Jumat, 20 September 2019

DISIPLIN




ABSTRAK

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk berKetuhanan. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri.

PENDAHULUAN

Disiplin merupakan bentuk perilaku patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku tetapi kepatuhan itu lebih ditekankan pada kesadaran diri bukan karena paksaan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak perilaku disiplin manusia yang dilatarbelakangi karena adanya paksaan atau aturan yang mengekang. Sehingga asumsi yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa disiplin itu berarti kaku dan menakutkan.

KATA KUNCI : pembentukan, aspek, unsur

PEMBAHASAN

A.     PEMBENTUKAN DISIPLIN
Disiplin itu lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap seseorang pada sistem nilai budaya yang telah ada pada masyarakat, ada unsur yang membentuk disiplin yaitu sikap yang telah ada pada diri manusia dan sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat. Disiplin dapat dibina melalui latihan-latihan pendidikan, penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu. Disiplin akan mudah ditegakkan bila muncul dari kesadaran diri, peraturan yang ada dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya dan sesama, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju arah disiplin diri.
Muryanto (2008: 56) mengemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan disiplin pada anak yaitu:
(1) Menunjukkan kasih sayang walaupun mereka melakukan kesalahan
(2) Menciptakan disiplin yang tegas dan konsisten
(3) Membiarkan anak menanggung kesalahan yang diperbuat
(4) Tidak menggunakan kata-kata kasar (5) Memberikan pujian yang dapat membangun kepercayaan diri

B.     ASPEK-ASPEK DISIPLIN
Menurut Prijodarminto (1994), disiplin memiliki tiga aspek, yaitu :
§  Sikap Mental (Mental Attitude), merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembahan dari latihan, pengendalian pikira, dan pengendalian mental.
§  Pemahaman yang baik melalui sistem perilaku, norma, kriteria, sehingga pemahaman tersebut memberikan pengertian yang mendalam atau kesadaran, ketaatan akan aturan.
§  Sikap kelakuan yang sangat wajar menumbuhkan kesungguhan hati, untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.

C.     UNSUR DISIPLIN
Hurlock (1999: 85-92) menyebutkan 4 (empat) unsur pokok yang digunakan untuk mendidik anak agar berperilaku dengan standar dari keluarga sosial mereka.
 1. Peraturan Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku oleh orang tua, guru ataupun teman bermain. Peraturan berfungsi untuk memperkenalkan pada anak bagaimana harus berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan melarang anak untuk berperilaku yang tidak diinginkan oleh anggota keluarga dan masyarakat.
2. Hukuman Hukuman diartikan sebagai suatu ganjaran yang diberikan pada seseorang karena melakukan kesalahan, perlawanan atau pelanggaran. Hukuman digunakan supaya anak tidak mengulangi perbuatan yang salah.
3. Penghargaan Penghargaan yaitu setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik, tidak perlu berbentuk materi tetapi dapat berupa pujian, senyuman ataupun tepukan dipunggung. Penghargaan berfungsi supaya anak mengetahui bahwa tindakan tersebut baik dan anak akan termotivasi untuk belajar berperilaku yang lebih baik lagi.
4. Konsistensi Konsistensi dapat diartikan sebagai tingkat keseragaman atau stabilitas, yaitu suatu kecenderungan menuju kesamaan. Konsistensi harus ada dalam 19 peraturan, hukuman dan penghargaan. Tujuan dari pada konsistensi adalah anak akan terlatih dan terbiasa dengan segala sesuatu yang tetap sehingga mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

http://etheses.uin-malang.ac.id/809/6/10410166%20Bab%202.pdf

Lestari, F W. 2011. UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING. Sumber : https://lib.unnes.ac.id/10109/1/6475.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/9074/6/bab%202.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar