Jumat, 04 November 2016

Beradaptasi Mudah, Jika Mengetahui Ini!

Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri.  Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya. Dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi.  Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas.


Karakteristik Adaptasi

Berikut ini akan ditinjau karakteristik penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah menurut Hartinah (2010:186-187) adalah sebagai berikut.

1.       Adaptasi secara positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal - hal sebagai berikut: 
·         Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.
·         Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
·         Tidak menunjukkan adanya frustrasi pribadi. 
·         Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
·         Mampu dalam belajar 
·         Menghargai pengalaman.
·         Bersikap realistic dan objektif. 
Dalam melakukan penyesuaian dini secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk, antara lain:
a)      Penyesuaian dengan mengahadapi masalah secara langsung 
Pada situasi ini individu secara langsung menghadapi masalahnya dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Misalnya seorang siswa yang terlambat dalam menyerahkan tugas karena sakit, maka Ia menghadapinya secara langsung, ia mengemukakan segala masalahnya kepada gurunya.

b)      Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan) 
Pada situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman untuk dapat menghadapi  dan memecahkan masalahnya. Misalnya: seorang siswa yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ía akan mencari bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membaca buku, konsultasi, diskusi dan sebagainya.

c)       Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba 
Dengan cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-coba, dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan. Taraf pemikiran kurang begitu berperan dibandingkan dengan cara eksplorasi.

d)      Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti) 
Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ja dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti. Misalnya gagal nonton film di gedung bioskop, dia pindah nonton TV. 

e)      Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri
Dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri. Misalnya seorang siswa yang mempunyai kesulitan dalam keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menulis (mengarang). Dan usaha mengarang ía dapat membantu mengatasi kesulitan dalam keuangan. 

f)       Penyesuaian dengan belajar 
Dengan belajar, individu akan banyak mempenoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri. Misalnya seorang guru akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak belajar tentang berbagai pengetahuan keguruan.

g)      Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri
Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendalian diri secara tepat pula. Dalam situasi ini individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang tidak penlu dilakukan. Cara inilah yang disebut inhibisi. Di samping itu, individu harus mampu mengendalikan dirinya dalam melakukan tindakannya. 

h)      Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat
Pada situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat. Keputusan diambil setelah dipertimbang kan dan berbagai segi, antara lain segi untung dan ruginya. 

2.       Adaptasi Secara Negatif
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, agnesif dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu : (1) reaksi bertahan, (2) reaksi menyerang, dan (3) reaksi melarikan diri. 

Cara Agar Mudah Beradaptasi di Lingkungan Baru 

1)      Menata Persepsi Tentang Lingkungan Baru
Untuk menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita harus membekali diri dengan informasi yang benar dan terpercaya tentang lingkungan baru tersebut. Dengan demikian, sedikit banyak kita tahu dan mempunyai gambaran dengan lingkungan baru. Bagaimanapun, akan lebih nyaman berada di lingkungan baru yang kita sudah tahu daripada sibuk menerka dan menjadikan lingkungan baru tersebut sebagai misteri.
Lalu bagaimana jika informasi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan keinginan kita? Misal kita akan pindah ke suatu kota dan ternyata kita mendapati bahwa kota tersebut masih sangat kolot, sehingga tabu bagi wanita keluar malam. Mungkin cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah berusaha memahami alasan budaya itu. Dengan memahami, maka kita tidak akan menolak mentah-mentah dan membenci lingkungan baru, meskipun beberapa hal di dalamnya kita tidak suka.

2)      Menata Diri
Persiapkan diri menghadapi lingkungan baru tersebut. Secara fisik, jika lingkungan baru kita membutuhkan persiapan ekstra, maka persiapkan fisik kita. Jika lingkungan baru kita sangat menghargai intelektualitas, persiapkan juga itu. Atau jika lingkungan baru kita sangat religius, maka ada baiknya kita memilah kembali baju yang akan kita kenakan di sana, agar lebih sesuai.

3)      Persiapkan Mental
Intinya adalah kita menanamkan kepada diri bahwa kita adalah orang baru yang harus berlaku baik agar diterima. Janganlah segan menyapa. Jangan pula takut bertanya. Jangan merasa rendah diri, ingatlah jika kita memiliki kelebihan yg tidak dimiliki orang lain, begitpula orang lain memiliki kekurangan yg tidak kita ketahui, jadi bisa saja rasa memiliki kekurangan juga dirasakan oleh orang – orang yang akan kita kenali tsb.
4)      Mulailah Beradaptasi
Sebagus apapun persiapan yang kita lakukan, tetaplah kita harus beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ketika kita sudah masuk ke dalam lingkungan tersebut, adaptasi mutlak tetap dilakukan. Jangan lupa, lingkungan terus berubah, maka ikutlah berubah agar tidak terkena seleksi alam. Janganlah takut ditolak karena tantangan akan selalu ada di setiap lingkungan yang akan kita masuki. So, masuk lingkungan baru, siapa takut?

5)      Rajin-rajinlah Memulai Pembicaraan
Rajin - rajinlah menyapa atau mengobrol dengan teman2 baru kita. Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang menunjukkan bahwa adalah pribadi yg hangat & terbuka terhadap lingkungan baru. Yang pasti kita harus jadi orang yg murah senyum & senang menyapa orang-orang di sekitar lingkungan baru kita.

6)      Hargailah Budaya & Aturan di Lingkungan Baru
Percayalah, jika kita memasuki suatu lingkungan, pastilah kita berhadapan dengan peraturan. Sebebas-bebasnya suatu lingkungan, pastilah ada aturannya. Peraturan ini mutlak diperlukan agar kehidupan dalam lingkungan tersebut berjalan teratur. Oleh karena itu, kita harus bisa mengikuti peraturan yang ada di lingkungan baru tersebut. Baik peraturan yang sifatnya tertulis, maupun peraturan tidak tertulis tapi bersifat mengikat. Pada awalnya mungkin kita akan merasa canggung. Namun begitu, kita harus tetap mengikuti budaya dan aturan yang diterapkan di lingkungan yang baru itu.

7)      Open Mind
Ingat, kita ini orang baru. Kita masih sangat banyak membutuhkan bantuan dan belajar dari para senior di lingkungan baru. Misalnya, kita dapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang kita tempuh di kampus, bukan berarti kita lantas bersikap “sok jagoan”. Pengalaman dari para senior akan sangat bermanfaat untuk kita dalam lingkungan baru itu. Janganlah menutup diri. Terimalah kritikan orang lain. Jika kita bekerja sebagai tim, cobalah untuk meraih kepercayaan di dalam tim. Dan akan lebih baik lagi bila kita langsung mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap tugas tim. Kita akan banyak belajar.

8)      Jangan Malu Bertanya
Segeralah bertanya bila ada sesuatu yang sekiranya kita rasa masih kurang jelas. Bertanya tidak harus pada orang yang lebih tua. Kita bisa bertanya kepada orang - orang yang sudah cukup berpengalaman di sekitar kita. Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu lebih berpengalaman daripada kita. Selain itu, jika lingkungan baru kita adalah lingkungan kerja, kita bisa juga bertanya kepada atasan langsung atau rekan satu level.

9)      Keingintahuan
Kuriositas akan membuat kita bersemangat dalam bekerja. Bila dari awal saja kita sudah tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap bidang pekerjaan, bukan tidak mungkin kita pun akan malas untuk mengerjakan apa pun. Kuriositas akan memotivasi kita untuk mengeksplorasi kemampuan kita lebih dalam.

10)   Mintalah Penilaian dari Orang-orang di Sekitar Kita
Cobalah minta penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan. Baik dan buruknya mesti kita terima, sehingga kita bisa meningkatkan kualitas diri kita di lingungan baru. Tapi sikap dan cara demikian bukanlah jaminan bahwa kita akan begitu saja lolos beradaptasi di lingkungan baru kita. Bila ada kesalahan dalam cara beradaptasi kita, diskusikanlah dengan orang lain untuk mendapatkan solusinya.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Dzainal. 2011. Kemampuan Menyesuaikan Diri. [Online]. Tersedia : http://shifa-idha-salsabila.blogspot.co.id/2011/12/kemampuan-menyesuaikan-diri.html. [30 Oktober 2016]
Ardiyanti, Leni. 2014. Kemampuan Beradaptasi. [Online]. Tersedia : http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html. [30 Oktober 2016]
Eko, Ardian. 2012. Cara Agar Mudah Beradaptasi di Lingkungan Baru. [Online]. Tersedia : http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html. [30 Oktober 2016]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar