Pengertian atau definisi proaktivitas adalah orang yang relatif tidak
terpengaruh oleh kekuatan situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu
mempengaruhi timbulnya perubahan dalam lingkungannya.
Orang dengan proaktivitas tinggi mampu mengidentifikasi kesempatan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut,
menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna
terjadi. Lawan dari proaktif adalah pasif atau reaktif, yaitu orang yang
cenderung untuk beradaptasi atau berkompromi dengan keadaan, daripada berusaha
merubah dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada situasi disekitarnya.
Proaktivitas manusia selalu memiliki tujuan, bergerak maju, dan berorientasi
ke masa depan, serta secara internal memunculkan perilakunya sendiri. Stimulus
dari luar lebih tampak sebagai sesuatu yang menjadi kecenderungan aktualisasi
dari dalam keluar daripada sesuatu yang menjadikan individu bereaksi terhadap
stimulus lingkungan. Individu secara psikologis mencerna stimulus eksternal
tersebut, dan bukan sekedar bereaksi terhadap stimulus.
Hjelle dan Ziegler (1981) mengemukakan bahwa proaktivitas merupakan
salah satu asumsi dasar sifat manusia. Lebih jauh dijelaskan bahwa proaktivitas
adalah lawan dari reaktivitas. Proaktivitas merupakan keyakinan diri bahwa
sumber segala perilaku adalah terletak pada diri manusia itu sendiri. Manusia
melakukan aksi, bukan sekedar reaksi. Penyebab perilaku dapat ditemukan dalam
diri manusia sendiri dan muncul secara internal.
Sedangkan Frankl (1962) mengemukakan proaktif sebagai perilaku paling
utama dalam eksistensi hidup manusia, yaitu kemampuan individu untuk menemukan
makna hidup dan berjuang untuk memenuhi makna hidupnya itu (Search and struggle
for meaningful life) sebagai sebuah tanggung-jawab pribadi. Kehidupan manusia,
secara permanen bersifat menantang dan dalam merespon tantangan hidup itu,
tidak dapat dilakukan hanya dengan berbicara atau berkontemplasi saja,
melainkan harus ditindaklanjuti dengan suatu tindakan proaktif, sehingga makna
hidup yang telah ditemukan dapat direalisasikan.
Selanjutnya Maslow (dalam Mangkunegara, 2000), proaktivitas seseorang
adalah terletak pada perilaku seseorang, bukan respon terhadap stimulus eksternal,
artinya individu adalah beraksi, bukan bereaksi. Maslow menggambarkan manusia
sebagai individu yang selalu berusaha memuaskan kebutuhan internal.
Kebutuhan-kebutuhan inilah yang akan memunculkan perilaku. Konsep proaktivitas
ini sangat nyata ada dalam konsep aktualisasi diri Maslow. Tidak ada stimulus
eksternal dalam aktualisasi diri. Secara alami, aktualisasi diri adalah konsep
proaktif. Individu dipandang sebagai organisme yang mampu melakukan antisipasi
masa depan, kesadaran potensi diri dan usaha keras yang terus menerus untuk
dapat hidup.
Ciri-ciri Individu Proaktif :
Covey meringkas definisi dan
pengertian tentang sifat proaktif dari para ahli diatas dengan menjelaskan
tentang ciri-ciri individu proaktif (1995). ciri-ciri individu proaktif (dibandingkan
dengan individu reaktif) setidaknya ada 5 (lima), yaitu :
1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan
keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah
produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana
hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh
(mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang
terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah
positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka
meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam
ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah
dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan
memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered)
kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai
(values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia
mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik
manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh
pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang
membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique
himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati
nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will
(kebebasan kehendak).
Adapun manfaat dari bersikap proaktif yaitu, antara lain:
1. Tidak lekas tersinggung.
2. Bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri.
3. Berpikir sebelum bertindak.
4. Cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk.
5.Selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana.
6. Fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, bukan malah mengkhawatirkan
hal yang tidak bisa diubah.
DAFTAR PUSTAKA :
Neneng, nurjanah. 2016. Menjadi remaja proaktif. [online]. Dalam :
http://nenengnurjanaah.blogspot.co.id/2016/03/menjadi-remaja-proaktif.html
( diakses 12 Desember 2017)
Anonim.2016. Apa itu proaktivitas dan apa ciri-cirinya. [online]. Dalam :
http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-proaktivitas-dan-apa-ciri-cirinya-,85
( diakses 12 Desember 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar