ABSTRAK
Pendidikan karakter merupakan
suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu
mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk
individu, makhluk sosial, dan makhluk berKetuhanan. Pendidikan karakter berfungsi
(1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan
berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang
multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan
dunia. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan
integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah,
masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia
industri.
PENDAHULUAN
Disiplin
merupakan bentuk perilaku patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku
tetapi kepatuhan itu lebih ditekankan pada kesadaran diri bukan karena paksaan.
Akan tetapi pada kenyataannya banyak perilaku disiplin manusia yang
dilatarbelakangi karena adanya paksaan atau aturan yang mengekang. Sehingga
asumsi yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa disiplin itu berarti kaku
dan menakutkan.
KATA KUNCI : pembentukan, aspek, unsur
PEMBAHASAN
A. PEMBENTUKAN
DISIPLIN
Disiplin itu lahir, tumbuh dan
berkembang dari sikap seseorang pada sistem nilai budaya yang telah ada pada
masyarakat, ada unsur yang membentuk disiplin yaitu sikap yang telah ada pada
diri manusia dan sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat. Disiplin
dapat dibina melalui latihan-latihan pendidikan, penanaman kebiasaan dengan
keteladanan-keteladanan tertentu. Disiplin akan mudah ditegakkan bila muncul
dari kesadaran diri, peraturan yang ada dirasakan sebagai sesuatu yang memang
seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya dan sesama, sehingga
akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju arah disiplin diri.
Muryanto (2008: 56) mengemukakan
bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan disiplin pada
anak yaitu:
(1) Menunjukkan kasih sayang
walaupun mereka melakukan kesalahan
(2) Menciptakan disiplin yang
tegas dan konsisten
(3) Membiarkan anak menanggung
kesalahan yang diperbuat
(4) Tidak menggunakan kata-kata
kasar (5) Memberikan pujian yang dapat membangun kepercayaan diri
B. ASPEK-ASPEK
DISIPLIN
Menurut Prijodarminto (1994),
disiplin memiliki tiga aspek, yaitu :
§
Sikap
Mental (Mental Attitude), merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau
pengembahan dari latihan, pengendalian pikira, dan pengendalian mental.
§
Pemahaman
yang baik melalui sistem perilaku, norma, kriteria, sehingga pemahaman tersebut
memberikan pengertian yang mendalam atau kesadaran, ketaatan akan aturan.
§
Sikap
kelakuan yang sangat wajar menumbuhkan kesungguhan hati, untuk mentaati segala
hal secara cermat dan tertib.
C. UNSUR
DISIPLIN
Hurlock (1999: 85-92) menyebutkan
4 (empat) unsur pokok yang digunakan untuk mendidik anak agar berperilaku
dengan standar dari keluarga sosial mereka.
1. Peraturan Peraturan adalah pola yang
ditetapkan untuk tingkah laku oleh orang tua, guru ataupun teman bermain.
Peraturan berfungsi untuk memperkenalkan pada anak bagaimana harus berperilaku
sesuai dengan norma yang berlaku dan melarang anak untuk berperilaku yang tidak
diinginkan oleh anggota keluarga dan masyarakat.
2. Hukuman Hukuman diartikan
sebagai suatu ganjaran yang diberikan pada seseorang karena melakukan
kesalahan, perlawanan atau pelanggaran. Hukuman digunakan supaya anak tidak
mengulangi perbuatan yang salah.
3. Penghargaan Penghargaan yaitu
setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik, tidak perlu berbentuk
materi tetapi dapat berupa pujian, senyuman ataupun tepukan dipunggung.
Penghargaan berfungsi supaya anak mengetahui bahwa tindakan tersebut baik dan
anak akan termotivasi untuk belajar berperilaku yang lebih baik lagi.
4. Konsistensi Konsistensi dapat
diartikan sebagai tingkat keseragaman atau stabilitas, yaitu suatu
kecenderungan menuju kesamaan. Konsistensi harus ada dalam 19 peraturan,
hukuman dan penghargaan. Tujuan dari pada konsistensi adalah anak akan terlatih
dan terbiasa dengan segala sesuatu yang tetap sehingga mereka akan termotivasi
untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://etheses.uin-malang.ac.id/809/6/10410166%20Bab%202.pdf
Lestari, F W. 2011. UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB MELALUI
LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING. Sumber : https://lib.unnes.ac.id/10109/1/6475.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/9074/6/bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar