Oleh : Hawanda Sukwa Renaldy
@B13-HAWANDA
Kesadaran Diri dalam Konsep Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan dalam hidup kita untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri sendiri. Salah satu elemen utama dalam pengembangan diri adalah kesadaran diri. Kesadaran diri adalah pemahaman mendalam tentang siapa kita, apa yang kita inginkan dalam hidup, dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Sehingga hal itu akan membantu seseorang dalam memahami kekuatan, kelemahan, dorongan, hingga nilai yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga orang lain.
Definisi Kesadaran Diri
Di bawah ini adalah beberapa pengertian kesadaran diri menurut beberapa ahli :
- Listyowati (2008) Self awareness merupakan sebuah kondisi atau keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya, yaitu kesadaran terhadap pikiran, evaluasi diri, dan perasaan. Seseorang yang mempunyai self awareness yang baik akan lebih bisa mengontrol emosinya dengan mudah. Selain itu, mereka akan lebih bisa membaca situasi sekitar dan lebih mudah memahami orang lain serta mengerti harapan atau ekspektasi orang lain terhadap dirinya.
- Koeswara (1987) Self awareness merupakan kapasitas yang bisa membuat seseorang mampu mengenal dirinya sendiri atau membedakan dirinya dengan orang lain yang ada di dunia. Selain itu, kesadaran diri adalah kapasitas yang memungkinkan seseorang untuk menempatkan diri di dalam waktu. Entah masa lampau, maka kini, atau masa depan.
- Goleman (1996) Self awareness adalah kemampuan manusia dalam mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, nilai, dorongan, dan dampaknya bagi orang lain. Kemudian, kesadaran diri juga bisa dinilai sebagai perhatian secara terus menerus terhadap batin seseorang, mengamati dan menggali pengalaman, refleksi diri, dan memahami emosi.
Jenis-Jenis Kesadaran Diri
Menurut Harvard Business Review, ada dua jenis kesadaran diri yang bisa diaktivasi manusia, berikut penjelasannya:
1. Awareness Internal
Maksudnya adalah kamu fokus pada hal yang ada di diri kamu. Kamu mempertanyakan apa yang kamu miliki, apa yang dapat kamu kembangkan, hingga apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam menjalani hidup.
Self awareness internal kemudian akan membantu kamu dalam bersikap terhadap lingkungan di sekitar kamu. Hingga nantinya, kamu paham respons apa yang kamu ingin berikan. Jadi, kamu akan merasa content melalui hal tersebut.
2. Self Awareness Eksternal
Seperti namanya, self awareness eksternal berasal dari luar diri kamu. Jadi, kamu memikirkan bagaimana orang lain memandangmu. Dengan mendapatkan respons seperti yang kamu ingin dapatkan, kamu kemudian dapat mengembangkan diri lebih baik lagi.
Akan tetapi, yang perlu kamu ketahui adalah apa yang ingin kamu dapatkan dari orang lain adalah apa yang kamu berikan ke orang lain. Jadi, berbuat baik kepada orang lainlah untuk mendapatkan empati dari orang lain juga.
Aspek-Aspek Kesadaran Diri
Menurut Ahmad (2008), kesadaran diri atau self awareness pada individu terdiri dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
- Konsep diri (self-concept). Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang diri mereka sendiri (karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional).
- Proses menghargai diri sendiri (self-esteem). Harga diri adalah dasar untuk membangun hubungan antar manusia yang positif, proses belajar, kreativitas serta rasa tanggung jawab pribadi. Harga diri merupakan semen yang merekat kepribadian individu menjadi satu struktur yang positif, utuh, dan efektif. Pada tiap tahapan kehidupan individu, harga diri inilah yang menentukan tingkat kemampuan mengolah sumber daya atau potensi yang dibawanya sejak lahir.
- Identitas diri individu yang berbeda-beda (mutiple selves). Identitas berbeda atau multiple selves adalah ketika individu melakukan berbagai aktivitas, kepentingan, dan hubungan sosial. Ketika individu tersebut terlibat dalam suatu hubungan inter-personal, maka ia memiliki dua konsep diri. Pertama, persepsi mengenai diri sendiri, dan persepsi tentang orang lain terhadap diri individu itu sendiri. Kedua, identitas berbeda juga dapat dilihat dari bagaimana individu memandang diri ideal-nya. Yaitu saat bagian konsep diri memperlihatkan siapa diri individu yang sebenarnya dan bagian lain memperlihatkan ingin menjadi apa (idealisasi diri). Identitas ini disebut juga dengan kesadaran diri pribadi dan kesadaran diri publik.
Sedangkan menurut Goleman (1996), terdapat tiga aspek dalam kesadaran diri (self awareness) yaitu:
- Kemampuan dalam mengenali emosi serta pengaruh dari emosi tersebut. Individu dengan kecakapan ini akan mengetahui makna dari emosi yang mereka rasakan serta mengapa emosi tersebut terjadi, menyadari keterkaitan antara emosi yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan, mengetahui pengaruh emosi mereka terhadap kinerja, serta mempunyai kesadaran yang dapat dijadikan pedoman untuk nilai-nilai dan tujuan-tujuan individu.
- Kemampuan pengakuan diri yang akurat meliputi pengetahuan akan sumber daya batiniah, kemampuan dan keterbatasan diri. Individu dengan kecakapan ini menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya, menyediakan waktu untuk introspeksi diri, belajar dari pengalaman, dapat menerima umpan balik maupun perspektif baru, serta mau terus belajar dan mengembangkan diri. Selain itu individu juga menunjukkan rasa humor serta bersedia memandang diri dari banyak perspektif.
- Kemampuan mempercayai diri sendiri dalam arti memiliki kepercayaan diri dan kesadaran yang kuat terkait harga diri serta kemampuan dirinya. Individu dengan kecakapan ini berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk mengungkapkan eksistensi atau keberadaan dirinya, berani mengutarakan pandangan yang berbeda atau tidak umum dan bersedia berkorban untuk kebenaran, serta tegas dan mampu membuat keputusan yang tepat walaupun dalam keadaan yang tidak pasti.
Seseorang dengan kecakapan ini berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk mengungkapkan keberadaan dirinya, berani mengutarakan pandangan yang berbeda atau tidak umum dan bersedia berkorban untuk kebenaran, serta tegas dan mampu membuat keputusan yang tepat walaupun dalam keadaan yang tidak pasti.
Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Kesadaran Diri
Menurut Adam,dalam bukunya yang berjudul Commemorating Brown: The Social Psychology of Racism and Discrimination,ketika seseorang memiliki kesadaran diri akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memahami diri sendiri dengan baik sehingga tahu apa yang ingin dilakukan.
- Memiliki tujuan hidup dan tujuan karir dengan pasti.
- Mudah membangun relasi dengan orang lain.
- Memiliki sifat toleransi yang tinggi.
- Dapat menyeimbangkan aktivitas keseharian dengan baik.
- Dapat mengontrol diri dengan baik sehingga memiliki manajemen emosi yang bagus.
Indikator Kesadaran Diri
Menurut Goleman (1996), kesadaran diri pada individu dapat diketahui melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Mengenali perasaan dan perilaku diri sendiri. Individu mampu mengenali perasaan apa yang sedang dirasakannya, mengapa perasaan itu muncul, perilaku apa yang dilakukan, serta dampaknya pada orang lain.
- Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Individu mampu mengenali atau mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dirinya.
- Mempunyai sikap mandiri. Individu mempunyai sikap mandiri atau tidak bergantung pada orang lain yang menunjukkan adanya dorongan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang didasarkan pada keyakinan akan kemampuan diri sendiri.
- Bisa membuat keputusan yang tepat. Seseorang mampu dan bisa membuat serta mengambil keputusan dengan tepat. Khususnya yang berkaitan dengan perencanaan hidup atau karir.
- Mampu mengungkapkan pikiran dengan baik. Seseorang dengan self awareness yang baik akan mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan pendapat mereka dengan baik. Individu tersebut akan mempunyai keberanian serta kesadaran untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, pendapat, dan juga keyakinan diri mereka sendiri yang mencerminkan nilai dalam diri mereka.
- Bisa mengevaluasi diri. Seseorang akan mampu menilai, memeriksa, mengoreksi, serta belajar dari sebuah pengalaman. Mereka juga akan lebih mudah menerima kritik atau saran yang orang lain berikan kepada mereka.
Kerangka Kesadaran Diri
Menurut Schafer (1996), dalam membentuk kesadaran diri di dalam diri seseorang, diperlukan sebuah kerangka yang terdiri dari lima elemen. Apa saja elemen yang diperlukan? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
- Attention (atensi perhatian), adalah pemusatan sumber daya mental ke hal-hal eksternal maupun ienternal. Kita dapat mengarahkan atensi kita ke peristiwa-peristiwa eksteral maupun internal, dan oleh sebab itu, kesadaran pun dapat kita arahkan ke peristiwa eksternal dan internal.
- Wakefulness (kesiagaan/kesadaran), adalah kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran, sebagai suatau kondisi kesiagaan memiliki komponen arousal. Dalam bagian kerangka kerja awareness ini, kesadaran adalah suatu kondisi mental yang dialami seseorang sepanjang kehidupannya. Kesadaran terdiri berbagai level awareness dan akseptasi yang berbeda, dan kita bisa mengubah kondisi kesadaran kita menggunakan berbagai hal.
- Architecture (Arsitektur), adalah lokasi fisik struktur fisiologis dan proses-proses yang berhubungan dengan struktur tersebut yang menyokong kesadaran. Sebuah konsep dari definitif dari kesadaran adalah bahwa kesadaran memiliki sejumlah struktur fisiologis (suatu struktur arsitektural). Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan dapat di definisikan melalui penyelidikan terhadap korelasi naural kesadaran di otak dan dapat diidentifikasikan melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
- Recall of knowledge (mengingat pengetahuan), adalah proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dengan dunia sekelilingnya.
- Self knowledge (pengetahuan diri), adalah pemahaman tentang informasi jati diri pribadi seseorang. Pertama, terdapat pengetahuan fundamental bahwa anda adalah anda.
Tahap Pembentukan Kesadaran Diri
Sastrowardoyo (1991) mengatakan bahwa untuk mencapai atau memiliki kesadaran diri yang baik, terdapat 4 tahapan yang perlu kamu lewati, yaitu:
- Tahap Ketidaktahuan, Tahap ini akan terjadi di diri seorang bayi yang belum mempunyai kesadaran diri. Kondisi ini juga bisa disebut dengan tahap kepolosan.
- Tahap Berontak, Pada tahap ini identik dengan adanya permusuhan serta pemberontakan guna mendapatkan kebebasan dalam usaha untuk membangun kekuatan batin atau inner strength. Pemberontakan yang terjadi pada tahap dianggap sebagai transisi yang perlu dialami oleh seseorang dalam masa pertumbuhan. Dimana mereka perlu menghentikan ikatan-ikatan lama guna masuk ke dalam kondisi atau situasi yang baru.
- Tahap Kesadaran Diri, Pada tahap ini, seseorang bisa melihat kesalahan mereka sendiri dan kemudian mereka akan mengambil tindakan untuk mempertanggung jawabkan semuanya. Proses belajar dari pengalaman yang dimaksud disini adalah suatu kepercayaan yang bersifat positif terhadap kemampuan diri sendiri. Dengan adanya kesadaran ini, akan memperluas pengendalian seseorang terhadap hidup mereka. Selain itu, mereka juga akan tahu bagaimana cara mengambil keputusan yang baik dalam hidup mereka.
- Tahap Kesadaran Diri yang Kreatif, Pada tahapan ini, seseorang akan mencapai kesadaran diri yang bersifat kreatif. Mereka akan mampu melihat kebenaran secara objektif tanpa dipengaruhi oleh perasaan dan keinginan yang bersifat subjektif. Pada tahap ini dapat diperoleh melalui aktivitas ilmiah, religius, dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin. Dengan adanya tahapan ini, seseorang akan mampu melihat hidupnya sendiri dari perspektif yang lebih luas. Mereka juga akan mendapatkan inspirasi serta membuat peta mental yang menunjukkan tindakan dan langkah yang akan mereka ambil.
Manfaat Kesadaran Diri
- memberikan kekuatan untuk memengaruhi hasil.
- membantu menjadi pembuat keputusan yang lebih baik Ini memberi kita lebih percaya diri, dan hasilnya, berkomunikasi dengan kejelasan dan niat.
- memungkinkan untuk memahami berbagai hal dari berbagai perspektif.
- membebaskan diri dari asumsi dan bias.
- membantu membangun hubungan yang lebih baik.
- memberikan kemampuan yang lebih besar untuk mengatur emosi.
- mengurangi stress.
- membuat diri lebih bahagia.
.
Mengapa Kesadaran Diri Penting dalam Pengembangan Diri?
Kesadaran diri adalah fondasi dari setiap upaya pengembangan diri yang berhasil. Tanpa pemahaman yang baik tentang diri kita sendiri, sulit untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau tujuan yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kesadaran diri sangat penting dalam konsep pengembangan diri:
- Pemahaman yang Lebih Baik tentang Diri Sendiri, Kesadaran diri membantu kita mengenali kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan keyakinan pribadi kita. Ini memungkinkan kita untuk memahami siapa kita sebenarnya dan apa yang membuat kita unik.
- Identifikasi Area Perbaikan, Dengan kesadaran diri, kita dapat mengidentifikasi area dalam hidup kita yang perlu ditingkatkan. Ini bisa mencakup aspek-aspek seperti keterampilan, sikap, atau hubungan interpersonal.
- Tujuan yang Lebih Jelas, Ketika kita tahu apa yang kita inginkan dalam hidup, kita dapat menetapkan tujuan yang lebih jelas. Kesadaran diri membantu kita merumuskan tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi kita.
- Manajemen Emosi yang Lebih Baik, Kesadaran diri juga berhubungan erat dengan kemampuan untuk mengelola emosi. Dengan memahami emosi kita sendiri, kita dapat mengendalikannya dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
Cara Meningkatkan Kesadaran Diri
Meningkatkan kesadaran diri adalah perjalanan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan kesadaran diri Anda:
- Meditasi, Meditasi adalah cara yang efektif untuk merenung dan mengamati pikiran, emosi, dan tubuh Anda. Ini membantu Anda menjadi lebih sadar tentang apa yang terjadi dalam diri Anda.
- Jurnal Menulis, Menulis jurnal adalah cara lain untuk merefleksikan pikiran dan perasaan Anda. Catat pengalaman harian Anda dan pertanyaan yang mungkin membantu Anda memahami diri sendiri lebih baik.
- Berbicara dengan Orang Lain, Berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang konselor dapat membantu Anda mendapatkan sudut pandang yang berbeda tentang diri Anda. Orang lain dapat memberikan wawasan berharga.
- Belajar dari Pengalaman, Tinjau pengalaman Anda, baik yang positif maupun negatif. Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini tentang diri Anda sendiri?
- Self-Assessment, Lakukan penilaian diri secara teratur. Evaluasi kekuatan dan kelemahan Anda serta apakah Anda sudah mencapai tujuan Anda.
Kesimpulan
Kesadaran diri adalah kunci untuk mencapai pengembangan diri yang sukses. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, kita dapat merumuskan tujuan yang sesuai dan mengambil langkah-langkah untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri. Teruslah bekerja pada kesadaran diri Anda, dan Anda akan menemukan bahwa ini adalah fondasi yang kuat untuk mencapai potensi penuh Anda dalam pengembangan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Wicaksono (2023, 24 Januari) Benefit Self Awareness Bagi Pengembangan Diri
https://www.qubisa.com/article/self-awareness-bagi-pengembangan-diri
R Adinda (2022, 04 September) Self Awareness: Kesadaran Diri Dalam Memahami Kemampuan Diri
https://gramedia.com/best-seller/self-awareness-kesadaran-diri/
Insanq (2022, 02 Februari) Self Awareness,Ciri,Manfaat,dan Cara Membangunnya
https://insanq.co.id/artikel/self-awareness-ciri-manfaat-dan-cara-membangunnya/
Muchlisin Riadi (2020, 01 Desember) Kesadaran Diri(Self Awareness)- Pengertian,Aspek,Indikator dan Pembentukan
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/kesadaran-diri-self-awareness.html
Nisa Maulan Shofa (2022, 13 September) Pentingnya Self Awareness,Ciri,Jenis,dan Cara Meningkatkannya
https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/self-awareness-adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar