Orang Hebat Berani Mengambil Resiko
Selalu ada satu saat di masa lalu
ketika pintu terbuka, dan masa depan
masuk ke dalamnya dengan leluasa.
- Deepak Chopra -
Hidup manusia di dunia tidak
lepas dari dua hal berikut: peluang dan resiko. Nasib setiap orang lebih banyak
ditentukan oleh bagimana keduanya ditangkap dan dikelola daripada oleh yang
lainnya. Peluang dan resiko ibarat dua sisi dari sekeping mata uang. Keduanya
lekat tak terpisah. Menangkap peluang berarti sekaligus berani mengambil
resikonya. Tidak ada peluang tanpa resiko. Sebaliknya, resiko adalah
konsekuensi logis dari pilihan kita untuk menangkap setiap peluang. Memilih
untuk menjadi pegawai, resikonya harus siap diperintah atasan. Sebaliknya,
memilih untuk menjadi wirausahawan, resikonya penghasilan sering tidak menentu.
Memilih untuk melamar anak orang, resikonya harus siap (saling) berbagi dan
menanggung hidup masing-masing. Sebaliknya memilih hidup membujang, resikonya
tiap hari kesepian di rumah, apalagi kalau malam datang, dan lain-lain.
Orang sering takut mengambil
peluang karena takut resikonya. Pun setelah peluang diambil, banyak orang gagal
karena tidak bisa mengatasi resiko. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
keberhasilan sejatinya adalah resultan dari usaha seseorang dalam menangkap peluang
dan mengatasi resikonya. Orang yang ingin berhasil - dalam hal apapun, dengan
demikian, harus punya keberanian untuk menangkap peluang dan mengambil
resikonya sekaligus. Menangkap peluang berarti menjadi orang-orang pertama
(pioner) yang take action atas sesuatu hal. Sementara mengambil resiko
diartikan sebagai tidak takut pada resiko serta punya bekal ilmu dan rencana
untuk mengatasi resiko tersebut. Keberaniaan terakhir akan kita jadikan ciri
kesekian dari orang hebat.
Ada 2 karakteristik resiko:
1. Ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang
bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
~ Perencanaan yang
kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak
cocok
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai
semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos
kerja yang tinggi
B. Macam-macam resiko:
Menurut sifat, dibedakan :
Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang
dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Mengambil Risiko juga sering
dikaitkan dengan membuka usaha. Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang
mampu membuka usahanya sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang
lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi
untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang berbeda dan
mampu menangkap peluang yang ada.
Salah satu karakteristik seorang
wirausaha yaitu berani mengambil resiko. Apakah yang dimaksud dengan resiko?
Bagaimana pandangan wirausaha mengenai resiko? dan apakah pengambilan resiko
itu sama pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan sebagai suatu
ketidakpastian dimasa yang akan datang
dan dapat diartikan juga sebagai suatu konsekuensi yang memunculkan
dampak yang merugikan.
Resiko bagi para wirausaha
bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan
sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal
yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan
resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin
berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih
rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.
Dalam pengambilan resiko para
wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil.
Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar
keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang
menurut orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha
dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang
lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal
yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan
wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan
suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
Bagaimana jika….
Bagaimana jika saya gagal dan
tidak bisa bangkit lagi?
Bagaimana jika saya tidak bisa
membayar utang?
Bagaimana jika saya gagal terus
menerus?
Jika Anda gagal, bangkit lagi,
coba lagi. Jika Anda tidak punya uang, maka cari uang lagi. Jika Anda gagal
terus, artinya Anda tidak pernah belajar. Jika kita terjebak dengan bagaimana
jika, bagaimana jika, dan seterusnya, kita tidak akan pernah bertindak, sebab
hanya hal negatif yang akan datang ke pikiran kita.
Memang, ada cara untuk mengurangi
resiko. Dan ini yang harus Anda lakukan. Yaitu, tingkatkan kualitas, kapasitas,
dan ilmu Anda sebelum bertindak. Jangan hanya mengatakan beresiko, tetapi Anda
diam saja. Belajarlah, take action! Dalam video Bisnis Anti Gagal, saya sudah
membahas secara lengkap bagaimana cara mengurangi resiko, hingga sekecil
mungkin. Tujuannya agar Anda lebih berani mengambil resiko, sebab resikonya
sudah sangat kecil.
Tahap perencanaan resiko
Petunjuk
mengenai tahap perencanaan resiko:
1. Kenali sumber resiko
Mengidentifikasi
sebanyak mungkin sumber resiko
Membentuk
tim kerja
Adakan
pembahasan dengan sumbang saran
Pertimbangkan
hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif
Sumber
potensial dikelola
Carilah
seseorang yang trampil menemukan apa-apa
2. Hindari resiko
Hal-hal yang
dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:
Pertimbangkan
bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan
Gunakan
tenaga ahli untuk pembicaraan
Carilah
pengalaman baru dalam menangani masalah
Pertimbangkan
bagaimana resiko dapat dipindahkan
Berilah
imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
3. Kendalikan manajemen
Pengendalian
yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf harus
memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini
mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan
4. Asuransikan
beberapa
resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis.
Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang
dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada
di Negara lain.
5. Resiko yang
tertinggal.
Kemungkinan
resiko yang dulu terjadi lagi
Tindakan ini
berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya.
6. Perencanaan scenario
Teknik ini
dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative
dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan
setiap scenario dilakukan secara mendetail.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar