Menjadi proaktif berarti
berpikir dan bertindak lebih dulu untuk mengantisipasi kejadian yang akan
datang. Selain menjadi cara yang bagus untuk menghindari menumpuknya pekerjaan,
menjadi proaktif juga penting untuk mencegah kejadian buruk yang tidak diinginkan.
Buatlah rencana dengan baik untuk persiapan ke depan, menjaga agar pekerjaan
atau sekolah Anda tidak kacau, membuat hidup Anda di rumah lebih mudah dan
nyaman, dan juga untuk membantu orang lain yang otomatis akan membuat Anda
semakin dikenal atau populer karena banyak orang yang mendekati seorang yang
proaktif yang seringkali berperan sebagai pemrakarsa dari sebuah tindakan dan
pemikir kreatif dalam kelompok atau masyarakat. Berikut adalah beberapa hal
yang bisa Anda lakukan untuk menjadi lebih proaktif.
Langkah – Langkahnya :
1. Refeksi diri, dan tanyakan beberapa hal kepada
diri sendiri:
·
Tugas seperti apa yang
sering dan jarang Anda temui baik di kantor, rumah, atau sekolah?
·
Tugas seperti apa yang
sering datang dalam jumlah banyak sekaligus?
·
Tugas seperti apa yang
harus langsung dikerjakan ketika muncul?
2. Cari tahu bagaimana cara Anda mengerjakan tugas
tersebut secara efisien. Sebelum Anda dibuat
sibuk dengan tugas-tugas tersebut dengan cara:
·
Buat sebuah rencana,
prosedur, daftar pekerjaan, atau rutinitas untuk menyelesaikan tugas yang ada.
·
Kumpulkan informasi yang
Anda perlukan untuk mengerjakan tugas tersebut, atau jika perlu cari informasi
dari orang yang memberikan Anda tugas. Serap semua informasi dengan seksama,
dan jika perlu catat.
·
Hapus langkah yang
menurut Anda tidak perlu atau bisa dipersingkat pada proses pengerjaan sebuah
tugas.
3. Cegah masalah sebelum muncul. Ini berarti mencegah faktor kegagalan sebelum
faktor tersebut muncul. Biasakan diri untuk melakukan pencegahan dan menyiapkan
rencana cadangan.
4. Kembangan pola pikir memecahkan masalah, bukan
pola pikir mengeluh ketika ada masalah. Berikut caranya:
·
Identifikasi masalahnya
(apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa?)
·
Tentukan apa yang harus
terjadi atau dilakukan agar masalah itu teratasi, dan bagaimana cara Anda
melakukannya.
·
Lakukanlah.
5. Lakukan tugas yang sepele dan tidak mendesak
jauh sebelum waktu Anda sibuk. Dengan begitu,
tugas-tugas kecil itu tidak akan mengganggu atau mengkhawatirkan Anda ketika
Anda sedang sangat sibuk dan punya tugas yang lebih penting. Selain itu,
hal-hal sepele dan mudah dilakukan seperti mengecek kondisi mobil tiap pagi,
membeli bahan makanan, atau menyisihkan uang untuk tabungan bisa mencegah
munculnya masalah yang lebih besar nanti.
6. Identifikasi tugas mana yang menjadi prioritas
dan harus dikerjakan sekarang. Catat tugas harian Anda
dan tentukan apa yang akan dan tidak akan Anda lakukan hari itu, dan bawa
catatan tersebut agar Anda tahu apa yang harus Anda lakukan. Coret tugas yang
sudah Anda kerjakan. Jika Anda kesulitan menyelesaikan beberapa tugas yang ada
di sana, tinjau kembali dan tentukan apa yang harus Anda lakukan agar semua
tugas tersebut selesai.
7. Singkirkan tugas yang tidak penting. Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu
dilakukan, atau tidak harus dikerjakan oleh Anda. Jangan membuang waktu
melakukan hal yang tidak perlu dan jangan merasa bersalah karena Anda merasa
bertanggung jawab atas tugas itu. Jika tugasnya memang tidak penting, hasilnya
tidak akan setimpal dengan tenaga yang Anda keluarkan untuk menyelesaikannya.
Tegaslah dalam meninjau dan menentukan nilai atau tingkat kepentingan dari
masing-masing tugas yang Anda miliki.
8. Selagi mengerjakan tugas, evaluasi efektivitas
pengerjaan Anda. Langkah dan cara apa
yang bekerja dengan baik, dan apa yang tidak? Catat semua hal itu agar Anda
bisa mengerjakan tugas yang sama atau mirip dengan lebih baik nantinya. Jika
ada langkah atau cara yang tidak berhasil, cari tahu apakah langkah tersebut
perlu sedikit diubah atau dibuang.
·
Coba antisipasi
kebutuhan Anda. Apakah masa sibuk Anda muncul pada periode tertentu? Apakah ada
kegiatan atau tugas khusus yang muncul hanya di waktu tertentu? Apakah Anda
bisa menyiapkan rencana sebelum tugas tersebut muncul? Berpikirlah ke depan
sehingga Anda tidak takut dan terkejut jika terjadi sesuatu yang berada di luar
rutinitas. Sebagian stabilitas di masa depan bisa diperoleh dengan membuat
rencana dan siap menyambutnya.
·
Antisipasi hal yang
perlu Anda tahu. Apakah Anda bisa mempelajari sebuah keahlian sebelum
benar-benar dibutuhkan? Apakah Anda bisa mengimplementasikan keahlian yang Anda
miliki dengan cara baru? Perhatikan tren di sekitar Anda; terus perbaharui
pengetahuan Anda dengan rajin membaca dan terus belajar. Seorang yang proaktif
bisa menjadi sukses karena memahami pelajaran di masa lalu.
9. Cari cara untuk mengotomisasi tugas yang rutin. Komputer bisa memanipulasi data untuk berbagai
keperluan. Jika ada tugas yang sering Anda lakukan tiap hari, siapkanlah
kerangka dasar yang pasti digunakan agar Anda tidak harus mengulangi hal yang
sama tiap harinya. Jika Anda bekerja secara tim, mendelegasikan tugas juga
termasuk bentuk otomisasi karena dengan mendelegasikan tugas ke orang yang
sudah ahli, berarti tugas tersebut secara otomatis akan selesai dengan hasil
maksimal dan cepat sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Karena itu, siapkanlah
sistem yang bisa mengerjakan tugas secara otomatis secara optimal.
10. Pelajarilah sesuatu dengan niat belajar dan
mengembangkan minat. Jika Anda ternyata suka,
berarti Anda akan punya hobi baru. Jika tidak, paling tidak Anda belajar
sesuatu.
Tips
·
Meluangkan waktu untuk
membuat rencana terkesan seperti membuang waktu yang bisa digunakan untuk
bekerja. Tetapi dengan membuat rencana Anda sebenarnya akan menghemat lebih
banyak waktu. Jangan meremehkan pembuatan rencana atau Anda akan menyesal
karena menghabiskan banyak waktu mengerjakan tugas secara tidak efektif dan
efisien.
·
Lawan dari proaktif
adalah reaktif, yang berarti Anda merespon segala sesuatu hanya ketika hal
tersebut muncul, dan itu kurang baik karena bisa membuat Anda sering panik dan
tidak tenang, serta hasil dari tugas yang Anda kerjakan bisa saja tidak
maksimal.
Peringatan
·
Ada hal yang memang
tidak bisa diantisipasi, jadi tetaplah bersiap untuk merespon hal yang tidak
terduga. Menjadi proaktif juga memerlukan fleksibilitas. Dan ingat, menjadi
proaktif bukan berarti bisa memprediksi masa depan, tetapi bisa mengantisipasi
dan siap menyambutnya.
Jangan memaksakan diri
membuat rencana yang terlalu detail dan sempurna. Inti dari rencana adalah agar
Anda memiliki petunjuk dan motivasi dalam menjalankan hari dan tugas Anda.
Memaksakan diri untuk membuat rencana yang terlalu detail, apalagi untuk tugas
yang masih asing bagi Anda, hanya akan membuang waktu karena Anda akan sering
ragu dan tidak yakin apakah rencana yang Anda buat benar atau tidak.
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Cara Menjadi Proaktif http://id.wikihow.com/Menjadi-Proaktif
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Cara Menjadi Proaktif http://id.wikihow.com/Menjadi-Proaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar