Mampu beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan,
yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ
tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan
lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku
yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan
intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar
keterampilan makin tinggi.
KEMAMPUAN BERADAPTASI
Menurut
saya kemampuan untuk beradaotasi perlu dan harus dilakukan untuk setiap
manuasia. Apalagi pada lingkungan situasi dan kondisi yang baru. Hal itu
diperlukan untuk dapat bersosialisasi terhadap mahluk sosial lainnya. Dan juga
untuk memacu diri kita supaya bisa lebih maju dari yang sebelumnya. Bila kita
tidak mampu berapdapatasi yang terjadi adalah kita tidak dapat/ tidak bisa
berkomunikasi dengan orang lain. Kita juga tidak bisa bersosialisasi lebih luas
kepada orang banyak. Karena memang di hidup ini kita selalu
menemukan/mendapatkan sesuatu yang baru oleh karena itu setiap orang diharuskan
untuk mampu beradaptasi . Disuatu lingkungan yang baru memang tidak setiap
orang memiliki sifat yang sama oleh karena itu kita juga harus mempersiapkan
mental untuk mnghadapi situasi dan kondisi yang baru dan kembali lagi ke
masalah topik yaitu kemampuan untuk beradaptasi.
PENTINGNYA ADAPTASI DALAM
PERGAULAN DUNIA REMAJA
adaptasi dalam dunia
remaja jaman sekarang ini yang dimana telah banyak sekali remaja – remaja yang
sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini kita sebagai para remaja
jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah semestinya untuk bisa
beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja yang lebih
postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas – asas etika. Sebagai contoh
ketika kita bergaul dengan anak – anak yang mempunya sifat kurang baik, dari
yang minum – minuman keras hingga yang memakai obat – obatan telarang. Kita
sebagai remaja boleh – boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita
untuk mencoba hal – hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh
bergaul dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal – hal yang
negatif walau pun mereka semua itu di sekeliling kita.
MENURUT TEORI ROY
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama.
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk melakukan adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri, adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Jadi ada 4 faktor penting dari Roy adalah manusia, sehat-sakit, lingkungan dan
keperawatan yang saling terkait, yaitu sbb:
tetapi saya hanya memasukan 2 faktor penting dari Roy yaitu :
1. MANUSIA
• Sistem adaptasi dengan proses koping Menggambarkan secara keseluruhan bagian – bagian
• Terdiri dari individu atau dalam kelompok (keluarga, organisasi, masyarakat, bangsa dan masyarakat secara keseluruhan)
• Sistem adaptasi dengan cognator dan regulator, subsistem bertindak untuk memelihara adaptasi dalam 4 model adaptasi : fungsi fisiologis,konsep diri, fungsi peran dan saling ketergantungan.
2. LINGKUNGAN
• Semua kondisi, keadaan dan pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh perkembangan dan tingkah laku individu dalam kelompok dengan beberapa pertimbangan saling menguntungkan individu dan sumber daya alam.
• Tiga jenis stimulasi : fokal stimulasi, kontekstual stimulasi, dan residual stimulasi.
• Stimulasi bermakna dalam adaptasi semua manusia termasuk perkembangan keluarga dan budaya.
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama.
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk melakukan adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri, adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Jadi ada 4 faktor penting dari Roy adalah manusia, sehat-sakit, lingkungan dan
keperawatan yang saling terkait, yaitu sbb:
tetapi saya hanya memasukan 2 faktor penting dari Roy yaitu :
1. MANUSIA
• Sistem adaptasi dengan proses koping Menggambarkan secara keseluruhan bagian – bagian
• Terdiri dari individu atau dalam kelompok (keluarga, organisasi, masyarakat, bangsa dan masyarakat secara keseluruhan)
• Sistem adaptasi dengan cognator dan regulator, subsistem bertindak untuk memelihara adaptasi dalam 4 model adaptasi : fungsi fisiologis,konsep diri, fungsi peran dan saling ketergantungan.
2. LINGKUNGAN
• Semua kondisi, keadaan dan pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh perkembangan dan tingkah laku individu dalam kelompok dengan beberapa pertimbangan saling menguntungkan individu dan sumber daya alam.
• Tiga jenis stimulasi : fokal stimulasi, kontekstual stimulasi, dan residual stimulasi.
• Stimulasi bermakna dalam adaptasi semua manusia termasuk perkembangan keluarga dan budaya.
Proses beradaptasi pun juga membutuhkan banyak waktu dan
bagaimana respon terhadap lingkungan yang baru tersebut.
KONSEP DIRI :
Dari konsep diri bagaimana bila seseorang mengenal pola dari interaksi sosial setiap orang untuk saling berhubungan.
PENEMPATAN DIRI
Lalu juga disamping itu kita harus tahu penempatan diri kita saat kita berinteraksi oleh setiap orang yang berbeda-beda. Entah itu berbeda dalam segi karakter maupun dalam segi usia.
KONSEP DIRI :
Dari konsep diri bagaimana bila seseorang mengenal pola dari interaksi sosial setiap orang untuk saling berhubungan.
PENEMPATAN DIRI
Lalu juga disamping itu kita harus tahu penempatan diri kita saat kita berinteraksi oleh setiap orang yang berbeda-beda. Entah itu berbeda dalam segi karakter maupun dalam segi usia.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia
bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi
itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki
sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya
karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses
adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa
minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk
bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang
yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka
“SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang
memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses
belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak
namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.
Ada pun karakteristik perubahan dapat dibedakan menjadi pertama, perubahan begitu misterius karena tidak dapat dipegang. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tidak tahu membalas budi dan kedua, perubahan terjadi setiap saat. Oleh karena itu, perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-kali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan seseorang maka akan terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.
Seperti yang telah disampaikan, perubahan tidak bisa menunggu. Justru saat situasi stabil, kita harus pelan-pelan memikirkan perubahan, untuk mencapai kondisi lebih baik selanjutnya. Jika sudah terlambat, tak jarang usaha perubahan apapun yang dilakukan tidak akan menolong lagi. Jadi berubahlah sebelum krisis melanda.
1.
Jangan
Mau Menjadi Orang Biasa.
Sekarang saatnya Anda mengubah pikiran yang terlalu sederhana
dan umum agar menjadi pikiran yang kreatif. Mulailah dengan menyikapi kehidupan
Anda saat ini yang sedang menempuh pendidikan, berilah makna pada perkuliahan
Anda dan nikmatilah perkuliahan, bukan sekedar menjalankannya. Anda bisa
merasakan betapa kekuatan hadir bila kita menyenangi pekerjaan kita (termasuk
kuliah). Dengan demikian pekerjaan sesulit apapun rasanya dapat terselesaikan
atau paling tidak mendapatkan hasil yang optimal.
2.
Menyerah
Itu Bukan Pilihan.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memiliki semangat pantang
menyerah? Sudahkah Anda memiliki kesabaran untuk tidak menyerah? Sudahkah Anda
memiliki mental yang kuat untuk bertahan dalam kesulitan? Jawaban Anda menjadi
tidak penting. Yang penting adalah Anda siap berubah untuk lebih lagi dari yang
sekarang Anda miliki. Anda lakukan, dan Anda yakini. Sekarang saatnya
meningkatkan semua itu hingga kesuksesan benar-benar dalam pelukan. Beberapa
nilai yang dapat kita kembangkan : Pertama, Kedisiplinan. Walaupun
kedisiplinan terkesan kaku dan tidak diinginkan serta dapat mengurangi
kreativitas, tetapi disiplin tetap harus kita terapkan dalam kehidupan kita.
Kedua,Kejujuran. Kejujuran merupakan modal penting dalam kehidupan,
baik sebagai professional, maupun sebagai anggota masyarakat. Ketiga,Kerja
keras. Untuk mendapatkan pekerjaan tidak mudah dan menjadi mahasiswa
pun tidak mudah. Untuk meraih posisi ideal di masa depan, Anda harus berjuang
dengan gigih dan terakhir adalah Doa. Akhirnya seluruh nilai-nilai
di atas tersebut belum lengkap bila tidak diiringi dengan doa. Kita semua
makhluk beragama, dan secara mental kita memang membutuhkan kesejukan
spiritual. Hal yang spiritual ini dapat membuat kita semakin tenang; tidak lupa
diri saat kita berhasil dan tidak menjadi down pada saat keberuntungan tidak
berpihak pada Anda.
3.
Sekarang
Giliran Anda Berubah.
Kesuksesan seperti layaknya sebuah antrian. Anda harus
bersabar, Anda harus melangkah. Anda harus memiliki waktu yang tepat untuk
bergerak. Namun ada sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri. Untuk sukses lebih
cepat dibanding dengan yang lain, Anda harus bergerak lebih awal. Anda harus
datang lebih awal dari yang lain, maka Anda akan berada di depan, dan Anda
hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding yang lain. Namun, jika
Anda menunda-nunda, bisa jadi Anda akan kehabisan tiket kesuksesan itu.
Pertanyaannya sekarang, apakah Anda ingin mulai “mengantri” saat barisan itu
sudah panjang, atau menjadi pengantri pertama? Jangan tunggu lagi. Segera ambil
posisi karena sekarang adalah giliran Anda, sebelum orang lain mendahului.
4.
Bangun
Perlaku yang Baik.
Berdasarkan penelitian bahwa 80 % keberhasilan dalam berkarir
ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam bersikap dan beradaptasi secara tepat
dalam lingkungan kerjanya. Kalau Anda merasa tingkah laku yang ditampilkan
salah terus, lama kelamaan Anda pasti jadi ragu-ragu membina hubungan dengan
orang lain. Dengan begitu, berarti sikap yang baik bagi diri Anda penting
bukan? Bagaimana cara kita bersikap?
KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN MENYIKAPI MASALAH
SOSIAL
1. Definisi
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat
kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.
Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan
makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut
akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan
perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam
lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah
sosial yang terjadi.
2. Penerapan
dan Proses pembelajaran
Penerapannya
kemampuan beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat
diterapkan didalam keluarga yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran
apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari
cara beradaptasi dengan keluarga . setelah anak bisa beradaptasi dengan
keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan.
Proses pembelajarannya
yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja.dimana
dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi
measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara
beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak
sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah
itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah
itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi
masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka
tetapi dengan orang dewasa juga.
3. Evaluasi
atau Cara Mengatasinya
Setelah anak tau apa itu adaptasi dan cara menyikapi masalah
sosial anak harus dievaluasi untuk mengetahuin seberapa besar pengetahuan anak
Peserta didik diberi tugas untuk mengamati kegiatan apa saja
yang dilakukan dimasyarakat sekitarnya dan aturan-aturean apa saja yang berlaku
dimasyarakat tersebur tertulis maupun tak tertulis , setelah itu anak-anak
disuruh membuat laopran tentang pengamatan tersebut.
4. Implementasi
dalam kehidupan sehari-hari
Yaitu dimana dalam implementasi ini anak dihimbau agar mereka
belajar bagaimana beradaptasi dan menyikapi masalah sosial didalam masyarakat
sekitar dan menyuruh siswa untuk melaksanakan atau praktek langung
dimasyarakt.dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat
tersebuat aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut.
Diposkan oleh Bagus Nugroho di 06.50
Daftra Pustaka
Nugroho,Bagus.2013.kemampuan beradaptasi,http://bagusnunu.blogspot.co.id/2013/10/kemampuan-beradaptasi.html
(diakses, 22 november 2016)
Adila,laras.2016,kemampuan beradaptasi,https://adilalaras.wordpress.com/2014/10/23/kemampuan-beradaptasi/(diakses,
22 november 2016)
Risman,Muhammad.2016.kemampuan beradaptasi,https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/
(diakses, 22 november 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar