Istilah kepribadian
(personality)
banyak diungkapkan dalam kajian teori kepribadian (theory of personality)
bidang ilmu psikologi. Kepribadian selalu di hubungkan dengan mendeskripsikan
objek individu baik diri sendiri atau orang lain. Dasar pemahaman tersebut
cukup sederhana apabila kepribadian di lihat seperti itu, namun pengertiannya
perlu dijelaskan lebih lanjut agar kepribadian dalam pembahasan teori
kepribadian atau psikologi mempunyai batasan-batasan jelas dengan apa yang
dimaksud dengan kepribadian, karena kepribadian dapat lebih dipahami dari pada
sekedar karakter-karakter pribadi yang tampak semata. Pertama, kepribadian
dihubungkan dengan bagaimana orang lain melihat diri “kita”. Personality, yang
berarti kepribadian, berasal dari bahasa Latin, persona, yaitu
topeng yang
digunakan dalam memainkan peran-peran tertentu. Ini juga membawa pengertian
bahwa diri kita pun harus menyesuaikan–seperti memainkan peran-peran
tertentu–dengan lingkungan-lingkungan di sekitar kita dengan cara menampilkan
aspek-aspek eksternal yang nyata dan dapat dilihat oleh orang lain. Pengertian yang
sering dipahami oleh orang lain adalah bahwa kepribadian diartikan secara
sederhana yaitu bagaimana orang lain melihat diri kita, demikian pula diri kita
tampak secara jelas seperti yang dilihat oleh orang lain.
Pengertian
Kepribadian Menurut Para Ahli
Beberapa
definisi kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain sebagai berikut...
- Gordon
W. Allport: Menurutnya,
pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis
dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap
lingkungannya.
- M.A.W.
Brower: Pengertian kepribadian menurut
M.A.W. Brower adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak
kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
- Theodore
M. Newcomb: Menurut
Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang pemiliknya.
- John
F. Cuber: Menurut John F. Cuber,
kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
- J.
Milton Yinger: Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan
tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Aspek-Aspek Kepribadian
Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang
mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut...
- Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku
konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya
mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan akan yang datang
dari lingkungannya.
- Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif,
negatif atau ambivalen.
- Stabilitas
emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi
emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak
tersinggung, marah, putus asah atau sedih.
- Responsibilitas
(tanggung jawab), yaitu
kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang
dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau
melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
- Sosiabilitas
, adalah disposisi pribadi yang
berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang
terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Unsur-unsur
dari kepribadian
Unsur-unsur
kepribadian, diantaranya meliputi:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu
merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Di
dalam alam sekitar manusia mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang
diterimanya lewat panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada
bagian tertentu dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi
susunan-susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal
dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Ada
kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran
yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.
2.
Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai
macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang
melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang tidak menyenangkan.
Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam kesadaranya perasaan
negatif. Perasaan, disamping segala macam-macam pengetahuan agaknya juga
mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu
keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai
keadaan yang positif/negatif.
3.
Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain yang tak
ditimbulkan karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi karena memang sudah
terkandung di dalam organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri.
Kemauan yang sudah meruapakan naluri sering disebut dengan “Dorongan”.
Jenis
kepribadian menurut Carl Jung
Carl Jung yang berasal dari Swiss ini
dikenal sebagai seorang dokter psikologi yang membagi kepribadian manusia
menjadi tiga jenis, yakni ekstrovert, ambivert dan introvert. Memang diakui
bahwa dari tiga jenis tersebut, orang lebih sering mengenal dua diantaranya,
ekstrovert dan introvert saja.
1. Ekstrovert
Jenis-jenis kepribadian manusia
satu ini diketahui memiliki fokus terhadap dunia luar. Orang-orang dengan
kepribadian ekstrovert biasanya lebih terbuka. Ekstrovert dapat secara lebih
mudah bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain sehingga orang lain pun akan
merasa nyaman dengan tipe ekstrovert. Tipe ekstrovert lebih memilih
menceritakan ketimbang diceritakan, mereka suka beraktivitas, supel, mudah
bekerja sama dalam sebuah kerja kelompok, percaya diri yang baik dan bahkan
berlebihan, dan selalu aktif.
2. Ambivert
Jenis kepribadian ini biasanya
terletak diantara ekstrovert dan introvert yang berarti bahwa orang dengan tipe
ambivert bisa menjadi ekstrovert namun sesaat kemudian dapat memiliki
kepribadian introvert. Dengan fakta demikian, maka banyak yang kemudian
menyimpulkan bahwa seorang ambivert adalah seseorang yang hidup dengan
kepribadian ganda, namun kedua jenis kepribadian itu dapat ia kelola dengan
tepat. Dalam setiap aktivitasnya, orang dengan tipe ambivert bisa lebih
fleksibel sehingga ia akan cocok dengan orang-orang yang tipenya ekstrovert
maupun introvert.
3. Introvert
Individu berkepribadian introvert
memiliki fokus yang berbeda dengan orang bertipe ekstrovert. Manusia introvert
lebih suka menyendiri, mereka juga lebih memilih untuk menjadi pendengar
daripada menjadi si pencerita, sulit bersosialisasi, hobi berimajinasi, suka
berpikir, pemalu dan lebih memilih untuk melakukan pekerjaan secara sendiri
(bukan dalam tim). Pemikiran orang-orang yang introvert sangat kritis, namun
mereka jarang sekali untuk berani menyatakan opini dan gagasan-gagasan mereka.
Individu dengan jenis kepribadian ini menyukai interaksi yang hanya melibatkan
dua orang, dia dan orang satu lagi.
Daftar Pustaka
Sora. 2014. Pengertian Kepribadian Secara Umum dan Menurut
Para Ahli. http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-kepribadian-secara-umum.html
Anonym. 2015. Pengertian Kepribadian, Ciri-ciri, Unsur,
Jenis, dan Definisi Para Ahli. http://www.artikelsiana.com/2015/07/kepribadian-pengertian-ciri-ciri-unsur-macam.html
Dyiah, Roro. 16 Jenis Kepribadian Manusia Menurut Para Ahli.
https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-mental/jenis-jenis-kepribadian
Fadil, Muhammad. Wisnawati Loeis. 2007. Struktur
Kepribadian. Jurnal LPMM paradigma Vol. 8 No. 1. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=19281&val=1224&title=STRUKTUR%20KEPRIBADIAN
(Diunduh pada 15 Oktober 2018)
wahh kreativitas mu terus meningkat, semaangattttt😊
BalasHapus