Rabu, 21 Desember 2016

perilaku bersemangat


   Potensi adalah daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kekuasaan, dan kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan; sesuatu yang menjadi aktual. Potensi diri adalah daya, kekuatan atau kemampuan seseorang yang dimiliki yang memungkinkan dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang aktual.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan.
Potensi diri dalam mewujudkan prestasi perlu dikembangkan dan dilatih. Ada dua hal yang penting dalam diri manusia untuk dapat berprestasi yaitu potensi dan motivasi diri.
 Potensi diri atau kemampan diri setiap saat bisa ditambah dan ditingkatkan. Potensi diri semakin lama semakin tinggi sejalan proses pembelajaran dan pengalaman. Potensi diri baru dapat berubah menjadi karya atau prestasi jika ada motivasi. Tanpa motivasi yang tinggi potensi yang ada dalam diri seseorang akan sia-sia.
Teknik memotivasi diri agar dapat berprestasi antara lain:
  1. Dalam meningkatkan prestasi, kekecewaan akan menurunkan motivasi dan semangat seseorang. Apabila hal itu terjadi niskaya tidak mungkin akan menghasilkan prestasi yang memuaskan. Dalam hal ini kita harus mampu mengelola rasa kecewa.
  2. Membangun niat di dalam diri kita untuk dan selalu menyikapi perubahan secara postif, tepat, dan benar.
  3. Sebagai orang beriman dan bertakwa kepada Tugan Yang Maha Esa kita terikat kontrak kerja dengan Tuhan Yang Maha Esa, sebab kita menyadari bahwa semua rezeki, kesehatan, dan kemampuan kita datang dari-Nya. Maka kita mempunyai kewajiban untuk bekerja sebagai bentuk ibadah kita kepadaNya.
  4. Membangun keinginan kita untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
  5. Untuk menambah semangat kerja, kita harus mencermati hasil kerja atau prestasi yang telah tercapai. Apabila prestasi kita itu belum tercapai maka semangat kita perlu ditingkatkan.
  6. Secara normal setiap orang akan merasa puas bila dalam melaksanakan tugas memberi hasil kerja yang baik. Setiap orang mendambakan prestasi yang memuaskan.
  7. Jika kita bekerja motivasinya hanya mencari penghargaan dalam bentuk materi dan pangkat ataui jabatan, maka yang kita dapatkan hanyalah kekecewaan belaka. Jika demikian motivasi kerja akan turun. Materi, pangkat, atau jabatan harus dijadikan sebagai sarana untuk memotivasi diri saja agar hasil atau prestasi diri meningkat dan maksimal.
Kebiasaan Merusak Prestasi (Soejitno Irmim, 2004 :49-66)
  1. Takut menghadapi risiko;
  2. Menyalah gunakan kedudukan atau jabatan untuk memenuhi kepentingan pribadi;
  3. Selalu tidak menepati janji dan suka berbohong;
  4. Sulit mengakui kelebihan dan keberadaan orang lain;
Menjadi pribadi yang berprestasi merupakan harapan bagi semua orang. Pribadi yang berprestasi berarti unggul dalam hubungan vertikal maupun horizontal. Pribadi yang berprestasi memiliki sifat-sifat yang terpuji yang bisa diteladani oleh orang lain. Setiap langkah dan tindakan yang diambil selalu dipikirkan terlebih dahulu agar dirinya bermanfaat bagi orang lain. Orang yang berprestasi tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas dan memalukan apalagi merugikan orang lain atau pihak lain. Untuk berprestasi seseorang harus mempunyai kompetensi diri yang dapat mengarahkan, mengelola dan mengendalikan kehidupan. Bagian yang terpenting dari kompetensi diri adalah visi, manajemen, dan leadership.
Sebagai modal dasarnya:
  1. Memiliki disiplin yang tinggi.
  2. Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi.
  3. Memiliki kepekaan dan daya juang yang tinggi.
  4. Memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi.
  5. Memiliki toleransi dan tenggang rasa yang tinggi.
  6. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain modal dasar pribadi untuk berprestasi, harus memiliki prinsip-prinsip sebagai pribadi berprestasi yang unggul. Prinsipprinsip itu (Soejitno Irmim 2004 : 69) adalah:
  1. Selalu berupaya agar dirinya bermanfaat bagi orang lain.
  2. Berusaha menjadi contoh dan teladan bagi orang lain.
  3. Mau dan mampu mengintrospeksi diri.
  4. Setiap melakukan sesuatu kegiatan atau pekerjaan selalu menetapkan target.
  5. Berpikir sebelum bertindak.
  6. Memanfaatkan waktu secara efisien dan mengalokasikan waktu menurut skala prioritas.
  7. Selalu berpikir positif.
  8. Tidak pernah berhenti untuk belajar.
Manusia yang unggul dalam berprestasi memiliki ciri-ciri pribadi yang pantas dalam kehidupannya. Ciri-ciri manusia yang berprestasi (Soejitno Irmim, 2004 : 69) adalah:
  1. Tidak mudah menyerah dan putus asa.
  2. Mempunyai gairah dan semangat hidup yang tinggi.
  3. Banyak inisiatif dan kreaktif.
  4. Selalu meningkatkan prestasi kerja
  5. Memiliki fisik dan mental yang sehat.
  6. Jujur, disiplin, dan loyal.
  7. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
  8. Memiliki tenggang rasa yang tinggi.
  9. . Berpikir tentang masa depan.
  10. Memiliki kepercayaan diri yang kuat.
  11. Memiliki kemampuan berkomunikasi
Musuh Seorang Pribadi Unggul (Soejitno Irmim, 2004 :71)
  1. Orang yang suka menyulitkan orang lain
  2. Orang yang suka bikin masalah
  3. Orang yang egois dan mau enak sendiri
  4. Orang yang tidak punya tenggang rasa
  5. Orang yang munafik
  6. Orang yang memakai jam karet
  7. Orang yang tidak bertanggung jawab
  8. Orang yang hanya berpikir yang tidak baik
  9. Orang yang tidak displin
  10. Orang yang tidak mengindahkan kewajiban
  11. Orang yang menganggap dirinya paling benar
  12. Orang yang tidak mau bercermin diri
Dalam mewujudkan prestasi setiap pribadi harus memiliki sikap-sikap yang positif. Sikap-sikap itu adalah:
Mampu menjadi contoh orang lain
Mimpi Seorang Pribadi Unggul (Soejitno Irmim, 2004 :70)
  1. Semua orang mencontoh dirinya
  2. Menciptakan perubahan positif
  3. Menjadi pemecah masalah
  4. Menjadi motor penggerak kebaikan
  5. Merubah sesuatu menjadi lebih baik
Seseorang telah memiliki prestasi diri dalam kehidupannya, harus mampu menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Perilaku orang yang menjadi contoh atau teladan adalah:
  1. Mau menularkan ilmunya kepada orang lain.
  2. Menghargai orang lain.
  3. Tidak menunda tugas atau pekerjaan.
  4. Selalu berpikir yang positif terhadap lingkungan
  5. Bersifat jujur.
  6. Menghindari perbuatan yang tercela.
  7. Mempunyai semangat tinggi dalam bekerja atau belajar.
  8. Memiliki daya juang yang tinggi.
Mampu menyikapi perubahan secara positif
Keadaan setiap saat akan mengalami perubahan baik itu positif maupun perubahan negatif. Perubahan yang terjadi perlu kita sikapi, maka untuk mencapai prestasi perlu:
  1. Mampu mengantisipasi terhadap perubahan Di era globalisasi dan reformasi saat ini yang namanya perubahan terjadi secra tiba-tiba tanpa memberi tahu lebih dahulu dan frekuensinya sangat cepat. Untuk itu kita harus tanggap terhadap perubahan itu, sehingga prestasi yang diharapkan akan terwujud.
  2. Mampu mengambil manfaat dari setiap perubahan yang terjadi Di depan sudah diuraikan bahwa setiap perubahan membawa dampak. Apabila perubahan itu diambil sisi positifnya sebetulnya sangat bermanfaat bagi peningkatan prestasi seseorang. Seseorang dapat belajar dari perubahan-perubahan tersebut sehingga dapat mengambil kelebihan dari perubahan itu.
  3. Menyadari bahwa setiap perubahan akan membawa perubahan positif maupun negatif Perubahan apapun pasti ada sisi positif dan negatifnya. Dalam perubahan pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, ada yang senang dan ada yang tidak senang. Kita harus menyadari bahwa perubahan apapun apa itu perubahan terhadap peraturan atau pemerintahan serta pergantian pimpinan berakibat tidak menguntungkan semua orang dan juga perubahan juga tidak merugikan semua orang. Itu untuk memacu kita untuk berprestasi harus menyikapi perubahan secara positif. Orang untuk menuju prestasi harus berpikir positif terhadap perubahan apapun.
  4. Menyikapi bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang terbaik Orang tidak mengetahui rahasia Tuhan, tetapi apabila berpikir yang positif terhadap semua perubahan akan membawa kita untuk maju dan berprestasi.
Pengendalian diri yang kuat
Dalam mewujudkan prestasi seseorang harus memiliki pengendalian diri yang kuat. Pelaksanaan pengendalian diri dapat dilakukan dalam bentuk:
  1. Mampu berpikir dengan kepala dingin.
  2. Berpikir sebelum bertindak.
  3. Mampu menyadari kelemahan diri sendiri.
  4. Menghargai prestasi orang lain.
  5. Mampu mengontrol perbuatan.
  6. Mampu mengendalikan nafsu.
  7. Mampu meredam rasa iri hati.
  8. Mampu mengalahkan godaan.
  9. Mampu menghilangkan rasa malas.
  10. Mampu mengendalikan kekecewaan.

Menampilkan etos kerja yang tinggi
Yang termasuk etos kerja yang tinggi adalah:


  1. Menentukan target yang menantang Target yang asal-asalan dan mencari enaknya dalam kegiatan bukan merupakan ciri orang yang berprestasi. Kalau kita menentukan target yang menantang akan membuat diri kita berusaha keras agar prestasi dapat memuaskan.
  2. Melaksanakan suatu pekerjaan tidak setengah-setengah Bekerja asal kerja atau setengah-setengah tidak akan menghasil prestasi yang maksimal. Setiap tugas atau kerja harus diselesaikan secara tuntas.
  3. Mengoptimalkan potensi diri Potensi diri atau kemampuan seseorang harus digunakan secara maksimal agar prestasi yang diharapkan dapat diwujudkan.
  4. Tidak putus asa Putus asa merupakan penyakit hati. Panyakit ini apabila menjangkiti kita maka target yang diharapkan tidak akan tercapai, sebab ada sedikit kesulitan sudah tidak mau melanjutkan.
  5. Berani mengambil risiko Salah satu orang yang berprestasi adalah berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan berani bertanggung jawab dengan langkah yang diambil. Berani mengambil risiko bukan berarti tidak ada perhitungan dan prediksi dalam mencapai prestasi.
DAFTAR PUSTAKA :
http://halra.com/mengembangkan-potensi-diri-untuk-berprestasi-sesuai-kemampuan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar