Laman

Selasa, 22 November 2016

mampu beradaptasi





Mampu beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.   Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.  Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi.
KEMAMPUAN BERADAPTASI
Menurut saya kemampuan untuk beradaotasi perlu dan harus dilakukan untuk setiap manuasia. Apalagi pada lingkungan situasi dan kondisi yang baru. Hal itu diperlukan untuk dapat bersosialisasi terhadap mahluk sosial lainnya. Dan juga untuk memacu diri kita supaya bisa lebih maju dari yang sebelumnya. Bila kita tidak mampu berapdapatasi yang terjadi adalah kita tidak dapat/ tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Kita juga tidak bisa bersosialisasi lebih luas kepada orang banyak. Karena memang di hidup ini kita selalu menemukan/mendapatkan sesuatu yang baru oleh karena itu setiap orang diharuskan untuk mampu beradaptasi . Disuatu lingkungan yang baru memang tidak setiap orang memiliki sifat yang sama oleh karena itu kita juga harus mempersiapkan mental untuk mnghadapi situasi dan kondisi yang baru dan kembali lagi ke masalah topik yaitu kemampuan untuk beradaptasi.

PENTINGNYA ADAPTASI DALAM PERGAULAN  DUNIA REMAJA  
 adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah banyak sekali remaja – remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas – asas etika. Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak – anak yang mempunya sifat kurang baik, dari yang minum – minuman keras hingga yang memakai obat – obatan telarang. Kita sebagai remaja boleh – boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita untuk mencoba hal – hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal – hal yang negatif walau pun mereka semua itu di sekeliling kita.
MENURUT TEORI ROY
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama.
Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk melakukan adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri, adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Jadi ada 4 faktor penting dari Roy adalah manusia, sehat-sakit, lingkungan dan
keperawatan yang saling terkait, yaitu sbb:
tetapi saya hanya memasukan 2 faktor penting dari Roy yaitu :
1. MANUSIA
• Sistem adaptasi dengan proses koping Menggambarkan secara keseluruhan bagian – bagian
• Terdiri dari individu atau dalam kelompok (keluarga, organisasi, masyarakat, bangsa dan masyarakat secara keseluruhan)
• Sistem adaptasi dengan cognator dan regulator, subsistem bertindak untuk memelihara adaptasi dalam 4 model adaptasi : fungsi fisiologis,konsep diri, fungsi peran dan saling ketergantungan.
2. LINGKUNGAN
• Semua kondisi, keadaan dan pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh perkembangan dan tingkah laku individu dalam kelompok dengan beberapa pertimbangan saling menguntungkan individu dan sumber daya alam.
• Tiga jenis stimulasi : fokal stimulasi, kontekstual stimulasi, dan residual stimulasi.
• Stimulasi bermakna dalam adaptasi semua manusia termasuk perkembangan keluarga dan budaya.
Proses beradaptasi pun juga membutuhkan banyak waktu dan bagaimana respon terhadap lingkungan yang baru tersebut.
KONSEP DIRI :
Dari konsep diri bagaimana bila seseorang mengenal pola dari interaksi sosial setiap orang untuk saling berhubungan.
PENEMPATAN DIRI
Lalu juga disamping itu kita harus tahu penempatan diri kita saat kita berinteraksi oleh setiap orang yang berbeda-beda. Entah itu berbeda dalam segi karakter maupun dalam segi usia.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.

            Ada pun karakteristik perubahan dapat dibedakan menjadi pertama, perubahan begitu misterius karena tidak dapat dipegang. Ia bahkan dapat memukul balik seakan tidak tahu membalas budi dan kedua, perubahan terjadi setiap saat. Oleh karena itu, perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-kali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan seseorang maka akan terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.

          Seperti yang telah disampaikan, perubahan tidak bisa menunggu. Justru saat situasi stabil, kita harus pelan-pelan memikirkan perubahan, untuk mencapai kondisi lebih baik selanjutnya. Jika sudah terlambat, tak jarang usaha perubahan apapun yang dilakukan tidak akan menolong lagi. Jadi berubahlah sebelum krisis melanda.
1.             Jangan Mau Menjadi Orang Biasa.
Sekarang saatnya Anda mengubah pikiran yang terlalu sederhana dan umum agar menjadi pikiran yang kreatif. Mulailah dengan menyikapi kehidupan Anda saat ini yang sedang menempuh pendidikan, berilah makna pada perkuliahan Anda dan nikmatilah perkuliahan, bukan sekedar menjalankannya. Anda bisa merasakan betapa kekuatan hadir bila kita menyenangi pekerjaan kita (termasuk kuliah). Dengan demikian pekerjaan sesulit apapun rasanya dapat terselesaikan atau paling tidak mendapatkan hasil yang optimal.
2.             Menyerah Itu Bukan Pilihan.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memiliki semangat pantang menyerah? Sudahkah Anda memiliki kesabaran untuk tidak menyerah? Sudahkah Anda memiliki mental yang kuat untuk bertahan dalam kesulitan? Jawaban Anda menjadi tidak penting. Yang penting adalah Anda siap berubah untuk lebih lagi dari yang sekarang Anda miliki. Anda lakukan, dan Anda yakini. Sekarang saatnya meningkatkan semua itu hingga kesuksesan benar-benar dalam pelukan. Beberapa nilai yang dapat kita kembangkan : Pertama, Kedisiplinan. Walaupun kedisiplinan terkesan kaku dan tidak diinginkan serta dapat mengurangi kreativitas, tetapi disiplin tetap harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Kedua,Kejujuran. Kejujuran merupakan modal penting dalam kehidupan, baik sebagai professional, maupun sebagai anggota masyarakat. Ketiga,Kerja keras. Untuk mendapatkan pekerjaan tidak mudah dan menjadi mahasiswa pun tidak mudah. Untuk meraih posisi ideal di masa depan, Anda harus berjuang dengan gigih dan terakhir adalah Doa. Akhirnya seluruh nilai-nilai di atas tersebut belum lengkap bila tidak diiringi dengan doa. Kita semua makhluk beragama, dan secara mental kita memang membutuhkan kesejukan spiritual. Hal yang spiritual ini dapat membuat kita semakin tenang; tidak lupa diri saat kita berhasil dan tidak menjadi down pada saat keberuntungan tidak berpihak pada Anda.
3.             Sekarang Giliran Anda Berubah.
Kesuksesan seperti layaknya sebuah antrian. Anda harus bersabar, Anda harus melangkah. Anda harus memiliki waktu yang tepat untuk bergerak. Namun ada sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri. Untuk sukses lebih cepat dibanding dengan yang lain, Anda harus bergerak lebih awal. Anda harus datang lebih awal dari yang lain, maka Anda akan berada di depan, dan Anda hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding yang lain. Namun, jika Anda menunda-nunda, bisa jadi Anda akan kehabisan tiket kesuksesan itu. Pertanyaannya sekarang, apakah Anda ingin mulai “mengantri” saat barisan itu sudah panjang, atau menjadi pengantri pertama? Jangan tunggu lagi. Segera ambil posisi karena sekarang adalah giliran Anda, sebelum orang lain mendahului.
4.             Bangun Perlaku yang Baik.
Berdasarkan penelitian bahwa 80 % keberhasilan dalam berkarir ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam bersikap dan beradaptasi secara tepat dalam lingkungan kerjanya. Kalau Anda merasa tingkah laku yang ditampilkan salah terus, lama kelamaan Anda pasti jadi ragu-ragu membina hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, berarti sikap yang baik bagi diri Anda penting bukan? Bagaimana cara kita bersikap?


KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN MENYIKAPI MASALAH SOSIAL

     1.  Definisi
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.
Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi.
Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi.

     2.  Penerapan dan Proses pembelajaran
    Penerapannya kemampuan beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan didalam keluarga yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari cara beradaptasi dengan keluarga . setelah anak bisa beradaptasi dengan keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan.
    
Proses pembelajarannya yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja.dimana dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka tetapi dengan orang dewasa juga.

     3.  Evaluasi atau Cara Mengatasinya
Setelah anak tau apa itu adaptasi dan cara menyikapi masalah sosial anak harus dievaluasi untuk mengetahuin seberapa besar pengetahuan anak
Peserta didik diberi tugas untuk mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan dimasyarakat sekitarnya dan aturan-aturean apa saja yang berlaku dimasyarakat tersebur tertulis maupun tak tertulis , setelah itu anak-anak disuruh membuat laopran tentang pengamatan tersebut.


     4.  Implementasi dalam kehidupan sehari-hari
Yaitu dimana dalam implementasi ini anak dihimbau agar mereka belajar bagaimana beradaptasi dan menyikapi masalah sosial didalam masyarakat sekitar dan menyuruh siswa untuk melaksanakan atau praktek langung dimasyarakt.dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat tersebuat aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut.
Diposkan oleh Bagus Nugroho di 06.50 



Daftra Pustaka
Nugroho,Bagus.2013.kemampuan beradaptasi,http://bagusnunu.blogspot.co.id/2013/10/kemampuan-beradaptasi.html (diakses, 22 november 2016)
Adila,laras.2016,kemampuan beradaptasi,https://adilalaras.wordpress.com/2014/10/23/kemampuan-beradaptasi/(diakses, 22 november 2016)

Risman,Muhammad.2016.kemampuan beradaptasi,https://rismanmhmmd.wordpress.com/2013/10/21/kemampuan-beradaptasi/ (diakses, 22 november 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar