Bayu Anggara Judiansyah (@K04-Bayu)
Pengertian Pengendalian diri. self control atau
pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk
mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik
dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.
Pengendalian diri (self control) didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.
Pengendalian diri atau disebut juga
kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah
laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan
pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk
bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu
tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka
kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki
seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri..
Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekad untuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat.
Pengendalian diri dijabarkan sebagai “kemampuan seseorang melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dengan mendisiplinkan kemauan atau dorongan-dorongan dalam diri seseorang, serta menahan diri dengan sadar untuk bertindak
guna mencapai hasil dan tujuan sesuai yang
diinginkan”.
Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian
Diri :
1. Dalam Keluarga
- Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
- Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2. Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
- Saling menghormati dan menghargai orang lain
- Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
- Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
- Saling menghormati dan menghargai orang lain
- Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
- Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
3. Dalam Lingkungan Sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar / tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
- Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar / tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
Tiga jenis kualitas kontrol diri :
Block dan Block (dalam Lazarus, 1976)
menjelaskan ada tiga jenis kualitas kontrol diri, yaitu
over control, under control, dan appropriate control.
Over control merupakan kontrol diri yang
dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan individu banyak
menahan diri dalam beraksi terhadap stimulus. Under control merupakan suatu
kecenderungan individu untuk melepaskan impuls dengan bebas tanpa perhitungan
yang masak. Appropriate control merupakan kontrol individu dalam upaya
mengendalikan impuls secara tepat.
Berdasarkan Konsep Averill (dalam
Sarafino, 1994), terdapat 3 aspek kontrol diri, yaitu kontrol perilaku
(behavior control), Kontrol kognitif (cognitive control), dan mengontrol
keputusan (decisional control).
a. Behavioral control
Merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon
yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang
tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini terbagi menjadi dua
komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan
memodifikasi stimulus (stimulus modifiability). Kemampuan mengatur pelaksanaan
merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi
atau keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu diluar dirinya. Individu yang
kemampuan mengontrol dirinya baik akan mampu mengatur perilaku dengan
menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu individu akan menggunakan
sumber eksternal. Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk
mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus,
menempatkan tenggang waktu di antara rangkaian stimulus yang sedang
berlangsung, menghentikan stimulus sebelum waktunya berakhir, dan memngatasi
intensitasnya.
b. Cognitive control
Merupakan kemampuan individu dalam
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai,
atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai
adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua
komponen, yaitu memperoleh informasi (information gain) dan melakukan penilaian
(appraisal). Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu
keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut
dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha
menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan
segi-segi positif secara subjektif.
c. Decisional control
Merupakan kemampuan individu untuk memilih
hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau
disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan
adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk
memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Dari uraian dan penjelasan di atas, maka
untuk mengukur kontrol diri digunakan aspek-aspek sebagai berikut :
1.
Mengatur pelaksanaan
2.
Memodifikasi stimulus
3.
Memperoleh informasi
4.
Melakukan penilaian
5.
Menentukan pilihan dan memilih berbagai tindakan
Manfaat dan Hikmah Kontrol Diri :
Seseorang yang melakukan kontrol
diri (mujahadah an-nafs) akan memperoleh manfaat dan hikmah
sebagai berikut :
1. Hati semakin
bersih dan tenang
2. Memperoleh kebahagiaan
lahir dan batin
3. Diberi kemudahan
oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
4. Dijauhkan dari
sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong
5. Dicintai Allah SWT
dan sesama manusia
6. Mendapatkan
hidayah yang sempurna dari Allah SWT
7. Mendapatkan ridha
dari Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA:
Rahayu Srikandi. 2015. Pengertian Pengandalian Diri. dan
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-pengendalian-diri.html (diakses pada 6 Desember 2018)
Darul. 2010. Pengendalian Diri Contoh Sikap dan Perilaku. Dan Tersedia: http://kpideuno.blogspot.co.id/2010/10/pengendalian-diri-contoh-sikap-dan.html (diakses pada 6 Desember 2018)
Anonim. 2015. Pengertian Kontrol Diri Definisi Jenis. Dan Tersedia:http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-kontrol-diri-definisi-jenis.html (diakses pada 6 Desember 2018)
Anonim. 2014. Manfaat dan Hikmah Kontrol diri. Dan
http://pai-bp.blogspot.co.id/2014/08/manfaat-dan-hikmah-kontrol-diri.html (diakses pada 6 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar