KERJA SAMA
A. PendahuluanManusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk lain. Dengana
akal budinya, manusia dapat berpikir dan menemukan cara-cara yangpaling tepat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan sebagai
makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Salah satu cara yang
ditemukan olehmanusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut adalah kerja
sama. manusiasadar bahwa tanpa kerja sama, mereka tidak mungkin memenuhi
kebutuhannyasendiri secara layak.Arti kerjasama itu sendiri adalah interaksi
sosial antar individu atau kelompok yangsecara bersama-sama mewujudkan kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama. Untuk lebih jelasnya simaklah bahasan
berikut ini.B. Pengertian Tentang Arti, Norma dan Masalah Kerja Sama1) Arti
kerja sama dalam berbagia kehidupanPada hakikatnya, manusia adalah makhluk
individu sekaligus makhluk sosial. Sebagaimakhluk individu manusia ingin
diperhatikan, dihormati dan didahulukankepentingannya.Sebagai makhluk sosial,
manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia yang lain.Aristoteles menamakan
hal ini sebagai zoon politicon artinya makhluk yang selaluingin hidup
berkelompok dan sesamanya. Berdasarkan konsep tersebut, lahirlahhubungan dan
kerja sama manusia satu dengan lainnya.Manusia atau bangsa tidak dapat lepas
dari hubungan kerja sama dengan manusia ataubangsa lain. Hal ini membuktikan bahwa
kerja sama benar-benar hal yang sangatpenting dalam kehidupan manusia. Beban
suatu negara menjadi sangat berat bilahubungan dengan bangsa lain dihambat atau
diputus.2) Norma kerja sama dalam berbagia kehidupanPada hakikatnya, manusia
diciptakan Tuhan di muka bumi hanya untuk mengabdikepada-Nya. Selain itu
manusia diciptakan Tuhan agar hidup berkelompok, tolongmenolong, dan bekerja
sama atas dasar kebajikan. Manusia dilarang untuk salingbermusuhan dan berbuat
kerusakan.Dalam kehidupannya, manusia mempunyai berbagai kepentingan,
kepentingan setiapmanusia tentulah berbeda-beda, bahkan terkadang bertentangan.
Jika setiap manusiahanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan
kepentingan orang lain,maka akan timbul perselisihan, pertengkaran bahkan perkelahian,
karena itu untuk mengindari perselisihan dan pertengkaran maka
ditentukanlah suatu suatukepentingan bersama. Kepentingan bersama ini dijadikan
kepentingan semua orangatau kepentingan umum. Kepentingan umum ini harus
didahulukan atas kepentinganpribadi. Dengan demikian perselisihan, pertengkaran
dan perkelahian dapatdihindarkan.Atas dasar tuntutan tersebut bangsa Indonesia
yang beraneka ragam suku, bahasa,adat istiadat dan daerah ini harus salaing
menghormati dan bekerja sama dalammeningkatkan kesejahteraan hidup. Hanya saja
perlu diperhatikan bahwa kerja samatersebut
:a) Tidak untuk melakukan kejahatan dan kerusakan.b) Bersifat
meninggikan derajat dan martabat kemanusiaan.c) Tetap menghargai keberadaan dan
keanekaragaman suku, agama, ras dan alirangolongan dalam masyarakat.
d) Bersifat adil.e) Tidak
bertentangan dengan norma dan peraturan perundang-undangan yangberlaku.3)
Masalah kerja sama dalam berbagai kehidupanSejarah bangsa Indonesia telah
membuktikan bahwa apabila tidak ada kerjasama,maka gagallah semua perjuangan
bangsa dalam meraih tujuan. Namun setelahsemua bekerja sama dan bersatu kita
menjadi berhasil. Perjuangan Thomas Mattulessi(Pattimura) dari Maluku (1817),
Pangeran Diponegoro di Jawa (1825-1830) danImam Bonjol di Sumatera Barat
(1821-1837), dapat dijadikan sebagai contoh padawaktu itu mereka tidak bekerja
sama dan bersatu. Seandainya mereka dapat bekerjasama dan bersatu, niscaya
Belanda sudah dapat dikalahkan.Kesalahan masa lampau segera disadari oleh para
pemimpin bangsa. Merekakemudian mengambil langkah untuk memperbaikinya dengan
membentuk organisasimodern. Sejak tahun 1908 Organisasi Budi Utomo menerapkan
perjuangan dengancara menggalang persatuan, kesatuan dan koordinasi. Budi Utomo
membangkitkansemangat nasional melalui usaha-usaha pendidikan dan kebudayaan.
20 tahun setelahberdirinya Budi Utomo, kesadaran berbangsa mulai tumbuh.
Organisasi-orgasnisasipermuda yang semula berjuang sendiri-sendiri, akhirnya
mempunyai keinginan untuk bersatu. Organisasi-organisasi pemuda itu
seperti Jong Java, Jong Sumatra, JongCelebes bersatu dan berkumpul di Jakarta.
Mereka mengadakan kongres pemuda Idan II, yang akhirnya menghasilkan sumpah
pemuda.Sumpah pemuda diikrarkan pada tahun 1928, sebagai bentuk kebulatan
tekadmewujudkan kerja sama dalam perjuangan bangsa. Perjuangan itu dilandasi
dengansemangat persatuan dan kesatuan. Perjuangan angkatan 28 ini kemudian
dilanjutkanoleh angkatan 45. dari angkatan inilah semangat kerja sama dan
persatuan menjadikukuh. Semangat inilah menjadi modal utama bagi tercapainya
tujuan, yaknikemerdekaan.C. Pola Kerja Sama Dalam Berbagai Kehidupan1) Pola
kerja sama antar pemeluk agamaSebagaimana telah kita ketahui, masyarakat
Indonesia terbentuk dari berbagai sukuyang memeluk agama dan kepercayaan yang
berbeda-beda. Keadaan yang demikianmerupakan hal yang membanggakan, karena
selama ini di lingkungan bangsaIndonesia tetap terjaga persatuan dan kesatuan.
Kita bangsa Indonesia harus tetapdapat menjaga dan melestarikan sikap toleransi
dan kerja sama.Usaha melestarikan kerukunan itu meliputi 3 macam, yang lebih
dikenal dengan TriKerukunan umat beragama, yaitu :a) Kerukunan intern umat
beragama.b) Kerukunan antar umat beragama yang berbeda.c) Kerukunan umat
beragama dengan pemerintah.Kerukunan yang menumbuhkan semangat kerja sama yang
positif dan produktif sangat diperlukan dalam masa pembangunan sekarang.
Agama menuntun agar parapemeluknya hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Dalam
rangka memenuhikebutuhan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan itu, maka diperlukan
kerja samadengan orang lain termasuk yang berlainan agamanya.Jadi, dalam kerja
sama antar umat beragam atau kepercayaan terhadap Tuhan yangMaha Esa, hendaknya
jangan sampai mencampuri adukkan antara ajaran agama atau
kepercayaan yang satu dengan lainnya.
Hal demikian untuk melindungi dan menjaminkemurnian dan pelaksanaan, serta
ketinggian dan keluhuran agama itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar