BERAWAL DARI
DISIPLIN
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri
tiap orang. Kesadaran tiap orang diperlukan dengan mematuhi peraturan yang
berlaku. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan
bagi masyarakat dalam menciptakan tata tertib yang baik. Selain itu peraturan
juga harus bersifat jelas, mudah dipahami, dan berlaku bagi semua masyarakat.
Mangkuprira mengatakan bahwa kedisiplinan merupakan sifat seseorang yang secara
sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu.
Kata Kunci :
Disiplin, karakter
I.
Pendahuluan
Disiplin
kerja adalah tindakan manejemen untuk memberikan semangat kepada pelaksana
standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan
dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada
kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerja dan prestasi yang lebih baik.
Dengan demikian penerapan disiplin sangat mempengaruhi kinerja para pegawai.
II.
Permasalahan
Faktor
apa yang paling mempengaruhi masyarakat agar dapat berubah menjadi lebih
disiplin lagi?
III. Pembahasan
3.1
Fungsi Kedisiplinan
Fungsi
kedisiplinan menurut Tu’u (2004) adalah :
a.
Menata kehidupan bersama
Kedisiplinan
sekolah berguna untuk menyadarkan siswa bahwa dirinya perlu menghargai orang
lain dengan cara menaati peraturan yang berlaku, sehingga tidak merugikan pihak
lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.
b.
Membangun Kepribadian
Disiplin
yang diterapkan di masing-masing lingkungan memberi dampak bagi pertumbuhan
kepribadian yang baik
c.
Melatih Kepribadian
Sikap,
perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui
latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur, dan patuh perlu
dibiasakan dan dilatih.
d.
Menciptakan Lingkungan yang kondusif
Kedisiplinan
berfungsi untuk mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar
berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai
lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajarannya.
3.2
Cara Membentuk Kedisiplinan
1.
Hukuman
Tata
tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang
melanggar tata tertib tersebut
2.
Pemaksaan
Kedisiplinan
dapat terjadi karena pemaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa
yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa
harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
3.
Adanya Kekuasaan yang lebih besar
Dalam
membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan yang lebih besar, sehingga
mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah yang diinginkannya.
Sebaliknya, pihak lain memiliki ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia
bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya.
3.3
Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
a.
Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa
mendiktekan
kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa.
Perbuatan
seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh,
apatis
atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin
berontak
terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang
mereka
terima.
b.
Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan mata pelajaran
daripada siswanya.
c.
Lingkungan sekolah seperti hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah
(akan
libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang
kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang
Gaduh.
d.
Lingkungan Keluarga baik pada kondisi anggota keluarga maupun pada situasi
tempat tinggal.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Keluarga dan situasi tempat tiggal
adalah salah satu faktor yang paling cepat untuk mempengaruhi kedisiplinan
seseorang. Apabila seseorang bergaul dengan teman yang baik, maka sifat baik
dari orang tersebut pun akan terbawa/tertular pada diri kita. Sebaliknya,
apabila kita bergaul dengan teman yang buruk sifatnya, maka keburukan itu juga
akan terbawa/tertular pada kita.
V.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar