Sabtu, 12 November 2016

Mempunyai Prinsip Hidup Membentuk Kepribadian Anda





Dari kitab Sunan Abi Dawud yang ditulis oleh Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistan menerangkan ada 4 buah hadits yang bisa dijadikan pedoman dan prinsip hidup seorang muslim.
1. Landasilah seluruh aktifitas hidup kita dengan nawaitu lillhai ta'ala
Imam Abud Dawud mengutip hadits Muhammad SAW yang berbunyi,"Sesungguhnya nilai dari amal itu adalah tergantung niatnya dan setiap orang pasti mendapatkan (pahala) dari apa yang ia artikan.


Menurut Imam Abu Dawud, hadits ini hendaklah dijadikan dasar dala segala aktifitas kita. Dengan pengertian bahwa nilai perbuatan itu adalah bergantung pada niatnya. Bisa saja satu pemberian akan mendapat pahala bila diniatkan karena Allah SWT, tetapi bisa juga pemberian itu mendapatkan siksa jika ia memberikannya dengan tujuan untuk menyuap.

Dengan nawaitu lillhi ta'ala, Insya Allah segala aktifitas kita akan bermakna dan sekaligus mendapatkan pahala dari Allah SWT.

2. Tingkatkanlah prestasi hidup kita

Dalam hal ini, Abu Dawud mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, "Sebaik-baik keislaman seseorang, tinggalkanlah apa-apa yang sekiranya tidak bermanfaat bagi dirinya."

Hadits ini dijadikan oleh Imam Abu Dawud sebagai bahan mawas diri (instropeksi) sekaligus meningkatkan prestasi seseorang, yaitu dengan meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat untuk dirinya, keluarga, atau agama.
Sebagai contoh, begadang semalam suntuk tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat, bahkan hanya untuk melakukan maksiat. Ia tidak memperoleh keuntungan dunia, tidak juga memperoleh keuntungan akhirat.

Padahal waktu yang terbuang percuma bisa mencapai 4 atau 5 jam. Bayangkan andai waktu tersebut dimanfaatkan untuk membaca buku/kitab, menghafal Al-Qur'an, mendengarkan pengajian, niscaya ia akan mendapatkan keuntungan akhirat. Atau Waktu tersebuat ia gunakan untuk kerja atau lembur, tentunya ia akan mendapat uang atau keuntungan dunia.
Oleh karena itu, hadits itu mengingatkan kita agar modal waktu yang kita miliki selama 24 jam setiap harinya, benar-benar digunakan untuk kegiatan yang bermanfaaat.


3. Cintailah orang lain seperti mencintai dirimu sendiri

Imam Abu Dawud mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, "Seorang Mukmin tidak akan menjadi Mukmin yang baik sampai ia suka atau cinta terhadap saudaranya, seperti mencintai dirinya sendiri."
Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan dan dukungan orang lain. Orang kaya sekalipun tidak mungkin bisa hidup sendiri. Bahkan, semakin bertambah harta dan kekayaan seseorang, justru bertambah pula kebutuhan akan bantuan dari yang miskin.


4. Tingglakanlah perkara yang subhat apalagi yang haram

Setiap manusia tentu saja tidak dapat melepaskan diri dari interaksi sosial, bahkan dalam hubungan bisnis maupun hubungan yang lainnya. Dalam hal ini, Imam Abu dawud mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, "Yang halal telah jelas (halalnya), yang haram pun telah jelas (haramnya), tetapi di antara kedunya ada perkara-perkara yang masih subhat (sama, tidak pasti halal tetapi juga tidak pasti haram). barangsiapa yang menjaga diri dari perkara-perkara subhat, sesungguhnya dia sudah membersihkan diri untuk agama dan kehormatannya."

Barangsiapa yang tergelincir dalam perkara subhat, berarti dia telah jatuh kepada perkara haram, seperti halnya seorang penggembala yang menggembala ternaknya di sekitra tanah perbatasan. Sedikit-sedikit ia akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah, setiap pemilik tanah punya batasannya. Ketahuilah, bahwa batasan (larangan) Allah adalah hal yang diharamkan.
PRINSIP atau pendirian sangat penting dalam kehidupan. Orang yang memiliki prinsip artinya memiliki ketegasan sikap dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa pedoman, tanpa sikap, tanpa pendirian, akan mudah terbawa arus dan akhirnya kehidupannya pun dapat dipastikan tidak akan mengalami kemajuan. Di bawah ini uraian pentingnya memiliki prinsip dalam hidup dan manfaat yang akan dirasakannya.

1. Moto

Setiap produk, organisasi, lembaga atau gerakan selalu punya moto. Moto artinya slogan yaitu prinsip yang dipegang agar seseorang, komunitas atau lembaga berada dalam jalur yang tetap dan konsisten dalam prinsip dianut bersama. Orang hidup harus punya moto, slogan atau prinsip. Hidup tanpa prinsip adalah hidup tak terarah, akan mudah terbawa arus, mudah terbawa pengaruh, terombang-ambing oleh gelombang yang tak menentu. 

2. Mata

Mengapa moto penting? Agar mata terarah ke depan. Agar gerak dan arah hidup fokus pada tujuan tertentu, agar optimis menggapai masa depan. Mata kuda saja ditutupi agar fokus ke depan tidak melirik ke kiri dan kanan, apalagi manusia. Hidup manusia harus jelas arah dan tujuannya. Hidup ini untuk apa dan mau kemana. Al-Qur’an (At-Takwir: 26) mengatakan: “Fa ‘aina tadzhabūn?” (Mau kemanakah engkau pergi?) Arah dan tujuan hidup bisa ditentukan bila seseorang, kelompok atau lembaga memiliki moto (prinsip). Tanpa moto, mata dan gerak langkah akan sulit diarahkan fokus ke depan, pasti akan banyak tergoda oleh godaan kiri kanan.

3. Mutu

Mengapa moto dan mata harus diselaraskan? Agar hidup ini bermutu. Orang yang hidupnya tidak bermutu adalah tidak berkualitas. Orang yang hidupnya tidak punya moto dan tidak matanya mudah tergoda oleh godaan adalah hidup yang tidak bermutu.

4. Metu

Dalam bahasa Sunda ada ungkapan “saciduh metu, saucap nyata!” (ucapannya selalu menjadi kenyataan). Metu adalah agar keberhasilan atau kesuksesan hidupnya di masa depan menjadi nyata. Hanya akan menjadi nyata bila moto, mata dan mutunya selaras. Orang yang hidupnya memiliki prinsip, dijalani dengan konsisten dan hidupnya berkualitas pasti akan menggapai sukses dan keberhasilan.

5. Mati

Orang yang sukses dan berhasil dalam hidupnya, tentulah matinya tidak sia-sia. Orang yang moto, mata, mutu dan metunya sudah dirasakan dan dinikmati, ketika mati akan dikenang sebagai orang besar, orang berjasa, pahlawan dan sebagainya. Misalnya, para tokoh sejarah yang baik, para penemu, para pemimpin kharismatik, para ulama, para ilmuwan dan sebagainya. Bagi para ulama dan mereka yang berjihad dijalan Allah, Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 154 menggambarkannya dengan: “Wala taqūlu liman yuqtalu fî sabîlillâhi amwât. Bal ahyâ, walâkin lâ tasy’urūn!” (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.”
Berpegang tegulah kepada prinsip-prinsip hidup anda. dan sebelum itu pastikan kalau prinsip hidup anda adalah prinsip hidup yang betul-betul tepat untuk anda terapkan.

Milikilah prinsip untuk berpegang teguh kepada kebenaran kerana dimanapun anda berada, dan apapun yang menimpa anda, kebenaran selalu membuat anda berada di sisi yang tepat. Beberapa kejadian datang dengan tujuan untuk menggoyahkan anda dari prinsip-prinsip hidup anda.

Menjalankan prinsip hidup anda akan membuat anda bahagia, membuat anda perasaan anda terasa sempurna.Memengang teguh prinsip yang salah akan membuat kita melakukan kesalahan setiap hari. Pastikan prinsip hidup anda benar sebelum anda mulai menggengamnya erat-erat.

Lakukanlah terus menerus prinsip hidup anda, tapi jangan jadi orang yang kaku. Kerana setiap kejadian yang berbeda memerlukan sikap yang berbeda. Teruslah belajar, teruslah merenung, teruslah mempertajam prinsip hidup anda. terulah berlatih, teruslah berkarya, teruslah memperkuat diri anda sehingga anda sanggup menggenggam prinsip hidup anda.

Prinsip adalah pedoman-pedoman anda dalam menjalani kehidupan. Memiliki prinsip yang benar, prinsip yang kuat adalah hal yang menjadikan kehidupan anda luar biasa. Semua orang memiliki prinsip hidup, meskipun tidak semua mengetahui prinsip hidupnya. Sadar atau tak sadar kita telah memiliki prinsip yang kita dapat sejak kecil sampai sekarang.

Menjadi pribadi yang memiliki dan mempertahankan integritas adalah prinsip hidup yang luar biasa. Jika anda berpedoman pada prinsip hidup yang tepat, anda akan sampai pada kesuksesan, pada kebahagiaan tak peduli siapapun anda.



Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar