Pengertian
Kedisiplinan
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
2) Adanya prilaku yang dikendalikan.
3) Adanya ketaatan (obedience)
Macam – Macam
Kedisiplinan
1.
Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan
membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci
kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik Disiplin dalam
penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu
tak mungkin dapat kembali lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai
bangsa menyatakan penghargan terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan Time is
money (waktu adalah uang), peribahasa Arab mengatakan” (waktu adalah pedang)
atau waktu adalah peluang emas, dan kita orang Indonesia mengatakan:‘’sesal
dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna’’.
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya[4].
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya[4].
2.
Disiplin dalam Beribadah
Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk
atau merendahkan diri. Pengertian yang lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah
berarti tunduk dan merendahkan diri hanya kepada Allah yang disertaidengan
perasaan cinta kepada-Nya. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
disiplin dalam dalam beribah itu mengandung dua hal: (1) berpegang teguh apa
yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa perintah atau larangan, maupun
ajaran yang bersifat menghalalkan, menganjurkan, sunnah, makruh dan subhat; (2)
sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada Allah, bukan karena rasa
takut atau terpaksa. Maksud cinta kepada Allah adalah senantiasa taat
kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 31:
‘’Katakanlah: ‘’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31).
‘’Katakanlah: ‘’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31).
3.
Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Negara adalah alat untuk
memperjuangkan keinginan bersama berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh para
anggota atau warganegara tersebut. Tanpa adanya masyarakat yang menjadi
warganya, negara tidak akan terwujud. Oleh karena itu masyarakat merupakan
prasyarat untuk berdirinya suatu Negara. Tujuan dibentuknya suatu negara
adalahseluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan oleh warga masyarakat
dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan. Rasulullah bersabda yang
artinya:‘’Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik dalam hal yang
disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk
mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak
wajib untuk mendengar dan taat’’. (H.R. Bukhori Muslim)
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka
pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah :
a)
Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya,
banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup \
b)
Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan
aturan serta ingin sebebas-bebasnya
c)
Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
d)
Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
e)
Longgarnya peraturan yang ada
Pada
dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar
dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin
merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru
memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab
saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.[5]
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang
disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:
1)
Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung
beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan
adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri
merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi.
Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan
lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2)
Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah
Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan.
Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling kerja
bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
3)
Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan
nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung
pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa
yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar
maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.[6]
D. Disiplin
Diawali Dengan Pemaksaan
Ingin disiplin kita Lakukan
pemaksaan, pengkondisian secara ketat Untuk langkah awal pendisiplinan memang
harus dipaksakan sehingga menjadi kebiasaan. Jika sesuatu sudah menjadi suatu
kebiasaan sedikit lagi akan menjadi sebuah kebutuhan.
Dalam konteks kegiatan pembelajaran
agar prestasi dapat bertahan atau meningkat, maka kita memang harus menerapkan
disiplin yang ketat. Hal ini mengikuti pengalaman bahwa pengaruh disiplin
terhadap prestasi belajar siswa sangat menentukan keberhasilan beajar siswa.
Sementara kita berharap para siswa berhasil dalam mengikuti proses pendidikan
dan pembelajaran.
Dalam proses pendidikan, yaitu
mengarahkan perubahan pola sikap dan cara hidup serta kompetensi diri harus
dilakukan dengan tingkat yang tinggi, dan memang harus dipaksakan agar menjadi
kebiasaan dan akhirnya menjadi kebutuhan untuk mencapai tujuan hidupnya. Tanpa pemaksaan,
maka kedisiplinan tidak akan tercapai dan pengaruh disiplin terhadap prestasi
belajar siswa tidak dapat kita jadikan sebagai jalan membimbing belajar siswa
di sekolah
yang telah menjadi kebutuhan hidup
akan membawa kita pada kondisi terbaik dan mengarah pada tujuan yang
diharapkan. Dalam dunia pendidikan-pun, ini terutama sekali, kedisiplinan
merupakan faktor utama untuk mencapai keberhasilan belajarnya.
Kita mengetahui bahwa pengaruh
disiplin terhadap prestasi belajar siswa memang sangat tinggi sehingga
dibutuhkan kesadaran setiap siswa untuk mengikuti kedisiplinan yang diterapkan
di sekolah. Semua itu harus diawali dengan pemaksaan terhadap pola hidup siswa
dan semua civitas sekolah.
E. Manfaat
Disiplin
1.
Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang
peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan
dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya.
Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2.
Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan
kepentingan orang lain.Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat
memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3.
Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang
teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik
4.
Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi
yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan
sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi
dengan orang lain.
5.
Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat
anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia
kerjakan dengan sendiri.
6.
Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat
diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Anak juga dapat
mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat
pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
7.
Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah
terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8.
Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama,
pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai.
ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan
sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9.
Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak
yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang
menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10.
Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan
yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.[7]
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat
dipahami bahwa disiplin adalah suatu sikap ketaatan secara sadar terhadap
aturan, norma-norma, dan kaidah-kaidah yang berlaku agar terhindar dari hukuman
dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Daftar pustaka
Wandhie. 2016. Pengertian kedisiplinan. https://wandhie.wordpress.com/pengertian-kedisiplinan/
Wandhie. 2016. Pengertian kedisiplinan. https://wandhie.wordpress.com/pengertian-kedisiplinan/
Daftar pustaka
Maulana Zebua, Ganda Rusman. 2016. Disiplin http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2016/01/disiplin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar