Selasa, 15 November 2016

Mari Mengambil Resiko

Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang telah dibuat.
Resiko dapat terjadi langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa berselang.
Keputusan yang diambil dalam level manapun dan dalam kondisi apapun dapat membawa dampak atau resiko yang ditimbulkan dari keputusan tersebut.
Di dalam hidup ini setiap keputusan yang kita ambil selalu mengandung resiko, sebagai contoh: kita memutuskan untuk makan maka resikonya kenyang, kita memutuskan tidak makan maka resikonya lapar. Dan perlu diketahui di dalam sesuatu yang mengandung resiko besar selalu mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, misalnya pesawat terbang lebih beresiko daripada bus tetapi tingkat keamanannya jauh lebih baik daripada bus karena mempunyai peralatan yang mampu mengkompensasi resiko. Demikian juga dengan olahraga yang beresiko tinggi seperti terjun payung, bungee jumping, menyelam juga mempunyai peraturan dan peralatan pengaman yang mempunyai tingkat kemanan cukup tinggi.

Bandingkan dengan orang-orang yang membuka warung atau tempat usaha di pinggir jalan raya. Dewasa ini membuka usaha di tepi jalan raya sepertinya sudah menjadi hal yang lazim. Apakah mereka masuk golongan pengambil resiko? Jawabannya bisa beragam, ada yang jawab mereka tidak mengerti apa itu resiko karena yang mereka pahami adalah bagaimana berusaha. Ada yang menjawab mereka orang nekat dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi, tidak perlu dihitung resikonya, yang penting usaha jalan. Ada banyak contoh lain orang-orang yang tidak mengetahui resiko atau dampak yang akan terjadi, seperti orang yang naik di atap kereta, orang yang bekerja tanpa alat pelindung diri dan lain sebagainya. Pada intinya mereka yang masuk kelompok ini adalah orang-orang yang tidak peduli terhadap resiko yang akan datang.

Berani mengambil resiko

Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebgai risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya resiko yang dihadapi oleh keluarga. Beberapa jenis resiko:
1.      Objective risk                :      ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan cara mengatasinya pun sama.
2.      Subjective risk              :      adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective risk.
3.      Uncertainty                  :      adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak seperti halnya kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat apa pun yang dapat diterima.

Reaksi terhadap resiko; adalah reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam situasi yang tidak pasti. Reaksi ini antara lain disebabkan karena ketidakpastian ini. Reaksi orang terhadap resiko tidak sama, tergantung pada hal yang berikut:
a.       Jenis kelamin
b.      Pendidikan
c.       Umur
d.      Intelegensi
e.       Kondisi ekonomi

Manajemen Resiko
Manakala perusahaan menjadi rumit, maka makin sulit bagi wirausahawan untuk mengetahui masalah mana yang dapat ditunda. Karena itu perusahaan perlu mempunyai seseorang yang secara sistematik mencari masalah potensial dan merancang  pengamanan untuk meminimalkan kerugian potensial, mengingat hal ini, kebanyakan perusahaan besar telah menunjuk “manajer risiko” yang melapor ke Pejabat Kepala Keuangan, sementara Direktur Keuangan Perusahaan Kecil secara pribadi memikul tanggung jawab pengelola risiko itu.
Dari beberapa risiko yang ada dapat  dapat dikurangi atau dikelola, dan inilah yang dimaksud dengan manajemen risiko.

      Macam-Macam Resiko
a.       Risiko murni adalah risiko yang hanya memberikan prospek kerugian
b.      Risiko spekulatif adalah situasi yang memberikan peluang keuntungan tetapi mungkin mengakibatkan kerugian
c.       Risiko permintaan, berkaitan dengan permintaan akan produk atau jasa suatu perusahaan
d.      Risiko masukan adalah risiko yang berkaitan dengan biaya masukan, termasuk tenaga kerja dan bahan.
e.       Risiko keuangan adalah risiko yang diakibatkan dari transaksi keuangan
f.       Risiko properti dengan kerusakan aktiva-aktiva produktif. Jadi bahaya kebakaran, banjir, kerusuhan merupakan risiko properti bagi sebuah perusahaan
g.      Resiko personel adalah resiko yang diakibatkan oleh tindakan karyawan. Contohnya mencakup resiko yang berkaitan dengan kecurangan atau penipuan oleh karyawan, atau tuntunan berdasarkan diskriminasi umur atau jenis kelamin.
h.      Resiko lingkungan meliputi resiko-resiko yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan kesadaran masyarakat dalam tahun-tahun terakhir, bersama dengan tingginya biaya pembersihan lingkungan, telah meningkatkan arti penting resiko ini.
i.        Resiko kewajiban ganti rugi berkaitan dengan produk, jasa, dan tindakan karyawan. Contohnya mencakup ganti rugi dalam jumlah sangat besar yang diputuskan atas perusahaan membuat asbes dan beberapa penyedia jasa pemeliharaan kesehatan, termasuk biaya yang dikeluarkan akibat tindakan yang tidak tepat dari karyawan, seperti mengendarai kendaraan perusahaan secara sembrono.
j.        Resiko yang dapat diasuransikan adalah risiko yang dapat ditutup dengan asuransi. Sebenarnya, fungsi utama dari manajemen risiko adalah mengevaluasi semua alternatif untuk mengelola risiko tertentu, termaqsuk mengasuransikan sendiri, dan kemudian memilih alternatif yang optimal.


Daftar Pusaka :
Gamang, Gesta. 2013. Mengambil Resiko. http://gestagamang.blogspot.co.id/2013/06/mengambil-resiko-dan-keputusan_21.html (diakses 16 November 2016)

Akbar, Didik Ali. 2012. Pengambilan Resiko. http://dikdikali.blogspot.co.id/2012/11/pengambilan-resiko.html (diakses 16 November 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar