Oleh : Febian Talita Zahra (@B44-FEBIAN )
Pembahasan
Keterampilan mendengarkan merupakan bagian dari materi komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Mendengarkan diartikan sebagai proses aktif menerima rangsangan (stimulus) berupa isyarat (gelombang suara) yang di terima oleh telinga (aural). Komunikasi merupakan kunci terpenting dalam membangun hubungan baik antar setiap individu. Komunikasi yang efektif sanat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim atau menerima pesan. Masalah yang paling sederhana dan sering muncul di karenakan kurangnya keterampilan mendengarkan dalam berkomunikasi.
Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif. Komunikasi efektif adalah suatu kegiatan pengiriman makna (pesan) dari seorang individu ke individu yang lain di mana kegiatan tersebut dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Komunikasi Efektif, inilah yang menjadi permasalah orang Indonesia sekarang mereka masih awam terhadap budaya komunikasi Efektif dan kurangnya ketrampilan mendengar dalam berkomunikasi yang mengakibatkan mereka lebih banyak “berpendapat untuk mengemukakan masalah” daripada “berpendapat untuk memecahkan masalah”.
Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan lembut yang dapat meningkatkan berbagai bidang kehidupan kita. Kemampuan kita untuk membangun hubungan, menghindari konflik, mengelola tim, membujuk orang lain, membesarkan anak-anak, dan semuanya ditingkatkan sebagaimana keterampilan mendengarkan. Inilah sebabnya mengapa mendengarkan secara aktif penting untuk dikuasai. Mendengarkan secara aktif menarik kita keluar dari apa yang terjadi di kepala kita sendiri ke gagasan dan emosi yang dibagikan pembicara, sehingga kita dapat menggunakan informasi ini untuk merespons dengan lebih baik.
Tiga Komponen untuk Mendengarkan Aktif
1. Memahami. Pendengar memperhatikan bahasa verbal dan non-verbal pembicara untuk sepenuhnya memahami apa yang mereka coba komunikasikan.
2. Menahan. Pendengar mencoba mengingat poin kunci dari pesan pembicara menggunakan ingatan mereka atau melalui pencatatan.
3. Menanggapi. Kita merespons pembicara untuk mengkonfirmasi pemahaman kita tentang pesan mereka dan untuk melanjutkan diskusi kita tentang masalah tersebut. Ini hanya terjadi setelah menganalisis dan mengingat apa yang mereka katakan (komponen satu dan dua).
Mendengarkan secara aktif tidak hanya sekedar memberikan perhatian kepada orang, tetapi juga menunjukkan kata- kata non-verbal kepada mereka. Hal yang menjadi masalah adalah sebagian besar orang tidak benar-benar mendengarkan. Beberapa alasan yang mendasarinya adalah ingin menjadi pusat percakapan dan ego yang ada di dalam diri.
Dengan mendengarkan secara aktif, maka kita bisa terlihat menjadi jauh lebih pintar. Mendengarkan membuat seseorang bisa memberikan umpan balik yang konstan dan inilah yang membuat rekan dan keluarga menilai bahwa kita cukup pkitai untuk memberikan respon yang tepat. Aktif mendengarkan apa yang disampaikan orang lain juga bisa membuat kita menjadi sosok yang karismatik.
DAFTAR PUSTAKA
https://timesindonesia.co.id/glutera-news/186255/pentingnya-keterampilan-mendengar-dalam-berkomunikasi
https://yusrintosepu.wixsite.com/publication/amp/pentingnya-keterampilan-mendengarkan-dalam-menciptakan-komunikasi-yang-efektif
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/keterampilan-mendengarkan-8191d7f5/detail/#:~:text=partisipatif%20dan%20pasif-,Mendengarkan%20empatik%20dan%20objektif,Mendengarkan%20secara%20dangkal%20dan%20dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar