Sabtu, 21 September 2019

PENANAMAN DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI


Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)

Abstrak
Kedisplinan pada anak-anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk. Pendidikan disiplin perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak. Disiplin merupakan perilaku nilai yang bisa dilakukan secara paksa dan bisa dilakukan dengan sukarela. Untuk anak usia dini, bentuk disiplin harus dilaksanakan secara sukarela dan melalui bermain. Guru, masyarakat dan orangtua adalah faktor-faktor adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh untuk mendisiplinkan anak.
 Kata kunci : displin, anak-anak, permainan
I.       Pendahuluan
Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan investasi masa depan yang diyakini dapat memperbaiki kehidupan suatu bangsa. Memberikan perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan, merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan perjuangan bangsa. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan masa yang kritis dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang mendapat perhatian dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah penanaman nilai disiplin melalui pendidikan di Taman Kanak-kanak. Penanaman nilai disiplin dilakukan sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan memiliki kebiasaan kebiasaan yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. selanjutnya anak akan terbiasa mentaati aturan-aturan. Hal itu akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi.

II.    Pembahasan
Disiplin berasal dari kata yang sama dengan ‘disciple’ yang artinya seorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin. Menurut Charles Schaefer disiplin adalah sesuatu yang mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertujuan untuk menolong anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka yang optimal.

A.                Tujuan Disiplin untuk anak usia dini
 Tujuan disiplin adalah membentuk perilaku sedemikan rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua atau pun guru diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan atau manfaat disiplin bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendisiplinan terhadap anak. Hal ini dilakukan supaya anak memahami maksud dan tujuan berdisiplin pada saat mereka menjalaninya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan berbuah manfaat yang positif bagi perkembangan anak itu sendiri.

B.                 Unsur-Unsur Disiplin
1.      Peraturan
2.      Hukuman
3.      Penghargaan
4.      Konsistensi

C.                 Tipe-Tipe Disiplin
1.      Disiplin Otoriter
2.      Disiplin Permisif
3.      Disiplin Demokratis

D.                Karakteristik Perkembangan Disiplin Anak Usia Dini
Salah satu konsep penting tentang disiplin adalah bahwa disiplin yang diberikan kepada anak haruslah sesuai dengan perkembangan sesuai usia anak tersebut. Menurut Sujiono & Syamsiatin (2003:33) perkembangan disiplin pada anak usia 0 - 8 tahun sebagai berikut:
1. Perkembangan pada masa bayi (0 – 3 tahun) Sepanjang masa bayi, bayi harus belajar melakukan reaksi-reaksi yang benar pada berbagai situasi tertentu di rumah dan di sekelilingnya. Tindakan yang salah haruslah selalu dianggap salah, terlepas siapa yang mengasuhnya. Kalau tidak, bayi akan bingung dan tidak mengetahui apa yang diharapkan darinya. Fenomena yang tampak pada usia 0 – 8 tahun adalah disiplin berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain terutama ibunya, misalnya :
a.               Menyusui tepat pada waktunya;
b.               Makan tepat pada waktunya;
c.               Tidur tepat pada waktunya;
 d. Berlatih buang air seni (toilet training).
2. Perkembangan pada masa kanak-kanak (3 – 8 tahun) Fenomena yang tampak adalah :
a.               Anak mulai patuh terhadap tuntutan atau aturan orang tua dan lingkungan sosialnya.
b.               Dapat merapikan kembali mainan yang habis pakai;
c.               Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan;
d.              Membuat peraturan/tata tertib di rumah secara menyeluruh.

E.                 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penanganan Disiplin
Faktor pendukung yang perlu diperhatikan dalam penanaman disiplin yakni ;
a.                   Menciptakan tokoh teladan, Anak-anak belajar banyak sekali dengan proses meniru orang tua mereka, dan meniru diantara kebiasaan baik dan buruk mereka;
b.                  Menghargai daripada menghukum, menghargai kebiasaaan baik dengan senyum, pelukan atau dengan menunjukkan ketertarikan pada apa yang anak lakukan lebih efektif daripada hukuman untuk kebiasaan buruk;
c.                   Menjadikan pantas apa yang mereka inginkan, anak membutuhkan waktu untuk belajar dan apabila orang tua berharap terlalu banyak untuk segera berhasil itu membuat anak tidak bahagia;
d.                  Konsisten, Ketika peraturan dibuat, segala usaha seharusnya dibuat untuk menegakkannya. Sehingga anak tahu mana perbuatan yang baik atau buruk

III. Kesimpulan
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan pada anak mengenai perilaku moral yang diterima oleh kelompok. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk serta mendorong untuk berperilaku agar sesuai dengan standar yang diperlukan. Hal yang diperlukan adalah peran para orang tua, orang dewasa ataupun guru untuk bisa memberikan stimulasi dan intervensi apa kepada anak agar anak mengetahui perilaku-perilaku yang diinginkan oleh standar kelompok sosialnya. Disiplin dan hukuman bukanlah kata yang sinonim. Disiplin yang baik mendorong perkembangan anak-anak yang sesuai untuk mampu mencapai pengontrolan diri dan juga untuk menciptakan disiplin secara individu. Orang tua dan guru harus mempertimbangkan dengan baik bagaimana cara mengatasi tingkah laku anak. Orang tua dan guru harus berpikir mengenai kebutuhan anak dan tingkat perkembangan mereka dengan tujuan agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang terbaik untuk mencapai pengontrolan diri.
Daftar Pustaka
Aulina, Nisak, Choirun. 2013. Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/view/45/51
Ghofar, Abdul. 2018. Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini http://journal2.uad.ac.id/index.php/almisbah/article/view/83/59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar