Pengertian Peduli Sosial
Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab
atas kesulitan yang dihadapi olehorang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
“Kepedulian Sosial” dalam kehidupan bermasyarakat
lebih kental diartikan sebagai
perilaku baik seseorang terhadap orang
lain di sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “MEMBERI” bukan “MENERIMA”. Bagaimana ajaran
Nabi Muhammad untuk mengasihi yang KECIL dan
Menghormati yang BESAR; orang-orang kelompok “besar” hendaknya mengasihi dan menyayangi
orang-orang kelompok “kecil”, sebaliknya orang “kecil” agar mampu memposisikan
diri, menghormati, dan memberikan hak kelompok “besar”. Berjiwa sosial dan
senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh
semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik.
Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karena kita
tidak bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial. Lingkungan terdekat seperti
keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat dimana kita tumbuhdan
bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam menentukan tingkat
kepedulian sosial. Semua nilai-nilai tentang kepedulian sosial kita dapatkan
melalui lingkungan. Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri
urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang
di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang
tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu
dan menjaga sesama.
Arti Kepedulian
Peduli sendiri memiliki arti sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan. Peduli sosial menuntut kepekaan hati sesorang terhadap
situasi disekitar.
Pilar kepedulian
dirumuskan didalam beberapa lembaga diantaranya Indonesia Heritage
Foundation merumuskan Sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan
pendidikan karakter, yaitu:
a. Cinta
Tuhan dan alam semesta beserta isinya.
b. Tanggung
jawab, kedisiplinan, dan kemandirian.
c. Kejujuran.
d. Hormat
dan santun.
e. Kasih
sayang, kepedulian, dan kerjasama.
f. Percaya
diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah.
g. Keadilan
dan kepemimpinan.
h. Baik
dan rendah hati.
i. Toleransi, cinta damai dan persatuan.
Macam-macam Kepedulian
1.
Peduli bangsa. Bangsa merupakan sebuah
kata yang berarti luas. Mewakili sekelompok besar masyarakat, atau golongan.
Mengapa bangsa perlu dipedulikan? Bagi individu yang hidup di sebuah bangsa,
seharusnya ia turut memedulikan bangsanya. Dengan sikap peduli bangsa inilah, setiap
individu dalam sebuah bangsa dapat saling mengerti bangsa, memiliki satu
tujuan, yakni untuk memajukan bangsa bersama – sama. Peduli bangsa juga
meliputi segala sesuatu yang ada pada bangsa tersebut. Termasuk budaya serta
sejarahnya. Peduli pada budaya yang dimiliki bangsa. Melestarikannya,
memperlajarinya, dan mengambil pelajaran berharga dari hal baik tersebut.
Peduli pada sejarah bangsa. Mengetahui dan memahami sejarah bangsa yang telah
melahirkan kita.
2.
Peduli lingkungan bermasyarakat.
Memedulikan lingkungan sekitar, menelaah dan menjalin komunikasi baik.
Memperhatikan suatu yang unik, dan sarat akan makrifat yang dapat kita jadikan
sebagai pengalaman baru.
3.
Peduli sesama. Usia remaja, dengan
kegiatan bersosialisasi antar teman juga sebagai cerminan perilaku peduli.
Peduli sesama juga patut ditanamkan sejak dini. Agar seorang dapat menghargai
sesama selayaknya. Memperbaiki hubungan antar individu, dan terus menjalin
komunikasi yang baik.
4.
Peduli keluarga. Keluarga adalah dasar
pendidikan seorang dalam hidupnya. Karena hanya keluarga yang mampu mendidik
seorang anak menjadi individu yang cerdas, tangkas, peduli, berbudaya, dan
berilmu dengan akhlak yang mulia. Faktor keluarga yang kurang mampu memberikan
pendidikan dasar kepribadian pada anaknya, akan memperngaruhi kehidupan anak
tersebut di kemudian hari.
5.
Peduli diri sendiri. Dalam diri kita
terdapat beberapa kepribadian terpendam. Sifat asli bawaan lahir seperti;
akhlak, watak, dan perasaan. Sifat asli yang dikembangkan dengan kebaikan dan
nilai positif kehidupan, dapat menghasilkan individu berkualitas. Mengapa diri
sendiri perlu dipedulikan? Karena, sebelum orang lain peduli terhadap kita,
sebaiknya kita memperlihatkan suatu kemampuan yang patut khalayak perhatikan,
hargai dan nilai. Maka dari itu sikap peduli dan tanggap pada diri sendiri juga
perlu untuk memotivasi diri menjadi lebih baik.
Daftar
Pustaka
Hayati, Nur Rohmah. Rabu, 14
Januari 2015. http://nomaworld.blogspot.co.id/2015/01/makalah-karakter-peduli.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar