Minggu, 15 September 2019

Pentingnya Bertindak Jujur

Pentingnya Bertindak Jujur
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak :
Kejujuran merupakan karakter yang paling mahal. Hal ini terjadi karena zaman sekarang sangat minim untuk bertindak jujur. Misalnya dalam pemilu, semua yang telah melakukan pencoblosan harus menyelupkan salah satu jarinya ke tinta hitam sebagai bukti telah melakukan pencoblosan dan tidak akan mencoblos lagi. Ini mengindikasikan bahwa semua pemilih dicurigai berpotensi tidak jujur.
Kata Kunci :
Kejujuran, Karakter
I.         Pendahuluan
Kejujuran merupakan hal yang penting untuk diajarkan sejak dini pada anak didik, yang salah satunya kejujuran akademik. Konsep kejujuran tidak mudah untuk dijelaskan. Seseorang yang dikatakan jujur, jika ia tidak melakukan tindakan tidak jujur. Menyontek merupakan perilaku tidak jujur dalam bidang akademik. Perilaku menyontek menjadi fenomena yang sangat meresahkan, karena akan merugikan pelakunya.

II.      Permasalahan
Di era modern, sangat minim orang-orang untuk bertindak jujur. Oleh karena itu, permasalahan yang ada salah satu nya adalah bagaimana cara untuk merubah penalaran moral masyarakat Indonesia.

III.   Pembahasan
3.1  Definisi Kejujuran
Menurut Marzuki jujur artinya perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kebenaran. Orang yang memiliki sifat jujur perkataannya selalu dapat dibuktikan dengan perilakunya. Apa yang dikatakannya sesuai dengan yang dipraktikkannya.

3.2  Manfaat Kejujuran
Manfaat kejujuran adalah untuk meningkatkan potensi diri agar memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemediknas telah menerbitkan  Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Kemendiknas, 2010) yang menempatkan tanggung jawab sebagai salah satu dari 18 nilai yang harus dikembangkan oleh sekolah untuk menunjang pelaksanaan pendidikan karakter.
3.3  Bentuk-Bentuk Kejujuran
Sifat dan sikap jujur dapat terlihat dalam berbagai bentuk yaitu :
1.      Benar dalam Perkataan.
Setiap orang harus selalu berkata benar dalam keadaan apa pun dan bagaimana pun. Orang yang berkata benar akan dikasihi Tuhan dan dipercaya oleh masyarakat, sedangkan orang yang suka bohong tidak akan pernah dipercaya oleh masyarakat
2.      Benar dalam Pergaulan.
Seseorang tidak cukup hanya benar dalam perkataannya, tetapi juga benar dalam pergaulannya. Dalam pergaulannya dengan orang lain, setiap orang dilarang menipu, bohong, khianat, dan yang sejenisnya. Dengan bekal kejujuran, ia akan dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan akan dipercaya oleh masyarakat
3.      Benar dalam Kemauan.
Setiap orang juga harus benar dalam kemauannya. Dengan bekal kejujuran, ia akan dapat menuruti kemauannya yang benar. Kemauan yang benar harus dipraktikkan dengan cara-cara yang benar
4.      Benar dalam Berjanji.
Seorang tidak boleh mengingkari janjinya. Biasanya kepercayaan akan sulit untuk diperoleh apabila orang sudah beringkar.
5.      Benar dalam Kenyataan.
Seseorang harus menampilkan apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya dan jangan membohongi masyarakat di sekitarnya.

3.4  Upaya Meningkatkan Kejujuran
Menurut Kohlberg (1976) upaya meningkatkan kejujuran adalah meningkatkan penalaran moral. Setiap individu akan melalui enam tahapan moral, mulai dari tahap pertama yang mempertimbangkan perilaku sebagaimana pandangan orang lain, sekaligus sebagai kontrol eksternal, hingga tahapan ke enam yang teregulasi secara internal, pertimbangan moral individu didasarkan kontrol internal yang diyakini. Demikian pula dengan ketidak jujuran akademik, kontrol eksternal akan efektif jika individu masih di level rendah.

IV.   Kesimpulan dan Saran
Karakter yang sangat sulit ditemukan di era modern salah satunya adalah kejujuran. Banyak orang yang bertindak tidak jujur dalam hal yang kecil hingga hal yang besar. Oleh sebab itu kita harus mencegah tindakan tidak jujur dengan cara memperbaiki penalaran moral masyarakat Indonesia.

V.      Daftar Pustaka









Tidak ada komentar:

Posting Komentar