Laman

Rabu, 05 Desember 2018

Melatih diri untuk mengambil Resiko

Abstrak
Kemampuan kita untuk mengambil peluang dan merasa nyaman dengan hasil yang tidak diketahui dipengaruhi oleh susunan psikologis kita sendiri, fungsi fisiologis di tubuh kita, budaya di mana kita dibesarkan, dan dukungan masyarakat yang lebih luas terhadap perilaku berisiko.
Penelitian telah menemukan, misalnya, bahwa tingkat testosteron masing-masing individu dapat berhubungan langsung dengan pandangan kita terhadap risiko. Karena pria cenderung memiliki kadar testosteron lebih tinggi daripada wanita, mereka sering kali lebih bersedia untuk bertindak impulsif berdasarkan informasi yang parsial - walaupun keduanya memiliki selera risiko yang sama.
"Ketika Anda bersiap untuk bertengkar atau Anda telah mengambil risiko dan hasilnya terbayar dengan setimpal, tingkat testosteron Anda meningkat dan Anda menjadi lebih percaya diri," kata Dr Tara Swart, seorang ilmuwan syaraf dan pelatih kepemimpinan yang berbasis di London, Inggris.

Bagi mereka yang bukan pengambil risiko, ada beberapa cara untuk membuat diri Anda lebih nyaman dalam mengambil peluang tersebut. Sampai batas tertentu, Anda dapat mengubah respon fisiologis yang mungkin membuat Anda menghindari risiko dengan mengatasi beberapa masalah psikologis juga.
Swart merekomendasikan praktik yang dia sebut sebagai "membungkam pikiran." Teknik ini dirancang untuk mengurangi "obrolan di dalam otak" dengan melatih otak agar tetap berada pada saat ini (pikiran tidak ke mana-mana).
Entah Anda sedang berjalan, makan, atau bernafas, dengan fokus pada pemandangan, suara, dan sensasi fisik pada momen tertentu dapat membantu meredam kebiasaan kita untuk mengulangi kesalahan dan kekhawatiran, kata Swart


Berikut qoutes dari beberapa tokoh tentang mengambil resiko:
“Jangan takut. Takut adalah hal yang paling berbahaya di dunia” – Hugh Walpole
“Sekiranya Anda tidak mau mengambil resiko, berarti Anda mengambil semua resiko.” – Geena Davis
“Setiap momen kehidupan kita mengandung resiko. Waktu kita menghembuskan dan menarik napas juga mengandung resiko. Ketika kita menghembuskan napas, siapa yang tahu napas itu akan kembali atau tidak?” – Billi Lim

“Biasanya perbedaan antara orang yang sukses dan gagal bukan terletak pada usaha atau ide, tetapi terletak pada keberanian merealisasikan ide, mengambil resiko yang telah diperhitungkan, dan bertindak,” – Dr. Maxwell Maltz

Berikut manfaat dari suka mengambil resiko:
  1. Resiko mengajarkan tentang proses
  2. Resiko Sebagai Jembatan untuk Mengenal Diri Lebih Dalam
  3. Resiko Menciptakan Standar Hidup yang Lebih Tinggi
  4. Resiko membuat anda lebih hidup
  5. Resiko menciptakan perubahan

Daftar Pustaka
https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-40329998
https://aquariuslearning.co.id/5-manfaat-mengambil-risiko-lebih-banyak/
http://www.dokterbisnis.net/2013/07/30/baca-9-petuah-bijak-ini-agar-anda-berani-mengambil-resiko-usaha/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar