Tampilkan postingan dengan label @D09-Huda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @D09-Huda. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Januari 2018

Menjadi Pribadi yang Proaktif

Pengertian atau definisi proaktivitas adalah orang yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan situasi di sekitarnya, bahkan orang tersebut mampu mempengaruhi timbulnya perubahan dalam lingkungannya.

Orang dengan proaktivitas tinggi mampu mengidentifikasi kesempatan dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, menampakkan inisiatif dan mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna terjadi. Lawan dari proaktif adalah pasif atau reaktif, yaitu orang yang cenderung untuk beradaptasi atau berkompromi dengan keadaan, daripada berusaha merubah dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada situasi disekitarnya.

Proaktivitas manusia selalu memiliki tujuan, bergerak maju, dan berorientasi ke masa depan, serta secara internal memunculkan perilakunya sendiri. Stimulus dari luar lebih tampak sebagai sesuatu yang menjadi kecenderungan aktualisasi dari dalam keluar daripada sesuatu yang menjadikan individu bereaksi terhadap stimulus lingkungan. Individu secara psikologis mencerna stimulus eksternal tersebut, dan bukan sekedar bereaksi terhadap stimulus.

Hjelle dan Ziegler (1981) mengemukakan bahwa proaktivitas merupakan salah satu asumsi dasar sifat manusia. Lebih jauh dijelaskan bahwa proaktivitas adalah lawan dari reaktivitas. Proaktivitas merupakan keyakinan diri bahwa sumber segala perilaku adalah terletak pada diri manusia itu sendiri. Manusia melakukan aksi, bukan sekedar reaksi. Penyebab perilaku dapat ditemukan dalam diri manusia sendiri dan muncul secara internal.

Sedangkan Frankl (1962) mengemukakan proaktif sebagai perilaku paling utama dalam eksistensi hidup manusia, yaitu kemampuan individu untuk menemukan makna hidup dan berjuang untuk memenuhi makna hidupnya itu (Search and struggle for meaningful life) sebagai sebuah tanggung-jawab pribadi. Kehidupan manusia, secara permanen bersifat menantang dan dalam merespon tantangan hidup itu, tidak dapat dilakukan hanya dengan berbicara atau berkontemplasi saja, melainkan harus ditindaklanjuti dengan suatu tindakan proaktif, sehingga makna hidup yang telah ditemukan dapat direalisasikan.

Selanjutnya Maslow (dalam Mangkunegara, 2000), proaktivitas seseorang adalah terletak pada perilaku seseorang, bukan respon terhadap stimulus eksternal, artinya individu adalah beraksi, bukan bereaksi. Maslow menggambarkan manusia sebagai individu yang selalu berusaha memuaskan kebutuhan internal. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang akan memunculkan perilaku. Konsep proaktivitas ini sangat nyata ada dalam konsep aktualisasi diri Maslow. Tidak ada stimulus eksternal dalam aktualisasi diri. Secara alami, aktualisasi diri adalah konsep proaktif. Individu dipandang sebagai organisme yang mampu melakukan antisipasi masa depan, kesadaran potensi diri dan usaha keras yang terus menerus untuk dapat hidup.

Ciri-ciri Individu Proaktif :
 Covey meringkas definisi dan pengertian tentang sifat proaktif dari para ahli diatas dengan menjelaskan tentang ciri-ciri individu proaktif (1995). ciri-ciri individu proaktif (dibandingkan dengan individu reaktif) setidaknya ada 5 (lima), yaitu :
1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh (mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi). Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.
3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar (in side – out), yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya.
4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip (principle centered) kemudian ia menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai (values) yang telah dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan “empat anugrah unik manusianya” secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan “four unique himant gifts” itu adalah Self Awareness (kesadaran diri), Conscience (hati nurani), Creative Imagination (imajinasi kreatif) dan Independent Will (kebebasan kehendak).

Adapun manfaat dari bersikap proaktif yaitu, antara lain:
1. Tidak lekas tersinggung.
2. Bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri.
3. Berpikir sebelum bertindak.
4. Cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk.
5.Selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana.
6. Fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, bukan malah mengkhawatirkan hal yang tidak bisa diubah.

DAFTAR PUSTAKA :
Neneng, nurjanah. 2016. Menjadi remaja proaktif. [online]. Dalam  :

Anonim.2016. Apa itu proaktivitas dan apa ciri-cirinya. [online]. Dalam :


Senin, 08 Januari 2018

ADIL

Secara bahasa adil mempunyai arti meletakkan sesuatu pada tempatnya, tidak memihak ke salah satu pihak, bersikap prorporsional, dan memihak kepada yang benar.

Kemudian secara istilah, pengertian dari perilaku terpuji adil yaitu menetakpkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian perbuatan adil adalah suatu tindakan yang berdasar kepada kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu pribadi.

Pengertian adil menurut Ilmu Akhlak antara lain sebagai berikut:
1. Menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya.
2. Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak kepada orang lain tanpa kurang.
3. Memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap tidak kurang dan memberikan hukuman bagi yang melanggar hokum sesuaimdengan kesalahan pelanggarnya.

Misalnya dalam menetapkan hukum, yang salah disalahkan dan yang benar di benarkan, dengan tidak membedakan yang diadili. Sifat adil artinya, suatu sifat yang teguh, kukuh yang tidak menunjukkan memihak kepada seorang atau golongan. Adil itu sikap mulia dan sikap yang lurus tidak terpengaruh karena factor keluarga, hubungan kasih sayang, kerabat karib, golongan dan sebagainya.

Macam – macam perilaku ADIL :
· Berlaku adil kepada Allah swt,
Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya  disembah.
· Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada tempat yang bak dan juga tempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-norma syariat.
· Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya. Berperilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci
· Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini adalah kita harus menyayangin dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung, kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.

Cara untuk memebiasakan diri berperilaku ADIL dalam kehidupan sehari – hari.
1.Menyadari pentingnya keadilan dalam kehidupan manusia, baik yang menyangkut konsep keteraturan dan keseimbangan alam semesta maupun yang berkaitan langsung dengan kemasalahatan kehidupan manusia.
2. Memahami nilai-nilai positif yang terkandung dalam prinsip keadilan, seperti kedamaian dan kenyamanan hidup serta hilangnya kebencian dan permusuhan di antara sesame manusia.
3. Berusaha mempraktikan perilaku keadilan untuk diri sendiri, seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan terhadap potensi dan bakat yang diberikan Tuhan untuk ditumbuhkembangkan secara optimal.
4. Berusaha mempraktikan keadilan kepada orang lain, misalnya dengan bersikap adalah ketika menimbang dan menakar sesuatu/ bersikap seimbang ketika menilai teman atau rang lain.
  
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmad. 2015. Pengertian, Macam, dah Hikmah Perilaku Adil. http://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-macam-dah-hikmah-perilaku.html


Selasa, 02 Januari 2018

Pentingnya Kerjasama


Pengertian kerjasama secara umum ialah sebuah bentuk dari interaksi sosial yang bersifat asosiatif yaitu hal ini di lakukan oleh dua orang atau lebih dimana mereka memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut beberapa ahli diantaranya Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama akan timbul jika seseorang atau kelompok yang sadar jika mereka memiliki kepentingan yang sama dan pada saat yang sama pula.  Dan menurut Sargent dalam Santosa (1992:29) menyatakan bahwa kerjasama merupakan usaha terkoodinasi diantara anggota kelompok atau masyarakat yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa aspek yang mendorong manusia untuk bekerjasama diantaranya ialah aspek biologis yaitu keinginan manusia untuk tetap hidup mempertahankan kehidupannya yang bisa dicapai dengan kerjasama, kedua adalah aspek psikologis yaitu kesediaan bekerja sama untuk menghilangkan rasa kejenuhan dan mempertahankan diri sebagai anggota pergaulan hidup manusia, ketiga adalah aspek ekonomis yaitu kesediaan manusia untuk bekerja sama agar dapat emmenuhi kebutuhan dan memuaskan segala kebutuhan, serta yang keempat yaitu aspek kultural.

Untuk menemukan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari tidaklah sulit, karena kita dapat menemukanya pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Pada lingkungan keluarga kita dapat menemukan sebuah kerjasama seperti seluruh anggota keluarga membersihkan rumah, pada lingkungan masyarakat kerjasama dalam merayakan acara tujuh belasan dalam memperingati hari kemerdekaan, serta pada lingkungan sekolah yaitu kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok bisa juga kerjasama tergabung dalam suatu organisasi.

Adapun kontribusi yang dapat kita berikan sebagai anggota kelompok yaitu:
·      Inisiatif. Bekerja sama bukan berarti anda cukup menunggu perintah ketua kelompok.
·      Jangan tergantung. Jangan biasakan sifat ketergantungan di dalam kelompok. Tanamkan bahwa anda juga harus berbuat sesuatu untuk kelompok.
·      Kembangkan diri. Jangan menganggap bahwa nama anda akan ikut terangkat meski anda “malas-malasan” dalam kelompok, sementara yang lain bekerja keras.
·      Kesempatan berharga. Tanamkan pada diri anda bahwa bekerja dalam tim merupakan kesempatan berharga untuk banyak belajar.
Sebagai anggota kelompok yang baik kita seharusnya memiliki karakteristik yang baik. Adapun karakter yang diharapkan ialah kesetiaan,kesopanan,
kesabaran,semangat,optimis,komunikasi,kemampuan untuk menyetujui,dan dapat diandalkan.

Manfaat kita dalam bekerjasama mendorong adanya persaingan yang bisa mencapai tujuannya yaitu meningkatkan produktifitas, dapat meningkatkan semangat kerja individu, mendorong terciptanya sebuah sinergi, memberikan dorongan hubungan antara dua pihak menjadi lebih erat dan harmonis dan penuh kesetiakawanan.

DAFTAR PUSTAKA

Vidy,2016, pengertian kerjasama: manfaat dan contohnya, http://artikel-az.com/pengertian-kerja-sama/ , pengertian A-Z

Oktavya, 2010 , kerjasama yang baik dalam kelompok, https://oktavya.wordpress.com/2010/11/07/kerja-sama-yang-baik-dalam-kelompok/ , psikologi kelompok

Setyawan Fendik , 2012, teori kerjasama dan persaingan kelompok , http://imadiklus.com/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok/ , imadiklus

Brehohfirman, 2009, aspek yang mendorong manusia un tuk kerjasama, http://brehohfirman.blogspot.co.id/2009/12/4-aspek-yang-mendorong-manusia-untuk.html 2009 , firman blekok

Sabtu, 23 Desember 2017

BERSEMANGAT ITU HARUS

Hidup yang kita jalani harus dilakukan dengan penuh semangat agar apapun yang kita lakukan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Semangat adalah suatu dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu. Jadi untuk dapat bersemangat kita harus mempunyai sesuatu yang ingin dicapai, biasanya disebut tujuan atau bisa juga target. (Sawali.M 2011)

Sebelum kita mengenal kata semangat, pasti kita harus memiliki motivasi terlebih dahulu untuk menumbuhkan rasa semangat itu. Inilah cara menumbuhkan motivasi (Kisah sukses. 2017) :
1.       Ciptakan Sensasi
2.       Kembangkan terus tujuan anda
3.       Tetapkan saat kematian
4.       Hampiri bayangan ketakutan
5.       Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
6.       Mulailah dengan rasa senang
7.       Berlatih dengan keras     

Terkadang setelah kita memiliki motivasi yang cukup untuk menumbuhkan rasa semangat, disisi lain kadang kita merasa putus asa. kalau sudah merasa putus asa pasti rasa semangat itupun akan pudar. maka ini ada tips untuk menumbuhkan rasa optimisme dalam diri kita (Arya. 2012) :
1.       Lebih banyak senyum
2.       Pertahankan postur tubuh yang baik.
3.       Bicaralah dengan suara yang jelas dan bisa didengar.
4.       Jangan anggap tugas sebagai gangguan tetapi anggaplah setiap tugas sebagai aktivitas baru.
5.       Hindari selalu melihat jam.
6.       Carilah sentuhan kreatif
7.       Pikirkan dan bicarakan kesehatan anda secara positif
8.       Pilihlah lebih banyak teman dan rekan yang bersikap optimis
9.       Belajarlah bersikap tenang dan bersahabat
10.   Berkonsentrasilah pada pemikiran yang menyenangkan sebelum anda tidur
Jadi, semangat merupakan suatu dorongan diri untuk melakukan suatu kegiatan agar semua yang kita targetkan dapat tercapai.

Daftar Pustaka :

Arya. 2012. Menumbuhkan rasa optimisme. dalam http://aryablogr.blogspot.co.id/2012/02/13-cara-menumbuhkan-optimisme-dalam.html (Diakses tanggal 10 Desember 2017)

Kisah Sukses. 2017. Menumbuhkan Motivasi. dalam http://kisah-sukses.info/cara-menumbuhkan-motivasi-yang-kuat-dalam-diri.html (Diakses tanggal 10 Desember 2017)

MENGENDALIKAN DIRI


Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2002), definisi mengendalikan diri atau self control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Goldfried dan Merbaum, mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif.

Kontrol diri merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang terdapat dilingkungan yang berada disekitarnya, para ahli berpendapat bahwa kontrol diri dapat digunakan sebagai suatu intervensi yang bersifat preventif selain dapat mereduksi efek-efek psikologis yang negative dari stressor-stresor lingkungan. Disamping itu kontrol diri memiliki makna sebagai suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi (Calhoun dan Acocela, 1990).
A.    Jenis-Jenis Kontrol Diri
Kontrol diri yang digunakan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu, meliputi :
a.       Behavioral control, kemampuan untuk mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Adapun cara yang sering digunakan antara lain dengan mencegah atau menjauhi situasi tersebut, memilih waktu yang tepat untuk memberikan reaksi atau membatasi intensitas munculnya situasi tersebut
b.      Cognitive control, kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai dan menggabungkan suatu kejadian dalam sutu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu terhadap keadaan yang tidak menyenangkan, individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subyektif atau memfokuskan pada pemikiran yang menyenangkan atau netral.
c.       Decision control, kemampuan seseorang untuk memilih suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan atau kemungkinan untuk memilih berbagai kemungkinan (alternative) tindakan
d.      Informational control, Kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian yang menekan, kapan akan terjadi, mengapa terjadi dan apa konsekuensinya. Kontrol informasi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam memprediksi dan mempersiapkan yang akan terjadi dan mengurangi ketakutan seseorang dalam menghadapi sesuatu yang tidak diketahui, sehingga dapat mengurangi stress.
e.       Retrospective control, Kemampuan untuk menyinggung tentang kepercayaan mengenai apa atau siapa yang menyebabkan sebuah peristiwa yang menekan setelah hal tersebut terjadi. Individu berusaha mencari makna dari setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Hal ini bukan berarti individu mengontrol setiap peristiwa yang terjadi, namun individu berusaha memodifikasi pengalaman stress tersebut untuk mengurangi kecemasan.



Menurut (Adi W Gunawan,2011), ada Lima Jurus yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan diri. Jurus pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila.

Jurus kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka.

Jurus ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar nggak tahan, mau "meledak" karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.

Jurus keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Jurus kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita.

DAFTAR PUSTAKA :

Dayakisni, Tri & Hudaniah (2003). Psikologi Sosial. UMM Press. Malang

SUMBER LINK :




Selasa, 14 November 2017

Mampu Beradaptasi Dalam Berbagai Hal


@ProyekB08, @D09-Huda
Oleh : Muhammad Huda
Menurut Mustafa Fahmi, penyesuaian adalah “Suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan” (Fahmi, 1977:24).W.A.

Aspek-Aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:
1.      Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Individu menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Pada aspek ini, keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
1.        Tidak adanya rasa benci,
2.        Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan atau tidak percaya pada potensi dirinya.
         
Sebaliknya, kegagalan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
   a.  Kegoncangan emosi
    b.  Kecemasan
c.  Ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya sebagai akibat adanya jarak pemisah anatara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya.

2.         Penyesuaian sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hubungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum.
Proses yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Setiap kelompok masyarakat atau suku bangsa memiliki sistem nilai dan norma sosial yang berbeda-beda. Dalam proses penyesuaian sosial individu berkenalan dengan nilai dan norma sosial yang berbeda-beda lalu berusaha untuk mematuhinya, sehingga menjadi bagian dan membentuk kepribadiannya.


Ada 3 macam adaptasi :

À      Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

À      Adaptasi Fisiologi

Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan lingkungannya.

À      Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

Daftar Pustaka
  • https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-macam-dan-contoh-adaptasi12.html
  • Fatimah, N. 2006. Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia
    Irvan. 2012.PENYESUAIAN DIRI & KETIDAKMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI dalam http://irvanhavefun.blogspot.co.id/2012/03/penyesuaian-diri-ketidakmampuan.html?m=1



Berani Mengambil Resiko Dalam Hidup


@ProyekB09, @D09-Huda
Oleh : Muhammad Huda
PENGERTIAN
Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang telah dibuat. Resiko dapat terjadi langsung maupun tidak langsung dan juga mungkin setelah beberapa berselang.Keputusan yang diambil dalam level manapun dan dalam kondisi apapun dapat membawa dampak atau resiko yang ditimbulkan dari keputusan tersebut.

SEBUAH KENYATAAN TENTANG KEBERHASILAN 
Saya katakan tidak ada yang bisa menjamin dan memastikan keberhasilan sebuah proses. Saat Anda mau minum, Anda mengambil gelas kemudian mendekatkan ke mulut Anda, apakah dijamin berhasil? Tidak.
Apa lagi dalam kegiatan yang lebih kompleks seperti bisnis, dimana faktor yang menentukan keberhasilan tidak sepenuhnya di tangan kita. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan.
Tidak ada satu bisnis yang dijamin berhasil
·              Tidak ada satu iklan yang dijamin menghasilkan penjualan tinggi
·              Tidak ada satu strategi yang memastikan memenangkan persaingan
·              Tidak ada jaminan karyawan Anda akan loyal 100% selamanya
·              Tidak ada jaminan pelanggan tidak berpindah ke produk lain
Ya, tidak ada satu pun metode, cara, teknik, taktik, tempat memasang iklan, dan lainnya yang dijamin berhasil.
Bukan untuk menakuti, hanya untuk memberikan pemahaman bahwa seperti inilah kenyataannya. Jika Anda dalam bisnis atau mau masuk dunia bisnis, Anda harus bersedia menerima kenyataan ini.
Cari yang tidak ada resiko? Sampai kapan? Memang ada usaha tanpa resiko? Selalu ada. Tidak ada yang namanya “yang pasti-pasti saja”, “yang jelas-jelas saja”, dan “yang biasa berhasil”. Zaman terus berubah, yang dulu kita anggap aman, tidak akan terjadi selamanya.
Yang dulu menghasilkan, belum tentu nanti akan menghasilkan lagi. Kata siapa bekerja di perusahaan aman? Kata siapa nabung di deposito aman? Mungkin resikonya kecil, tetapi hasilnya kecil.

Bahkan pebisnis dan investor genius seperti Warren Buffett memiliki nasihat-nasihat bijak tentang resiko seperti:
·         Risk comes from not knowing what you’re doing.
·         Never test the depth of river with both the feet.
·         Rule No. 1: Never lose money. Rule No.2: Never forget rule No. 1.
·         I don’t look to jump over 7-foot bars, I look around for 1-foot bars that I can step over.

CARA AGAR BERANI MENGAMBIL RESIKO
1. Keinginan yang kuat
2. Keyakinan atau optimisme
3. Ilmu 
Mengambil kesempatan pada diri sendiri
Mungkin pada akhirnya Anda harus bersedia mengambil kesempatan pada diri Anda sendiri, untuk menerima bahwa Anda dapat membuat pilihan yang tepat dan mengatasi hal-hal buruk jika semuanya tidak berjalan semestinya.
Tapi perlu diingatkan bahwa risiko hampir selalu diperlukan untuk inovasi dan kemajuan, kata Aulet.
Ini bukan tentang mengambil setiap risiko yang datang, tapi melatih otak Anda untuk dapat mengambil risiko cerdas dan terdidik sambil juga membiarkan diri Anda memikirkan apa yang akan terjadi jika hal-hal tidak sesuai rencana.
Bagi Brown, ini adalah sesuatu yang dia ingatkan pada dirinya setiap hari.
"Ini tentu kehidupan yang sangat berbeda bagi saya," katanya.
"Saya berpenghasilan yang sangat baik sebagai pengacara perusahaan, jadi keluar dari kehidupan tersebut untuk menjadi seorang pengusaha dan belajar bagaimana hidup secara berbeda dan membuat pilihan dengan cara yang berbeda adalah salah satu pengalaman paling luar biasa dalam hidup saya."
"Ini lucu karena saya tidak pernah berpikir bisa merasa lebih bahagia dengan mengambil risiko lebih banyak dan kurang kepastian."

Jadi, intinya adalah dalam menghadapi sebuah permasalahan dalam hidup kita harus berani mengambil sebuah resiko karena setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resikonya.

DAFTAR PUSTAKA :

Minggu, 22 Oktober 2017

PRIBADI MENARIK DAN MENYENANGKAN

@D09-Huda, @ProyekB07
Oleh: Muhammad Huda
Semua orang ingin disebut menarik, menjadi pusat perhatian, terkenal dan dikagumi banyak orang. Menjadi menarik dan menyenangkan merupakan obsesi kebanyakan orang. Menarik dan menyenangkan mencakup aspek fisik (lahiriah) dan non-fisik (meliputi: emosional, personalitas dan integritas pribadi).
Orang yang menarik dan menyenangkan membuat orang suka padanya dan selalu ingin dekat dan ingin melihatnya serta ingin berinteraksi dengannya. Orang yang memiliki daya tarik dan menyenangkan ibarat memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya.
Menurut Gordon W. Allport  kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem praktis psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Tips membentuk pribadi yang menarik menurut Rony Wijaya :
Ø Royalah dalam memberi pujian
Ø Buatlah orang lain merasa dirinya sebagai orang penting
Ø Jadilah pendengar yang baik
Ø Bersikaplah ramah
Ø Bermurah hatilah
Ø Hindari kebiasaan mencela atau menganggap remeh orang lain
Ø Bersikaplah asertif
Ø Percaya diri
Ø Perbuatlah apa yang anda ingin orang lain perbuat kepada anda
Ø Cintailah diri sendiri

Kiat-kiat membangun kepribadian yang menarik :
1.     SOPAN SANTUN
Selalu sopan dan baik terhadap orang lain menyebabkan kita menjadi menarik dan menyenangkan bagi orang lain tersebut. Bila bertemu dengan siapapun kita hendaknya "hangat" dan ramah kepadanya.
2.     KERAMAH-TAMAHAN  
Prinsip "SENTUHLAH HATINYA", haruslah DIPEGANG dan DIFAHAMI BETUL guna menimbulkan KESAN MENARIK dan MENYENANGKAN pada diri kita.
3.     RASA HORMAT     
Kalau kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakuakn mungkin akan menimbulkan Ketegangan, sebab orang lain mungkin tidak menyukai cara-cara kita tersebut. Sebaliknya, kalau kita memperlakukan orang lain dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan maka hakekatnya kita telah menangkap inti dari fleksibiltas diri kita yang sebenarnya.
4.      PENUH PERHATIAN
Sikap penuh perhatian berarti menyadari "apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita". Sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa dimulai dari sesederhana memperhatikan  ketika  seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.
KESIMPULAN
Jadi, untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan kita harus memahami terlebih dahulu kepribadian kita seperti apa barulah kita belajar untuk memahami kepribadian orang lain

DAFTAR PUSTAKA:
·        Toha, Dudung Abdussomad. 2009. Pribadi Menarik & Menyenangkan.. Dalam. http://www.dudung.net/artikel-bebas/pribadi-menarik--menyenangkan.html
·        Wijaya, Rony. 2011. 10 Tips Membentuk Pribadi yang Menarik. Dalam. http://ronywijaya.com/10-tips-membentuk-pribadi-yang-menarik/


Sabtu, 07 Oktober 2017

HIDUP HARUS MEMILIKI PRINSIP

@D09-Huda, @proyekB06, 
Oleh : Muhammad Huda 

Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip - prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingunan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan yang jelas pada setiap kehidupan kita.

Prinsip  atau pendirian sangat penting dalam kehidupan. Orang yang memiliki prinsip artinya memiliki ketegasan sikap dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa pedoman, tanpa sikap, tanpa pendirian, akan mudah terbawa arus dan akhirnya kehidupannya pun dapat dipastikan tidak akan mengalami kemajuan. Di bawah ini uraian pentingnya memiliki prinsip dalam hidup dan manfaat yang akan dirasakannya.

Menurut Surya (2014), Tujuan dan manfaat orang memiliki prinsip dalam hidup antara lain :
1.     Memiliki arah hidup yang terarah.
2.     Meminimalisir atau menghindari dari kegagalan.
3.     Menumbuhkan semangat dan daya juang hidup yang tinggi.
4.     Selalu berasumsi positif kepada Tuhan sebagai sang penolong dan lewat doa sebagai jembatan penghubung dalam menempuh prinsip hidup yang dituju.
5.     Berpotensi mengubah pola pikir orang menjadi selalu berintrospeksi diri menuju kearah yang lebih baik.
6.     Peka dalam menganalisis kondisi saat dia berada dimana pun.

Menurut Arry (2015), 3 prinsip untuk meningkatkan kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup Anda adalah :
1.     Kuatkan selalu Pijar Iman Anda
2.     Tingkatkan selalu Pijar Ilmu Anda
3.     Luaskan selalu Pijar Impact Anda

Jadi, kita sebagai manusia jika ingin hidup kita terarah maka berpegang teguhlah pada prinsip hidup yang kita miliki agar kita tidak salah arah dalam menjalani hidup.

 DAFTAR PUSTAKA
·        Gesta. 2013. Keharusan Memiliki Prinsip Hidup.  Dalam. http://gestasagittarius.blogspot.co.id/2013/04/keharusan-memiliki-prinsip-hidup.html (diakses pada 08 oktober 2017)
·        Surya,Sandi. 2014. Pentingnya Prinsip dalam Hidup. Dalam. http://sandisuryaptmstaff.blogspot.co.id/2014/02/pentingnya-prinsip-dalam-hidup.html (diakses pada 08 oktober 2017)

·        Rahmawan, Arry. 2015. Dalam. http://arryrahmawan.net/3-prinsip-utama-meraih-kesuksesan-dan-kebahagiaan-dalam-hidup/ (diakses pada 08 oktober 2017)