Jika
anda ingin hidup, itu berarti anda harus berani mengambil resiko, Sebab hidup
adalah sebuah tantangan yang penuh dengan resiko. Saya pernah mendapatkan
sebuah pertanyaan, yaitu bagaimana cara terbaik untuk menghindari resiko ? Lalu
saya menjawab, cara terbaik untuk menghindari resiko adalah dengan tidak
melakukan apa - apa, tidak menjadi apa - apa, dan tidak memikirkan apa - apa,
atau cara yang menurut saya merupakan cara yang sangat terbaik untuk
menghindari resiko adalah dengan tidak hidup di dunia ini.
Kehidupan
adalah sebuah resiko, jika anda ingin hidup yang lebih baik, maka anda harus
berani mengambil resiko, jika anda ingin sukses anda
harus berani mengambil resiko, jika anda ingin melihat hidup anda yang penuh
dengan kesuksesan, maka, anda juga harus berani melihat resiko yang mungkin
terjadi dalam perjalanan menuju kesuksesan anda, sebab itu anda harus mengerti
bahwa di dalam hidup ini tidak akan pernah ada tempat dan aktivitas yang bebas
resiko. Karena hidup adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, maka
hadapilah dengan penuh keberanian diri.
Orang
yang ingin sukses harus berani mengambil kesempatan dan peluang, dan jika anda
ingin mengambil kesempatan, maka anda juga harus berani mengambil resiko,
namun kenyataannya saat ini banyak orang terlalu takut untuk mengambil
kesempatan besar, karena takut jika mereka akan menanggung resiko yang besar
yang mungkin resiko itu akan membuat mereka gagal dan
hancur. Namun rasa takut itulah yang membuat banyak orang tidak berani mencoba
dan akhirnya kehilangan kesempatan besar yang mungkin akan membuat hidup mereka
berubah, tetapi rasa takut membuat mereka tidak berani mencoba. Rasa takut dan
tidak berani mencoba itulah yang merupakan kesalahan terbesar seorang manusia
Agar
berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal:
Pertama,
berbaik sangka kepada Allah
Meyakini
adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir
buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun
pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena
keteledoran manusia.
Bagi
siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia berani berikhtiar, maka dia
mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada dalam naungan Allah, berada
dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil dengan segala macam risiko
yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada Allah. Nah, jika apa yang
dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah Yang Maha Kuasa di atas
segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak semangat?
Kedua,
yakin bahwa kesuksesan punya proses
Hampir
tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Orang hidup saja melalui proses.
Dilahirkan dan begitu seterusnya. Begitu juga orang mati, dia mesti melalui
sakaratul maut. Dan begitu seterusnya. Dalam konteks yang lain, hampir tak ada
yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di
dalamnya.
Dengan
demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai kesuksesan, maka
dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya. Dia harus percaya bahwa
menggapai kesuksesan itu pasti melalui langkah-langkah. Selain itu, kesuksesan
juga butuh waktu pencapaian. Kesuksesan tidak didapatkan seketika saja, dia
butuh waktu yang kadang tak sedikit. Jika langkah-langkah yang sudah tersusun
mengalami kendala pencapaian, maka itu pertanda impian tersebut butuh
langkah-langkah baru yang lebih kreatif dan fleksibel.
Ketiga,
percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki
impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau
mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti
dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena
tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Risiko membangun
bisnis adalah bangkrut atau rugi, risiko menjadi penulis adalah ditolak
penerbit, risiko menjadi aktivis literasi ditinggal pembaca, risiko menjadi
pemimpin adalah dihina, risiko menjadi pembalap adalah tabrakan, risiko menjadi
orang kaya adalah kemiskinan, risiko menjadi orang jujur adalah pengasingan.
Begitu seterusnya. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang
akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha sejak
dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan.
Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni kehidupannya.
Keempat,
percaya diri atas hasil usaha
Orang
sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun
impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan
dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia
sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak
sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa
yang diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri.
Dia bangga dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.
Kelima,
percaya akan peluang
Orang
sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan
menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya.
Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya,
atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih
jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang
menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan kepada mereka
yang bersungguh-sungguh?
DAFTAR PUSTAKA:
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Risiko. [Online]. Tersedia: https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
[12 November 2016]
Watung, Abraham. 2011. Keberanian Mengambil Resiko. [Online]. Tersedia:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar