Laman

Kamis, 15 November 2018

Mengetahui Kepribadian Diri

Oleh : Aprilia Wahyuni (@K29-Aprilia // @ProyekJK07)


Istilah kepribadian (personality) banyak diungkapkan dalam kajian teori kepribadian (theory of personality) bidang ilmu psikologi. Kepribadian selalu di hubungkan dengan mendeskripsikan objek individu baik diri sendiri atau orang lain. Dasar pemahaman tersebut cukup sederhana apabila kepribadian di lihat seperti itu, namun pengertiannya perlu dijelaskan lebih lanjut agar kepribadian dalam pembahasan teori kepribadian atau psikologi mempunyai batasan-batasan jelas dengan apa yang dimaksud dengan kepribadian, karena kepribadian dapat lebih dipahami dari pada sekedar karakter-karakter pribadi yang tampak semata. Pertama, kepribadian dihubungkan dengan bagaimana orang lain melihat diri “kita”. Personality, yang berarti kepribadian, berasal dari bahasa Latin, persona, yaitu
topeng yang digunakan dalam memainkan peran-peran tertentu. Ini juga membawa pengertian bahwa diri kita pun harus menyesuaikan–seperti memainkan peran-peran tertentu–dengan lingkungan-lingkungan di sekitar kita dengan cara menampilkan aspek-aspek eksternal yang nyata dan dapat dilihat oleh orang lain. Pengertian yang sering dipahami oleh orang lain adalah bahwa kepribadian diartikan secara sederhana yaitu bagaimana orang lain melihat diri kita, demikian pula diri kita tampak secara jelas seperti yang dilihat oleh orang lain.

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli

Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain sebagai berikut...
  • Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. 
  • M.A.W. Brower: Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang. 
  • Theodore M. Newcomb: Menurut Theodore M. Newcom bahwa pengertian kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang pemiliknya. 
  • John F. Cuber: Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. 
  • J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi. 
Aspek-Aspek Kepribadian 
Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut...
  • Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 
  • Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan  akan yang datang dari lingkungannya. 
  • Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen. 
  • Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih. 
  • Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.  
  • Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. 
Unsur-unsur dari kepribadian
Unsur-unsur kepribadian, diantaranya meliputi:
1.      Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang diterimanya lewat panca inderanya  yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.
2.      Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif/negatif.
3.      Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain yang tak ditimbulkan karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah meruapakan naluri sering disebut dengan “Dorongan”.

Jenis kepribadian menurut Carl Jung

Carl Jung yang berasal dari Swiss ini dikenal sebagai seorang dokter psikologi yang membagi kepribadian manusia menjadi tiga jenis, yakni ekstrovert, ambivert dan introvert. Memang diakui bahwa dari tiga jenis tersebut, orang lebih sering mengenal dua diantaranya, ekstrovert dan introvert saja.
1.      Ekstrovert
Jenis-jenis kepribadian manusia satu ini diketahui memiliki fokus terhadap dunia luar. Orang-orang dengan kepribadian ekstrovert biasanya lebih terbuka. Ekstrovert dapat secara lebih mudah bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain sehingga orang lain pun akan merasa nyaman dengan tipe ekstrovert. Tipe ekstrovert lebih memilih menceritakan ketimbang diceritakan, mereka suka beraktivitas, supel, mudah bekerja sama dalam sebuah kerja kelompok, percaya diri yang baik dan bahkan berlebihan, dan selalu aktif.
2.      Ambivert
Jenis kepribadian ini biasanya terletak diantara ekstrovert dan introvert yang berarti bahwa orang dengan tipe ambivert bisa menjadi ekstrovert namun sesaat kemudian dapat memiliki kepribadian introvert. Dengan fakta demikian, maka banyak yang kemudian menyimpulkan bahwa seorang ambivert adalah seseorang yang hidup dengan kepribadian ganda, namun kedua jenis kepribadian itu dapat ia kelola dengan tepat. Dalam setiap aktivitasnya, orang dengan tipe ambivert bisa lebih fleksibel sehingga ia akan cocok dengan orang-orang yang tipenya ekstrovert maupun introvert.
3.      Introvert
Individu berkepribadian introvert memiliki fokus yang berbeda dengan orang bertipe ekstrovert. Manusia introvert lebih suka menyendiri, mereka juga lebih memilih untuk menjadi pendengar daripada menjadi si pencerita, sulit bersosialisasi, hobi berimajinasi, suka berpikir, pemalu dan lebih memilih untuk melakukan pekerjaan secara sendiri (bukan dalam tim). Pemikiran orang-orang yang introvert sangat kritis, namun mereka jarang sekali untuk berani menyatakan opini dan gagasan-gagasan mereka. Individu dengan jenis kepribadian ini menyukai interaksi yang hanya melibatkan dua orang, dia dan orang satu lagi. 

Daftar Pustaka

Sora. 2014. Pengertian Kepribadian Secara Umum dan Menurut Para Ahli. http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-kepribadian-secara-umum.html

Anonym. 2015. Pengertian Kepribadian, Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Definisi Para Ahli. http://www.artikelsiana.com/2015/07/kepribadian-pengertian-ciri-ciri-unsur-macam.html

Dyiah, Roro. 16 Jenis Kepribadian Manusia Menurut Para Ahli. https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-mental/jenis-jenis-kepribadian

Fadil, Muhammad. Wisnawati Loeis. 2007. Struktur Kepribadian. Jurnal LPMM paradigma Vol. 8 No. 1. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=19281&val=1224&title=STRUKTUR%20KEPRIBADIAN (Diunduh pada 15 Oktober 2018)


1 komentar: