Kemampuan
kita untuk mengambil peluang dan merasa nyaman dengan hasil yang tidak
diketahui dipengaruhi oleh susunan psikologis kita sendiri, fungsi fisiologis
di tubuh kita, budaya di mana kita dibesarkan, dan dukungan masyarakat yang
lebih luas terhadap perilaku berisiko.
Penelitian
telah menemukan, misalnya, bahwa tingkat testosteron masing-masing individu
dapat berhubungan langsung dengan pandangan kita terhadap risiko. Karena pria
cenderung memiliki kadar testosteron lebih tinggi daripada wanita, mereka
sering kali lebih bersedia untuk bertindak impulsif berdasarkan informasi yang
parsial - walaupun keduanya memiliki selera risiko yang sama.
"Ketika
Anda bersiap untuk bertengkar atau Anda telah mengambil risiko dan hasilnya
terbayar dengan setimpal, tingkat testosteron Anda meningkat dan Anda menjadi
lebih percaya diri," kata Dr Tara Swart, seorang ilmuwan syaraf dan
pelatih kepemimpinan yang berbasis di London, Inggris.
Bagi
mereka yang bukan pengambil risiko, ada beberapa cara untuk membuat diri Anda
lebih nyaman dalam mengambil peluang tersebut. Sampai batas tertentu, Anda
dapat mengubah respon fisiologis yang mungkin membuat Anda menghindari risiko
dengan mengatasi beberapa masalah psikologis juga.
Swart
merekomendasikan praktik yang dia sebut sebagai "membungkam pikiran."
Teknik ini dirancang untuk mengurangi "obrolan di dalam otak" dengan
melatih otak agar tetap berada pada saat ini (pikiran tidak ke mana-mana).
Entah Anda sedang berjalan, makan, atau
bernafas, dengan fokus pada pemandangan, suara, dan sensasi fisik pada momen
tertentu dapat membantu meredam kebiasaan kita untuk mengulangi kesalahan dan
kekhawatiran, kata Swart
Berikut qoutes dari
beberapa tokoh tentang mengambil resiko:
“Jangan takut. Takut
adalah hal yang paling berbahaya di dunia” – Hugh Walpole
“Sekiranya Anda tidak
mau mengambil resiko, berarti Anda mengambil semua resiko.” – Geena Davis
“Setiap momen kehidupan
kita mengandung resiko. Waktu kita menghembuskan dan menarik napas juga
mengandung resiko. Ketika kita menghembuskan napas, siapa yang tahu napas itu
akan kembali atau tidak?” – Billi Lim
“Biasanya perbedaan
antara orang yang sukses dan gagal bukan terletak pada usaha atau ide, tetapi
terletak pada keberanian merealisasikan ide, mengambil resiko yang telah
diperhitungkan, dan bertindak,” – Dr. Maxwell Maltz
- Resiko mengajarkan tentang proses
- Resiko Sebagai Jembatan untuk Mengenal Diri Lebih Dalam
- Resiko Menciptakan Standar Hidup yang Lebih Tinggi
- Resiko membuat anda lebih hidup
- Resiko menciptakan perubahan
Daftar Pustaka
https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-40329998
https://aquariuslearning.co.id/5-manfaat-mengambil-risiko-lebih-banyak/
http://www.dokterbisnis.net/2013/07/30/baca-9-petuah-bijak-ini-agar-anda-berani-mengambil-resiko-usaha/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar