kali sehari. Nasihat ini mungkin terdengar lucu, tapi maknanya sangatlah dalam. Siapa yang tidak terharu kalau si kecil tahu-tahu bertanya, ”Bunda, sakit ya? Kok diam aja?” Atau pakaian santai sang ayah di hari kerja dikomentari, ”Ayah enggak kerja ya hari ini?” Anak yang peduli pada orangtua akan menunjukkan sikap menghargai, menghormati dan menyayangi ayah-ibu, serta memiliki pribadi yang hangat karena ia merasa selalu diterima dalam keluarga. Selain itu, anak pun akan membangun kedekatan dan komunikasi yang lebih baik dengan orangtuanya di masa depan.
* PEDULI PADA TEMAN
Bentuk kepedulian terhadap saudara sebagian dapat diterapkan untuk mengajarkan kepedulian terhadap teman. Yang terpenting mengingat masih kentalnya sifat egosentris di usia prasekolah adalah kesediaan untuk berbagi, bergantian, dan menunggu giliran. Kepedulian juga meliputi tata krama dalam meminjam dan mengembalikan barang yang dipinjam. Termasuk pula bagaimana menjaga perasaan teman dengan cara bertutur kata sopan, tidak membentak, tidak mengejek, dan tidak memukul. Pengertian dapat diberikan dengan mencontohkan, bagaimana kalau dirinya yang dikasari. Biar anak yang menilai sendiri. Kepedulian terhadap teman semakin subur jika orangtua juga menunjukkan hal yang sama. Tanyakan apa yang disukai teman baiknya agar anak ikut peduli. Pancinglah si prasekolah untuk bercerita bagaimana tingkah laku temanteman di sekolahnya, hal ini juga menunjukkan kepedulian. Sisipkan nilai-nilai kebaikan dengan meminta pendapatnya. Contoh, “Bagaimana kalau ada temanmu di kelas yang menangis terus, apakah ibu guru capek?” Meski apa yang orangtua jelaskan belum tentu 100% dijalankan oleh anak, manfaatnya akan selalu ada. Anak yang diajarkan peduli terhadap teman akan belajar bagaimana bersikap yang baik dalam berteman, menyayangi teman, serta menghargai adanya hak-hak orang lain.
* PEDULI PADA SESAMA
Sikap peduli yang terbentuk di lingkungan rumah, memudahkan anak untuk menaruh peduli pada lingkungan sosial yang lebih luas. Namun, anak tetap perlu contoh bahwa kedua orangtuanya peduli pada orang lain, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Contoh kecilnya, menyisihkan uang ke kotak amal, atau menerima/menolak dengan sopan para peminta sedekah yang mampir ke rumah. Libatkan anak dengan mengajaknya mengumpulkan pakaian bekas guna disumbangkan kepada anak pembantu di rumah, korban bencana, atau panti asuhan. Jelaskan betapa senangnya jika baju-baju bekas itu diterima orang yang membutuhkan. Anak yang punya rasa peduli pada sesama akan menunjukkan pribadi yang hangat, murah hati, mudah berempati, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada lingkungan sekitarnya. (motivator konseling, 21 mei 2012)
Sikap peduli terhadap sesama seharusnya perlu selalu dijaga karena dalam hidup ini ada saling ketergantungan kita terhadap sesama. Tapi sikap tersebut saat ini sangat langka dan bahkan sikap tersebut sering disalah artikan bahkan salah penggunaannya. Salah arti di sini jika kita terlalu peduli terhadap orang lain, belum tentu kepedulian tersebut akan diartikan positif oleh orang tersebut. Sementara sebagian orang ada yang menjadikan sikap peduli tersebut hanya sebagai kedok untuk melakukan tindakan yang negatif setelahnya.
Jadi untuk bersikap peduli terhadap sesama kita harus bisa lebih selektif, sehingga nantinya tidak memberikan dampak pada diri kita sendiri apalagi jika sampai menyakiti perasaan kita sendiri.
Kemudian kita hendaknya juga lebih waspada dalam menyikapi kepedulian orang lain terhadap kita, tapi dengan catatan kita hendaknya bisa menyikapinya dengan lebih bijaksana tanpa membuat orang tersebut merasa kita waspadai.( word press, 25 januari 2008 )

Mengembangkan Cara Pandang yang Lebih Berempati

Bangunlah kepekaan terhadap perasaan orang lain. Jika Anda ingin menjadi seseorang yang mempunyai cara pandang yang lebih terarah pada kepedulian, Anda harus lebih banyak menyempatkan diri untuk memikirkan tentang perasaan orang lain. Berusahalah untuk memahami bagaimana cara orang-orang di sekitar Anda menanggapi suatu situasi tertentu, atau sekedar mengenali seperti apa perasaan mereka pada saat mereka menghadapinya. Orang-orang yang memiliki rasa peduli biasanya akan bisa merasakan suasana hati orang lain dan bisa mengatakan apakah seseorang sedang merasa sedih atau kecewa, dan memikirkan cara melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Jika suatu saat Anda bertemu dengan orang lain, apakah Anda sedang di dalam kelas atau berkumpul dengan teman-teman, perhatikanlah bagaimana perasaan mereka pada saat menghadapi suatu situasi tertentu.
    • Orang-orang yang mementingkan diri sendiri atau hanya peduli pada diri mereka sendiri cenderung tidak akan peduli jika ada orang lain di sekitar mereka yang sedang merasa kecewa, bahkan jika mereka yang menjadi penyebabnya. Pastikan ini bukan karena Anda.
    • Bahkan jika bukan Anda yang menyebabkan perasaan terluka, perhatikan bagaimana cara orang lain menanggapi sebuah komentar tertentu atau sebuah berita. Jika Anda sedang mengikuti sebuah pertemuan dan merasakan bahwa banyak orang kelihatannya kecewa pada saat pimpinan Anda menjelaskan tentang tujuan dari sebuah proyek baru, Anda perlu mengatakan hal kepada pimpinan Anda
Pertimbangkan apa dampak dari tindakan Anda terhadap orang lain. Mungkin Anda sendiri sudah sangat sibuk memikirkan segala kebutuhan Anda untuk mempertimbangkan dampak dari apa yang Anda lakukan atau katakan kepada orang lain. Jadi jika suatu saat Anda ingin melakukan sesuatu, mungkin meminta teman Anda yang membersihkan dapur karena Anda sedang sibuk, atau tidak menjawab telpon dari teman Anda yang baru saja patah hati, bertanyalah kepada diri Anda sendiri bagaimana tanggapan orang ini terhadap apa yang sudah Anda lakukan. Jika jawabannya "tidak baik," maka Anda harus mempertimbangkan untuk mengubah tindakan Anda agar lebih bisa diterima oleh orang lain.
    • Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa orang-orang ini harus selalu menerima atau setuju dengan apapun yang Anda lakukan. Kadang-kadang Anda harus melakukan apa yang Anda yakini tanpa mencoba untuk menyenangkan orang lain. Tetapi jika perilaku Anda hanya mementingkan diri sendiri, kasar, atau tidak menyenangkan, maka Anda harus mempertimbangkan untuk melakukan perubahan.
Tentukan sikap. Sikap peduli pada orang lain cenderung berfokus pada usaha untuk membangun hubungan yang sehat dan positif. Kadang-kadang ini berarti akan ada perdebatan atau pertentangan dengan orang lain dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Bagaimanapun juga, jika Anda ingin bersikap peduli, Anda perlu mempertimbangkan untuk menjaga jarak dengan seseorang, dan berusaha menjaga hubungan yang sehat dan positif daripada terus menerus bertengkar sepanjang waktu. Jika lain kali Anda mulai berdebat atau bertengkar dengan seseorang, tanyakanlah kepada diri sendiri apakah cara ini memang benar-benar akan bermanfaat atau Anda hanya sekedar ingin meluapkan kemarahan dari dalam diri Anda. Jika menurut Anda perdebatan atau konfrontasi ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, lebih baik lupakan saja.[1]
    • Peduli pada orang lain berarti sungguh-sungguh mau mendengarkan apa yang membuat mereka khawatir pada saat mereka menghadapi masalah dalam sebuah hubungan atau situasi tertentu. Tetapi mereka tetap berusaha menjaga agar semuanya tetap baik dan tidak mau bertengkar jika mereka bisa menghindarinya.
Hargailah orang lain dalam kehidupan Anda. Jika Anda ingin menjadi seseorang yang lebih peduli, Anda harus menghargai orang-orang yang ada dalam kehidupan Anda sebaik mungkin. Berusahalah untuk selalu berterima kasih dan mensyukuri kebaikan dari setiap anggota keluarga Anda, teman-teman Anda, orang yang Anda cintai, atau setiap orang yang sudah membuat hidup Anda menjadi lebih berarti dan lebih baik. Jangan hanya terfokus pada hal-hal yang membuat Anda kecewa atau kata-kata kasar yang kadang-kadang harus Anda hadapi, tetapi sebaliknya, berusahalah untuk memikirkan semua kegembiraan dan kebahagiaan yang orang-orang lain bawa ke dalam hidup Anda. Cara ini tidak hanya membawa Anda pada pola pikir yang lebih baik, tetapi membuat Anda lebih mudah untuk memperbesar kepedulian Anda pada orang-orang di sekitar Anda.
    • Agar Anda bisa sungguh-sungguh menghargai orang-orang dalam kehidupan Anda, Anda harus sangat berterima kasih kepada mereka. Ucapkanlah terima kasih kepada mereka karena sudah membantu Anda pada saat Anda mengalami kesulitan, karena mereka sudah berbuat baik kepada Anda, atau hanya karena mereka sudah membuat Anda kagum. Buatlah mereka mengerti bahwa kehadiran mereka sangat berarti dalam kehidupan Anda.
    • Jangan meremehkan kekuatan dari sebuah kartu ucapan "terima kasih." Kartu ini tidak biasa digunakan seperti kartu yang lain, sehingga orang yang menerimanya akan merasa diperlakukan dengan sangat istimewa.
Jauhkan rasa egois. Meskipun sulit untuk bisa menjadi orang yang sama sekali tidak mementingkan diri sendiri, setiap orang bisa berusaha untuk menjadi orang yang tidak terlalu egois dalam melakukan interaksi dan menjalani kehidupannya sehari-hari. Jika Anda ingin mengurangi rasa egois, Anda harus lebih banyak memikirkan perasaan orang lain dan tidak hanya berpikir tentang saya, saya, saya. Suatu saat jika Anda berinteraksi dengan seseorang, berusahalah untuk memperhatikan bagaimana perasaannya dan bagaimana keadaannya daripada membicarakan tentang diri Anda atau memikirkan kebutuhan Anda sendiri. Semakin Anda sadar untuk tidak lagi bersikap egois, semakin mudah Anda peduli kepada orang lain dengan sepenuh hati.
    • Ketahuilah bahwa ada perbedaan antara bersikap egois dan sangat peduli pada diri sendiri dengan tidak mengabaikan kebutuhan Anda demi memenuhi keinginan orang lain.
Berikan perhatian. Orang-orang yang memiliki rasa kepedulian menjalani kehidupan mereka sehari-hari dengan cara pandang untuk selalu memberikan perhatian. Mereka berusaha memberikan perhatian pada apa yang dilakukan oleh orang-orang yang mereka ajak bicara, selain itu mereka juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan perasaan orang-orang tersebut. Perhatikanlah ekspresi wajah orang lain, bahasa tubuh, cara berpakaian, dan bahkan tanggapan melalui gerakan tangan mereka, bisa memberikan gambaran lengkap dari apa yang orang ini pikirkan dan rasakan, dan bisa membantu Anda untuk menjadi orang yang lebih penuh perhatian.
    • Teman Anda mungkin menceritakan kepada Anda bahwa dia sudah benar-benar bisa mengatasi kesedihannya karena putus cinta, tetapi jika Anda melihatnya lebih dekat, bagian bawah matanya masih bengkak atau hidungnya mampet, yang berarti sebaliknya.
    • Teman sekamar Anda sedang menghadapi ujian yang sangat penting dan Anda melihat bahwa dia tidak sempat makan kenyang selama dua hari ini; Anda bisa memasak makan malam lebih banyak untuk memberikan pengalaman yang sangat berbeda dalam hidupnya, dan menunjukkan bahwa Anda peduli.
      (wikihow, 2016)



Daftar pustaka
obrolan masa depan,2014.arti kepedulian terhadap sesama manusia,http://obrolanmasadepan.com/arti-kepedulian-terhadap-sesama-manusia/(diakses, 02 oktober 2016)
Motivator konseling,2012.menumbuhkan rasa peduli, https://motivatorkonseling.wordpress.com/2012/05/21/menumbuhkan-rasa-peduli/ (diakses, 02 oktober 2016)
Word press,2008.sikap peduli,https://mblojet.wordpress.com/2008/01/25/sikap-peduli/ (diakses, 02 oktober 2016)
Wikihow,2016.mengembangkan kepedulian,http://id.wikihow.com/Mengembangkan-Kepedulian( diakses, 02 oktober 2016)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar