Risiko adalah tolak ukur seseorang. Orang yang berani
mengambil risiko adalah mereka yang berusaha untuk menjaga semangat dalam
dirinya ketika melalui langkah-langkah dan menikmati hasil usahanya. Artinya,
orang berhasil bukan sekadar karena melalui langkah-langkah pencapainnya, tapi
juga siap menerima risiko yang ditimbulkannya. Merekalah orang sukses yang
sesungguhnya.
Meraih kesuksesan adalah impian semua orang. Bagi mereka
yang benar-benar menginginkannya akan bersungguh-sungguh menjalani prosesnya.
Mereka berani mengambil risiko, walaupun risiko tersebut sangat menantang
kehidupannya. Tentu saja, risiko yang dimaksud bukanlah risiko ringan saja,
tapi juga risiko berat.
Pertama, berbaik
sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah
bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang
benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga
takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.
Kedua, yakin bahwa
kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Orang
hidup saja melalui proses. Dilahirkan dan begitu seterusnya. Begitu juga orang
mati, dia mesti melalui sakaratul maut. Dan begitu seterusnya. Dalam konteks
yang lain, hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta
tantangan yang bergulat di dalamnya.
Ketiga, percaya
bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai
sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi.
Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko.
Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko.
Risiko membangun bisnis adalah bangkrut atau rugi, risiko menjadi penulis
adalah ditolak penerbit, risiko menjadi aktivis literasi ditinggal pembaca,
risiko menjadi pemimpin adalah dihina, risiko menjadi pembalap adalah tabrakan,
risiko menjadi orang kaya adalah kemiskinan, risiko menjadi orang jujur adalah
pengasingan. Begitu seterusnya. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya
berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga
akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam
melakoni kehidupannya.
Keempat, percaya
diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari
usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan
langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya,
itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya
adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan
hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil usaha dan
pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun yang dia
dapatkan dari usahanya.
Kelima, percaya
akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang
sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir
yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali
langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau
langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu
terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan.
Manfaat Yang Dapat
Di Ambil Dari Mengmbil Resiko
1.
Resiko menciptakan perubahan
2.
Risiko membuat anda lebih hidup
3.
Risiko memnciptakan standar hidup yang lebih
tinggi
4.
Risiko sebagai mengenal diri lebih dalam
5.
Risiko mengajarkan anda tentang proses
Kesimpulan
Di dalam kehidupan ini, kita selalu dihadapkan oleh banyak resiko.
Apapun cita-cita atau impian kita, kita harus siap akan berbagai resikonya.
Karena, ada seorang pepatah berkata “Dia yang tidak cukup berani mengambil
resiko, tidak akan mencapai apa-apa dalam kehidupan”. Yuk, berani mengambil
resiko dan keluar dari zona nyaman demi meraih impian kita!
Daftar Pustaka
Ronalbiring. 2015. 5 manfaar mengambil risiko
Kadir Syamsudin. 2012. Berani mengambil risiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar