Definisi Pentingnya Beradaptasi
Adaptasi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada
beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara
penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku
dalam menanggapi perubahan lingkungan. Kemampuan beradaptasi
merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan
sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan
kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi
.
.
Kecerdasan atau
intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif
didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan
yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat
beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan
harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi.
Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi
berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya
secara aktif.
Manusia tidak
sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya
seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan
mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya.
Karena itulah manusiamengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam
struktur sosial dan kebudayaan mereka.
Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia
berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka
bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Di lain pihak, kemampuan manusia membina
hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi
pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban.
Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan
dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan
setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.
Jenis-jenis Adaptasi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh
supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga
sulit untuk diamati. Contoh : Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel
darah merah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat
mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh.
Adaptasi Tingkah Laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adaptasi Tingkah Laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adaptasi
Morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup
melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk
kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati
karena tampak dari luar.
Penerapan dan Prosses Pembelajaran
Penerapannya kemampuan beradaptasi dan
menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan didalam keluarga
yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang
perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari cara beradaptasi
dengan keluarga. setelah anak bisa beradaptasi dengan keluarga barulah anak
diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan. Proses pembelajarannya
yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja.dimana
dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi
measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara
beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak
sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah
itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah
itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi
masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka
tetapi dengan orang dewasa juga.
Menerapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Maksud dari menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah agar kita bisa saling berinteraksi dalam bermasyarakat
dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat tersebut serta
aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut. Dalam hal
ini kina bisa mempelajari bagaiman seseorang bertahan dalam tekanan
masyarakat, bertahan hidup, bagaimana seseorang mencari makan dan air di
kehidupannya.
PENTINGNYA ADAPTASI DALAM PERGAULAN
DUNIA REMAJA
Pentingnya adaptasi dalam dunia remaja jaman
sekarang ini yang dimana telah banyak sekali remaja – remaja yang sudah tidak
sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini kita sebagai para remaja jaman
sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah semestinya untuk bisa beradaptasi
sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja yang lebih postif. Sehingga
kita tidak keluar dari asas – asas etika. Sebagai contoh ketika kita bergaul
dengan anak – anak yang mempunya sifat kurang baik, dari yang minum – minuman
keras hingga yang memakai obat – obatan telarang. Kita sebagai remaja boleh –
boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita untuk mencoba hal – hal
yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun,
tapi selalu inget untuk menghindari hal – hal yang negatif walau pun mereka
semua itu di sekeliling kita.
Manusia dan lingkungannya
Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup di
bumi yang memiliki akal budi dan pikiran yang dapat digunakan dalam berpikir di
kehidupan sehari-hari. Karena akal pikiran itulah, Manusia juga akhirnya
menjadi mahluk yang bersosial dan hidup menyebar di berbagai tempat di bumi
dengan berbagai kondisi alam dan tantangan hidupnya masing-masing.Semua daerah
tempat manusia hidup memiliki tantangan hidup masing-masing yang menuntut
kemampuan adaptasi manusia untuk bertahan hidup.manusia menggunakan 4 hal
dari diri mereka sendiri, yaitu:
1. akal pikiran
2. perasaan/emosi
3. Jasmani
4. komunikasi
KEMAMPUAN ADAPTASI
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti
bakal menemukan orang-orang baru di sekeliling kita. Dan kita pun hatrus bisa
beradaptasi dengan mereka. Dan dalam kehidupan sehari-hari pun pasti kita tidak
hanya berdiam diri saja. Kita pasti bepergian ke suatu tempat untuk suatu
keperluan. Atau contoh terdekatnya jika kita memasuki suatu lingkungan baru,
baik itu sekolah, kampus, perkantoran atau apapun itu kita sangat membutuhkan
suatu kemampuan untuk beradaptasi.
Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan, manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk melakukan adaptasi.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1.
Manusia adalah keseluruhan dari
biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan.
2.
Manusia menggunakan mekanisme pertahanan
untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial.
3.
Setiap orang memahami bagaimana individu
mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan
respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif
maupun negatif.
5.
Sehat dan sakit merupakan adalah suatu
hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.
Ada pun karakteristik perubahan dapat dibedakan menjadi pertama, perubahan begitu misterius karena tidak dapat dipegang. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tidak tahu membalas budi dan kedua, perubahan terjadi setiap saat. Oleh karena itu, perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-kali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan seseorang maka akan terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.
Seperti yang telah disampaikan, perubahan tidak bisa menunggu. Justru saat situasi stabil, kita harus pelan-pelan memikirkan perubahan, untuk mencapai kondisi lebih baik selanjutnya. Jika sudah terlambat, tak jarang usaha perubahan apapun yang dilakukan tidak akan menolong lagi. Jadi berubahlah sebelum krisis melanda.
1.
Jangan Mau Menjadi Orang Biasa.
Sekarang saatnya Anda mengubah pikiran
yang terlalu sederhana dan umum agar menjadi pikiran yang kreatif. Mulailah
dengan menyikapi kehidupan Anda saat ini yang sedang menempuh pendidikan,
berilah makna pada perkuliahan Anda dan nikmatilah perkuliahan, bukan sekedar
menjalankannya. Anda bisa merasakan betapa kekuatan hadir bila kita menyenangi
pekerjaan kita (termasuk kuliah). Dengan demikian pekerjaan sesulit apapun
rasanya dapat terselesaikan atau paling tidak mendapatkan hasil yang optimal.
2.
Menyerah Itu Bukan Pilihan.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda
memiliki semangat pantang menyerah? Sudahkah Anda memiliki kesabaran untuk
tidak menyerah? Sudahkah Anda memiliki mental yang kuat untuk bertahan dalam
kesulitan? Jawaban Anda menjadi tidak penting. Yang penting adalah Anda siap
berubah untuk lebih lagi dari yang sekarang Anda miliki. Anda lakukan, dan Anda
yakini. Sekarang saatnya meningkatkan semua itu hingga kesuksesan benar-benar
dalam pelukan. Beberapa nilai yang dapat kita kembangkan : Pertama, Kedisiplinan. Walaupun kedisiplinan terkesan kaku
dan tidak diinginkan serta dapat mengurangi kreativitas, tetapi disiplin tetap
harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Kedua, Kejujuran. Kejujuran merupakan modal penting
dalam kehidupan, baik sebagai professional, maupun sebagai anggota masyarakat.
Ketiga, Kerja keras. Untuk mendapatkan pekerjaan tidak
mudah dan menjadi mahasiswa pun tidak mudah. Untuk meraih posisi ideal di masa
depan, Anda harus berjuang dengan gigih dan terakhir adalah Doa. Akhirnya seluruh nilai-nilai di atas
tersebut belum lengkap bila tidak diiringi dengan doa. Kita semua makhluk
beragama, dan secara mental kita memang membutuhkan kesejukan spiritual. Hal
yang spiritual ini dapat membuat kita semakin tenang; tidak lupa diri saat kita
berhasil dan tidak menjadi down pada saat keberuntungan tidak berpihak pada
Anda.
3.
Sekarang Giliran Anda Berubah.
Kesuksesan seperti layaknya sebuah
antrian. Anda harus bersabar, Anda harus melangkah. Anda harus memiliki waktu
yang tepat untuk bergerak. Namun ada sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri.
Untuk sukses lebih cepat dibanding dengan yang lain, Anda harus bergerak lebih
awal. Anda harus datang lebih awal dari yang lain, maka Anda akan berada di
depan, dan Anda hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding yang lain.
Namun, jika Anda menunda-nunda, bisa jadi Anda akan kehabisan tiket kesuksesan
itu. Pertanyaannya sekarang, apakah Anda ingin mulai “mengantri” saat barisan
itu sudah panjang, atau menjadi pengantri pertama? Jangan tunggu lagi. Segera
ambil posisi karena sekarang adalah giliran Anda, sebelum orang lain
mendahului.
4.
Bangun Perlaku yang Baik.
Berdasarkan penelitian bahwa 80 %
keberhasilan dalam berkarir ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam bersikap
dan beradaptasi secara tepat dalam lingkungan kerjanya. Kalau Anda merasa
tingkah laku yang ditampilkan salah terus, lama kelamaan Anda pasti jadi
ragu-ragu membina hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, berarti sikap yang
baik bagi diri Anda penting bukan? Bagaimana cara kita bersikap?
KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN MENYIKAPI
MASALAH SOSIAL
1. Definisi
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu
perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan
intelektual.
Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan
belajar keterampilan makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi manusia maka
seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi
beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa
sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan
lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi
masalah-masalah sosial yang terjadi.
2. Penerapan dan Proses
pembelajaran
Penerapannya kemampuan beradaptasi dan
menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan didalam keluarga
yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang
perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari cara beradaptasi
dengan keluarga . setelah anak bisa beradaptasi dengan keluarga barulah anak
diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan.
3. Evaluasi
atau Cara Mengatasinya
Setelah anak tau apa itu adaptasi dan
cara menyikapi masalah sosial anak harus dievaluasi untuk mengetahuin seberapa
besar pengetahuan anak
Peserta didik diberi tugas untuk
mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan dimasyarakat sekitarnya dan
aturan-aturean apa saja yang berlaku dimasyarakat tersebur tertulis maupun tak
tertulis , setelah itu anak-anak disuruh membuat laopran tentang pengamatan
tersebut.
4. Implementasi dalam
kehidupan sehari-hari
Yaitu dimana dalam implementasi ini anak
dihimbau agar mereka belajar bagaimana beradaptasi dan menyikapi masalah sosial
didalam masyarakat sekitar dan menyuruh siswa untuk melaksanakan atau praktek
langung dimasyarakt.dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan
masyarakat tersebuat aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat
tersebut.
Cara Agar Mudah Beradaptasi di Lingkungan Baru
1. Menata Persepsi Kita Tentang
Lingkungan Baru Kita
Untuk menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita harus
membekali diri dengan informasi yang benar dan terpercaya tentang lingkungan
baru tersebut. Misal kita akan masuk ke suatu universitas di luar kota, maka
ada baiknya kita tanya kepada para alumni SMA yang berkuliah di universitas
tersebut. Dengan demikian, sedikit banyak kita tahu dan mempunyai gambaran
dengan lingkungan baru. Bagaimanapun, akan lebih nyaman berada di lingkungan
baru yang kita sudah tahu daripada sibuk menerka dan menjadikan lingkungan baru
tersebut sebagai misteri.
Lalu bagaimana jika informasi yang kita dapatkan tidak
sesuai dengan keinginan kita? Misal kita akan pindah ke suatu kota dan ternyata
kita mendapati bahwa kota tersebut masih sangat kolot, sehingga tabu bagi
wanita keluar malam. Mungkin cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah
berusaha memahami alasan budaya itu. Dengan memahami, maka kita tidak akan
menolak mentah-mentah dan membenci lingkungan baru, meskipun beberapa hal di
dalamnya kita tidak suka.
2. Menata Diri
Persiapkan diri menghadapi lingkungan baru tersebut. Secara
fisik, jika lingkungan baru kita membutuhkan persiapan ekstra, maka persiapkan
fisik kita. Jika lingkungan baru kita sangat menghargai intelektualitas,
persiapkan juga itu. Atau jika lingkungan baru kita sangat religius, maka ada
baiknya kita memilah kembali baju yang akan kita kenakan di sana, agar lebih sesuai.
3. Persiapkan Mental
Intinya adalah kita menanamkan kepada diri bahwa kita adalah
orang baru yang harus berlaku baik agar diterima. Janganlah segan menyapa.
Jangan pula takut bertanya. Misal kita canggung berbasa-basi, cukup tersenyum,
simpel, dan menggunakan bahasa universal. Pertanyaan ringan seperti menanyakan
waktu, arah, dan pertanyaan lain merupakan pengantar yang tepat menuju sebuah
obrolan. Jangan merasa rendah diri, ingatlah jika kita memiliki kelebihan yg
tidak dimiliki orang lain, begitupula orang lain memiliki kekurangan yg tidak
kita ketahui, jadi bisa saja rasa memiliki kekurangan juga dirasakan oleh
orang2 yg akan kita kenali tsb.
4. Mulailah Beradaptasi
Sebagus apapun persiapan yang kita lakukan, tetaplah kita
harus beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ketika kita sudah masuk ke dalam
lingkungan tersebut, adaptasi mutlak tetap dilakukan. Jangan lupa, lingkungan
terus berubah, maka ikutlah berubah agar tidak terkena seleksi alam. Janganlah
takut ditolak karena tantangan akan selalu ada di setiap lingkungan yang akan
kita masuki. So, masuk lingkungan baru, siapa takut?
5. Rajin-rajinlah Memulai
Pembicaraan
Rajin2lah menyapa atau mengobrol dengan teman2 baru kita.
Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang menunjukkan bahwa
adalah pribadi yg hangat & terbuka terhadap lingkungan baru. Yang pasti
kita harus jadi orang yg murah senyum & senang menyapa orang2 di sekitar
lingkungan baru kita.
6. Hargailah Budaya & Aturan di
Lingkungan Baru
Percayalah, jika kita memasuki suatu lingkungan, pastilah
kita berhadapan dengan peraturan. Sebebas-bebasnya suatu lingkungan, pastilah
ada aturannya. Peraturan ini mutlak diperlukan agar kehidupan dalam lingkungan
tersebut berjalan teratur. Oleh karena itu, kita harus bisa mengikuti peraturan
yang ada di lingkungan baru tersebut. Baik peraturan yang sifatnya tertulis,
maupun peraturan tidak tertulis tapi bersifat mengikat. Pada awalnya mungkin
kita akan merasa canggung. Namun begitu, kita harus tetap mengikuti budaya dan
aturan yang diterapkan di lingkungan yang baru itu. Misalnya, jangan melanggar
jika ada kewajiban mengenakan seragam kantor.Jangan coba-coba melanggar
peraturan dengan alasan masih baru. Orang2 lama di lingkungan baru kita pasti
akan tahu mana kesalahan yang sengaja atau hanya sekadar dibuat-buat.
7. Open Mind
Ingat, kita ini orang baru. So, kita masih sangat banyak
membutuhkan bantuan dan belajar dari para senior di lingkungan baru. Misalnya,
kita dapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang kita tempuh di kampus,
bukan berarti kita lantas bersikap “sok jagoan”. Pengalaman dari para senior
akan sangat bermanfaat untuk kita dalam lingkungan baru itu. Janganlah menutup
diri. Terimalah kritikan orang lain. Jika kita bekerja sebagai tim, cobalah
untuk meraih kepercayaan di dalam tim. Dan akan lebih baik lagi bila kita
langsung mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap tugas tim. Kita
akan banyak belajar.
8. Jangan Malu Bertanya
Segeralah bertanya bila ada sesuatu yang sekiranya kita rasa
masih kurang jelas. Bertanya tidak harus pada orang yang lebih tua. Kita bisa
bertanya kepada orang2 yang sudah cukup berpengalaman di sekitar kita.
Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu lebih berpengalaman daripada kita.
Selain itu, jika lingkungan baru kita adalah lingkungan kerja, kita bisa juga
bertanya kepada atasan langsung atau rekan satu level.
9. Keingintahuan
Kuriositas akan membuat kita bersemangat dalam bekerja. Bila
dari awal saja kita sudah tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap bidang
pekerjaan, bukan tidak mungkin kita pun akan malas untuk mengerjakan apa pun.
Kuriositas akan memotivasi kita untuk mengeksplorasi kemampuan kita lebih
dalam.
10. Mintalah Penilaian dari
Orang-orang di Sekitar Kita
Cobalah minta penilaian terhadap apa yang sudah kita
lakukan. Baik dan buruknya mesti kita terima, sehingga kita bisa meningkatkan
kualitas diri kita di lingungan baru. Tapi sikap dan cara demikian bukanlah
jaminan bahwa kita akan begitu saja lolos beradaptasi di lingkungan baru kita.
Bila ada kesalahan dalam cara beradaptasi kita, diskusikanlah dengan orang lain
untuk mendapatkan solusinya.
DAFTAR PUSTAKA:
Mhmmd
Risma. 2013. Kemampuan Beradaptasi. [Online]. Tersedia:
https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/ [12 November 2016]
Nunu Bagus. 2013.
Kemampuan Beradaptasi. [Online].
Tersedia: http://bagusnunu.blogspot.co.id/2013/10/kemampuan-beradaptasi.html [12 November 2016]
Eko Ardian. 2012. Cara
Agar Mudah Beradaptasi di Lingkuangan Baru. [Online]. Tersedia: https://ardianeko.wordpress.com/2012/03/08/cara-agar-mudah-beradaptasi-di-lingkungan-baru/ [12 November 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar