Jika anda ingin
hidup, itu berarti anda harus berani mengambil resiko, Sebab hidup adalah
sebuah tantangan yang penuh dengan resiko. Kehidupan adalah sebuah resiko, jika
anda ingin hidup yang lebih baik, maka anda harus berani mengambil resiko. Karena
hidup adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, maka hadapilah dengan penuh
keberanian diri. Namun rasa takut mengambil
keputusan yang membuat banyak orang tidak berani mencoba dan akhirnya
kehilangan kesempatan besar yang mungkin akan membuat hidup mereka berubah,
tetapi rasa takut membuat mereka tidak berani mencoba. Rasa takut dan tidak
berani mencoba itulah yang merupakan kesalahan terbesar seorang manusia.
Agar berani mengambil resiko,
paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal:
1.
Berbaik
sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari
keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi
cobaan maupun pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru
terjadi karena keteledoran manusia.
Bagi siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia berani berikhtiar,
maka dia mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada dalam naungan Allah,
berada dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil dengan segala macam
risiko yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada Allah. Nah, jika apa
yang dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah Yang Maha Kuasa di
atas segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak semangat?
2.
Yakin
bahwa kesuksesan punya proses
Hampir tak ada kejadian yang tidak melalui proses. Orang hidup saja
melalui proses. Dilahirkan dan begitu seterusnya. Begitu juga orang mati, dia
mesti melalui sakaratul maut. Dan begitu seterusnya. Dalam konteks yang lain,
hampir tak ada yang mendapatkan kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang
bergulat di dalamnya.
Dengan demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai
kesuksesan, maka dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya. Dia harus
percaya bahwa menggapai kesuksesan itu pasti melalui langkah-langkah. Selain
itu, kesuksesan juga butuh waktu pencapaian. Kesuksesan tidak didapatkan
seketika saja, dia butuh waktu yang kadang tak sedikit. Jika langkah-langkah
yang sudah tersusun mengalami kendala pencapaian, maka itu pertanda impian
tersebut butuh langkah-langkah baru yang lebih kreatif dan fleksibel.
3.
Percaya
bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata
atau mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti
dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena
tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Risiko membangun
bisnis adalah bangkrut atau rugi, risiko menjadi penulis adalah ditolak
penerbit, risiko menjadi aktivis literasi ditinggal pembaca, risiko menjadi
pemimpin adalah dihina, risiko menjadi pembalap adalah tabrakan, risiko menjadi
orang kaya adalah kemiskinan, risiko menjadi orang jujur adalah pengasingan.
Begitu seterusnya. Dengan adanya kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang
akan matang secara psikologis. Di samping itu, dia juga akan berusaha sejak
dini untuk mencari solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan.
Dengan adanya risiko, seseorang menjadi antisipatif dalam melakoni
kehidupannya.
4.
Percaya
diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha
maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan
langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya,
itu adalah keberhasilan. Dia sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya
adalah satu perjuangan yang tak sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan
hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa yang diperolehnya adalah hasil usaha dan
pembuktian dari keringatnya sendiri. Dia bangga dengan hasil apapun yang dia
dapatkan dari usahanya.
5.
Percaya
akan peluang
Orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba
dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang
sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali
langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah
baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi
siapapun yang menginginkan kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan
kepada mereka yang bersungguh-sungguh?
DAFTAR PUSTAKA
Watung, Abraham. 2012. Keberanian Mengambil Resiko.
[Online]. Tersedia: http://situs-motivasi.blogspot.co.id/2011/12/keberanian-mengambil-resiko.html.
[5 November 2016].
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Resiko. [Online].
Tersedia: https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/. [5 November 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar