Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)
Abstrak
Kedisplinan
pada anak-anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk.
Pendidikan disiplin perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu
mengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan
anak. Disiplin merupakan perilaku nilai yang bisa dilakukan secara paksa dan
bisa dilakukan dengan sukarela. Untuk anak usia dini, bentuk disiplin harus
dilaksanakan secara sukarela dan melalui bermain. Guru, masyarakat dan orangtua
adalah faktor-faktor adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh untuk
mendisiplinkan anak.
Kata kunci : displin, anak-anak, permainan
I. Pendahuluan
Anak
merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia
(SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk
masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan
sejak usia dini. Pendidikan merupakan investasi masa depan yang diyakini dapat
memperbaiki kehidupan suatu bangsa. Memberikan perhatian yang lebih kepada anak
usia dini untuk mendapatkan pendidikan, merupakan salah satu langkah yang tepat
untuk menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan perjuangan bangsa. Usia
dini merupakan masa keemasan (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam
perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan masa yang kritis
dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang mendapat perhatian
dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan kesehatan serta kebutuhan
gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan
pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah penanaman nilai disiplin
melalui pendidikan di Taman Kanak-kanak. Penanaman nilai disiplin dilakukan
sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan
memiliki kebiasaan kebiasaan yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. selanjutnya anak akan terbiasa mentaati aturan-aturan. Hal itu
akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya
dalam hal bersosialisasi.
II. Pembahasan
Disiplin
berasal dari kata yang sama dengan ‘disciple’ yang artinya seorang yang belajar
dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin. Menurut Charles Schaefer
disiplin adalah sesuatu yang mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan yang
dilakukan oleh orang dewasa yang bertujuan untuk menolong anak belajar untuk
hidup sebagai makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan
mereka yang optimal.
A.
Tujuan Disiplin untuk anak usia dini
Tujuan disiplin adalah membentuk perilaku
sedemikan rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan
kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua atau pun guru
diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan atau manfaat disiplin
bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendisiplinan terhadap anak. Hal
ini dilakukan supaya anak memahami maksud dan tujuan berdisiplin pada saat mereka
menjalaninya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan berbuah manfaat yang positif
bagi perkembangan anak itu sendiri.
B.
Unsur-Unsur
Disiplin
1.
Peraturan
2.
Hukuman
3.
Penghargaan
4.
Konsistensi
C.
Tipe-Tipe
Disiplin
1.
Disiplin
Otoriter
2.
Disiplin
Permisif
3.
Disiplin
Demokratis
D.
Karakteristik
Perkembangan Disiplin Anak Usia Dini
Salah
satu konsep penting tentang disiplin adalah bahwa disiplin yang diberikan
kepada anak haruslah sesuai dengan perkembangan sesuai usia anak tersebut.
Menurut Sujiono & Syamsiatin (2003:33) perkembangan disiplin pada anak usia
0 - 8 tahun sebagai berikut:
1.
Perkembangan pada masa bayi (0 – 3 tahun) Sepanjang masa bayi, bayi harus
belajar melakukan reaksi-reaksi yang benar pada berbagai situasi tertentu di
rumah dan di sekelilingnya. Tindakan yang salah haruslah selalu dianggap salah,
terlepas siapa yang mengasuhnya. Kalau tidak, bayi akan bingung dan tidak
mengetahui apa yang diharapkan darinya. Fenomena yang tampak pada usia 0 – 8
tahun adalah disiplin berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain
terutama ibunya, misalnya :
a.
Menyusui tepat pada waktunya;
b.
Makan tepat pada waktunya;
c.
Tidur tepat pada waktunya;
d. Berlatih buang air seni (toilet training).
2.
Perkembangan pada masa kanak-kanak (3 – 8 tahun) Fenomena yang tampak adalah :
a.
Anak mulai patuh terhadap tuntutan atau
aturan orang tua dan lingkungan sosialnya.
b.
Dapat merapikan kembali mainan yang habis
pakai;
c.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan;
d.
Membuat peraturan/tata tertib di rumah
secara menyeluruh.
E.
Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan
dalam Penanganan Disiplin
Faktor
pendukung yang perlu diperhatikan dalam penanaman disiplin yakni ;
a.
Menciptakan tokoh teladan, Anak-anak
belajar banyak sekali dengan proses meniru orang tua mereka, dan meniru
diantara kebiasaan baik dan buruk mereka;
b.
Menghargai daripada menghukum, menghargai
kebiasaaan baik dengan senyum, pelukan atau dengan menunjukkan ketertarikan
pada apa yang anak lakukan lebih efektif daripada hukuman untuk kebiasaan
buruk;
c.
Menjadikan pantas apa yang mereka inginkan,
anak membutuhkan waktu untuk belajar dan apabila orang tua berharap terlalu
banyak untuk segera berhasil itu membuat anak tidak bahagia;
d.
Konsisten, Ketika peraturan dibuat, segala
usaha seharusnya dibuat untuk menegakkannya. Sehingga anak tahu mana perbuatan
yang baik atau buruk
III. Kesimpulan
Disiplin merupakan
cara masyarakat mengajarkan pada anak mengenai perilaku moral yang diterima
oleh kelompok. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada anak perilaku mana
yang baik dan mana yang buruk serta mendorong untuk berperilaku agar sesuai
dengan standar yang diperlukan. Hal yang diperlukan adalah peran para orang
tua, orang dewasa ataupun guru untuk bisa memberikan stimulasi dan intervensi
apa kepada anak agar anak mengetahui perilaku-perilaku yang diinginkan oleh
standar kelompok sosialnya. Disiplin dan hukuman bukanlah kata yang sinonim.
Disiplin yang baik mendorong perkembangan anak-anak yang sesuai untuk mampu
mencapai pengontrolan diri dan juga untuk menciptakan disiplin secara individu.
Orang tua dan guru harus mempertimbangkan dengan baik bagaimana cara mengatasi
tingkah laku anak. Orang tua dan guru harus berpikir mengenai kebutuhan anak
dan tingkat perkembangan mereka dengan tujuan agar anak-anak bisa belajar
dengan cara yang terbaik untuk mencapai pengontrolan diri.
Daftar Pustaka
Aulina, Nisak, Choirun. 2013. Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/view/45/51
Ghofar, Abdul. 2018. Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini http://journal2.uad.ac.id/index.php/almisbah/article/view/83/59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar